Liputan6.com, Jakarta Rapi Films baru saja merilis trailer resmi Waktu Maghrib 2, sebuah film horor Indonesia yang dinantikan. Trailer berdurasi dua menit tersebut menampilkan teror mengerikan yang kembali menghantui sebuah desa bernama Giritirto, 20 tahun setelah kejadian mencekam di Jatijajar. Film ini menyoroti sekelompok anak-anak yang tanpa sengaja membangkitkan kekuatan jahat saat waktu Maghrib, memicu teror yang lebih dahsyat dan mengancam nyawa mereka.
Kejadian di Giritirto ini melibatkan Yogo, Dewo, Wulan, dan lima anak lainnya. Mereka terlibat keributan saat pertandingan sepak bola dan dalam kemarahan mereka, mereka melontarkan sumpah serapah saat waktu Maghrib. Tindakan mereka ini, tanpa disadari, membangkitkan kembali teror yang mirip dengan kejadian di Jatijajar, namun kali ini jauh lebih mengerikan dan kejam. Adi, karakter dari film pertama, kembali hadir untuk menghentikan teror tersebut, namun ia harus menghadapi tantangan yang lebih berbahaya.
Sutradara Sidharta Tata menjelaskan, "Film Waktu Maghrib 2 secara desain produksi lebih besar dibanding film sebelumnya dan melibatkan banyak pemain anak. Ceritanya juga lebih seru dan penuh ketegangan. Semoga bisa merebut hati penonton film horor Indonesia yang sudah menunggu film ini." Trailer tersebut menampilkan adegan-adegan menegangkan, penuh dengan kejaran dan teror yang membuat bulu kuduk merinding. Waktu Maghrib 2 dijadwalkan tayang di bioskop pada 28 Mei 2025.
Teror Misterius Kembali Menghantui
Dua puluh tahun setelah teror mengerikan di Jatijajar, sebuah desa bernama Giritirto kini menjadi sasaran teror misterius yang sama. Jin Ummu Sibyan, dalang di balik teror tersebut, kembali muncul dan mengincar nyawa anak-anak di desa tersebut. Kejadian ini menimbulkan ketakutan dan kepanikan di kalangan warga Giritirto, mengingat trauma yang masih membekas dari kejadian di Jatijajar.
Teror yang terjadi di Giritirto digambarkan lebih kejam dan mencekam dibandingkan dengan kejadian di Jatijajar. Jin Ummu Sibyan tampak lebih kuat dan lebih licik dalam melancarkan aksinya. Adegan-adegan dalam trailer menunjukkan betapa mengerikannya teror tersebut, dengan anak-anak yang menjadi korban dan suasana mencekam yang membuat penonton tidak bisa bernapas.
Kehadiran Adi, karakter dari film pertama, diharapkan dapat memberikan harapan bagi warga Giritirto. Namun, tantangan yang dihadapi Adi kali ini jauh lebih besar dan berbahaya. Ia harus menghadapi trauma masa lalunya dan sekaligus menghentikan teror yang lebih dahsyat ini.
Anak-Anak Menjadi Sasaran
Yogo, Dewo, Wulan, dan lima anak lainnya menjadi pusat perhatian dalam Waktu Maghrib 2. Kelompok anak-anak ini terlibat dalam sebuah keributan saat pertandingan sepak bola dan tanpa sengaja memicu kembalinya teror mengerikan tersebut. Mereka mengucapkan sumpah serapah saat waktu Maghrib, sebuah tindakan yang ternyata memiliki konsekuensi fatal.
Sumpah serapah yang dilontarkan oleh anak-anak tersebut secara tidak langsung membangkitkan kekuatan jahat yang telah lama tertidur. Mereka tidak menyadari bahwa tindakan mereka akan berdampak begitu besar dan mengancam nyawa mereka sendiri. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga perilaku dan ucapan, terutama saat waktu Maghrib.
Teror yang menimpa anak-anak di Giritirto menunjukkan betapa rentannya mereka terhadap kekuatan jahat. Kepolosan dan ketidaktahuan mereka dimanfaatkan oleh jin Ummu Sibyan untuk melancarkan aksinya. Adegan-adegan dalam trailer menunjukkan bagaimana anak-anak tersebut menjadi sasaran teror yang mengerikan.
Pertempuran Melawan Trauma dan Teror
Adi, karakter dari film pertama, kembali hadir dalam Waktu Maghrib 2 untuk menghadapi teror yang kembali menghantui. Namun, kali ini ia tidak hanya berjuang melawan kekuatan jahat, tetapi juga melawan trauma masa lalunya. Pengalaman traumatis di Jatijajar masih menghantuinya dan membuatnya harus berjuang lebih keras.
Situasi di Giritirto jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan kejadian di Jatijajar. Jin Ummu Sibyan tampak lebih kuat dan lebih licik. Adi harus menghadapi tantangan yang lebih besar dan lebih kompleks untuk menghentikan teror tersebut. Ia harus mengandalkan keberanian, kecerdasan, dan pengalamannya untuk menyelamatkan anak-anak di Giritirto.
Pertempuran Adi melawan trauma dan teror menjadi inti cerita dalam Waktu Maghrib 2. Film ini tidak hanya menyajikan horor dan ketegangan, tetapi juga eksplorasi mendalam tentang trauma dan bagaimana seseorang dapat menghadapinya. Kisah Adi diharapkan dapat menginspirasi penonton untuk berani menghadapi masa lalu dan melawan ketakutan mereka.
Waktu Maghrib 2 siap menyapa para penggemar film horor Indonesia pada tanggal 28 Mei 2025. Saksikan kisah menegangkan ini di bioskop kesayangan Anda dan bersiaplah untuk merasakan teror yang lebih dahsyat dari sebelumnya.