10 Fakta Film Blood Brothers: Bara Naga, 7 Adegan Ledakan Dahsyat Hingga Ajak Ricky Lionardi dari Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Blood Brothers: Bara Naga yang mencetak box office di Malaysia kini mendarat di Indonesia. Tayang di bioskop Tanah Air mulai 11 Juni 2025, film ini menyajikan adegan aksi memukau hingga ledakan dahsyat yang bikin penonton tahan napas.

Blood Brothers: Bara Naga adalah karya sienas Abhilash Chandra dan Syafiq Yusof. Film ini melibatkan musisi asal Indonesia, Ricky Lionardi sebagai penata musik. Produser legendaris Datuk Yusof Haslam tak henti mengucap syukur atas pencapaian Blood Brothers: Bara Naga.

“Tujuan saya menaikkan standar nilai produksi dan penceritaan agar film-film kita jadi kelas dunia. Setara dengan produksi dari Korea Selatan,” kata Datuk Yusof Haslam lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Jumat (13/6/2025).

Blood Brothers: Bara Naga mencetak sejarah sebagai film Malaysia terlaris tahun 2025 dengan pendapatan RM73 juta. Agar makin penasaran, berikut kami sajikan 10 fakta dari balik layar film Blood Brothers: Bara Naga. Selamat menyimak.

1. Kolaborasi dengan Komposer Indonesia

Dilibatkannya musisi Indonesia Ricky Lionardi dalam megaproyek Blood Brothers: Bara Naga menebalkan ikatan harmonis antara seniman Indonesia dan Malaysia. Butuh waktu 4 bulan untuk menyelesaikan komposisi musik bersama sutradara, Abhilash Chandra.

Ricky Lionardi menciptakan suara dan tema unik yang disukai penonton Malaysia. Saking disukai, banyak yang minta musik Ricy Lionardi dijadikan album soundtrack eksklusif. Kemampuannya mendesain musik dinilai presisi sekaligus menyatu dengan jiwa film.

2. Debut Penyutradaraan Abhilash Chandra

Meski ini debut layar lebar bagi Abhilash Chandra, hasilnya jauh dari kata pemula. Bersama sutradara dengan jam terbang tinggi Syafiq Yusof, ia menghadirkan narasi matang, penuh dinamika emosional, plus koreografi laga yang menegangkan.

3. 7 Adegan Ledakan Megah

Blood Brothers: Bara Naga dijamin memuaskan hasrat pencinta film aksi. Bayangkan! Tak hanya menyajikan satu atau dua, melainkan tujuh adegan ledakan dalam film ini.

Semuanya menggunakan teknik practical effects untuk memberi sensasi realistis. Ledakan-ledakan ini bukan sekadar gimik, tapi bagian integral dari atmosfer penuh tensi dalam cerita.

4. Latihan Intensif 8 Bulan untuk Pemain

Demi menghadirkan aksi autentik, koreografer tarung butuh waktu 3 bulan merancang dan 5 bulan melatih aktor. Total persiapan mencapai 8 bulan. Ini termasuk latihan koreografi, stamina, latihan menggunakan senjata api, dan baku hantam pakai tangan kosong.

5. Set-Piece Standar Internasional

Lokasi dan set-piece Blood Brothers: Bara Naga dibangun dengan skala besar dan detail. Beberapa adegan menampilkan gedung pencakar langit, terowongan kota, hingga markas rahasia kriminal berdesain sinematik kelas dunia.

6. Final Battle 15 Menit

Film ini memiliki 13 adegan aksi besar termasuk babak klimaks berdurasi 15 menit non-stop. Ini salah satu adegan aksi paling intens dan sinematik dalam sejarah sinema Malaysia.

7. Digarap Stunt Team Terbaik Malaysia

Blood Brothers: Bara Naga berkolaborasi dengan Defenderz, tim spesialis aksi asal Malaysia dengan reputasi kuat dalam hal rigging, koreografi pertarungan, ledakan hingga pyrotechnics.

8. Rekam Jejak Defenderz Mengesankan

Pertanyaan yang kemudian muncul, mengapa harus Defenderz? Jawabnya, rekam jejak. Tim ini telah menangani proyek-proyek besar seperti Polis Evo 3, Original Gangster, Nenek Bongok Tiga (Viu), Coast Guard, One Cent Thief, dan The Assistant.

Harap dicatat, Defenderz pernah bekerja sama dengan Yahyan Ruhian dari Indonesia dalam film terbaru Gayong. Tak heran jika Defenderz dipinang untuk memperkuat Blood Brothers: Bara Naga.

9. Menuju Sekuel dan Novelisasi!

Menyusul performa gemilang Blood Brothers: Bara Naga, SKOP Productions tengah menyiapkan sekuel resmi dan novelisasi film ini, yang dikerjakan bersama White Coat Group. Ini bukti Blood Brothers: Bara Naga awal dari waralaba besar.

10. Total Waktu Pembuatan Film

Blood Brothers: Bara Naga dikerjakan dalam waktu 2 tahun dengan rincian: 8 bulan untuk penulisan naskah, 6 bulan persiapan, 3 bulan syuting, dan 8 bulan untuk pasca-produksi meliputi editing, grading warna, desain suara dan mixing, komposisi musik, serta efek visual.

Foto Pilihan