CNN Indonesia
Senin, 14 Apr 2025 15:52 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Uskup Agung Kardinal Suharyo menengok Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto selaku terdakwa kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Cabang KPK Gedung Merah Putih, Senin (14/4).
Suharyo mengungkapkan Hasto sangat senang menjadi penghuni Rutan KPK.
"Mas Hasto sangat senang karena beliau hadir dapat membuat suasana di dalam rumah ini, rumah tahanan ini hidup," ujar Suharyo usai mengunjungi Hasto di Rutan KPK, Jakarta, Senin (14/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, tidak suram tetapi hidup, gembira karena saling mendukung di dalam keterbatasan ini. Jadi, bukan sesuatu yang tidak berarti, tetapi justru diartikan," lanjutnya.
Selama di Rutan, Suharyo menyebut Hasto menemukan masa retret --dalam Gereja Katolik bertujuan untuk mengasingkan diri dari kehidupan sehari-hari dan fokus pada hubungan dengan Tuhan.
"Kata retret dipakai untuk memurnikan diri. Maka, acara harian adalah pagi bangun, berdoa, doa-doa yang tidak sempat diucapkan pada waktu beliau masih aktif, itu sekarang ada kesempatannya untuk mendoakannya secara lengkap," tuturnya.
Suharyo tiba di Rutan Cabang KPK Gedung Merah Putih sekitar pukul 10.43 WIB hingga sekitar pukul 12.00 WIB.
Hasto Kristiyanto didakwa telah merintangi penyidikan kasus dugaan suap dengan tersangka mantan calon legislatif PDIP Harun Masiku (buron).
Hasto disebut menghalangi KPK menangkap Harun Masiku yang sudah buron sejak tahun 2020 lalu.
Selain itu, Hasto juga didakwa menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan Rp600 juta.
Suap diberikan agar Wahyu yang sempat menjadi kader PDIP mengurus penetapan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024 Harun Masiku.
Hasto didakwa memberi suap bersama-sama orang kepercayaannya, Donny Tri Istiqomah dan Saeful Bahri kemudian juga Harun Masiku.
Donny saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka, lalu Saeful Bahri telah divonis bersalah dan Harun Masiku masih menjadi buron.
(ryn/gil)