TikTok Tanggapi Rencana Komdigi Soal Aturan Pembatasan Usia Pengguna Medsos

9 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - TikTok Indonesia memberikan tanggapan tentang rencana pemerintah yang tengah menggodok aturan untuk melindungi anak-anak di ruang digital.

Salah satu hal yang tengah dikaji dalam aturan tersebut adalah tentang pembatasan usia pengguna medsos alias media sosial.

Sebelumnya aturan serupa sudah diterapkan di berbagai negara lain, mulai dari Australia dan beberapa negara Eropa.

Menanggapi hal ini, General Manager Content Operations Southeast Asia TikTok, Angga Anugerah Putra, mengatakan TikTok selalu berupaya mematuhi aturan pemerintah tempat TikTok beroperasi.

"TikTok selalu align dengan pemangku kebijakan, selalu mendukung," kata Angga, saat peluncuran Feed STEM TikTok di Hotel Shang-ri La Jakarta, Rabu (5/3/2025) kemarin.

TikTok Hanya Bisa Diakses Pengguna 14 Tahun ke Atas

Angga mengungkapkan terkait batas usia pengguna TikTok. Menurutnya, saat ini TikTok hanya bisa diakses oleh pengguna dengan usia minimal 14 tahun.

"Jadi siapa pun bisa mengakses TikTok adalah yang berusia di atas 14 tahun dan yang memenuhi panduan komunitas," katanya.

Saat ini, pengguna TikTok di Indonesia tercatat sebanyak 135 juta pengguna aktif bulanan. Untuk meningkatkan keamanan pengguna, TikTok juga melakukan moderasi konten dan menghadirkan feed STEM.

China memperingatkan pada Rabu (13/3/2024) bahwa rancangan undang-undang (RUU) larangan terhadap aplikasi berbagi video TikTok akan berdampak buruk pada Amerika Serikat (AS).

Promosi 1

Feed STEM Ramah Pengguna di Bawah 18 Tahun

Hal ini demi membanjiri TikTok dengan konten edukatif yang mendorong pengguna, dalam hal ini mereka yang di bawah 18 tahun untuk tertarik kepada STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika).

Sejalan dengan kehadiran Feed STEM di TikTok, Angga pun mengungkapkan, di antara kalangan remaja di TikTok, konten STEM begitu populer.

"25 persen pengguna TikTok selalu kembali ke STEM. Oleh karenanya, bagi pengguna di bawah 18 tahun, feed STEM diotomatisasi ada di profil mereka," kata Angga.

Dengan otomatisasi feed STEM di profil milik pengguna usia di bawah 18 tahun, Angga berharap ada banyak talenta muda yang terinspirasi. Namun, konten STEM tak terbatas hanya untuk mereka yang berusia di bawah 18 tahun karena semua pengguna tetap bisa menikmatinya.

Dapat Dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Digital

Selain untuk membanjiri TikTok dengan konten positif dan edukatif, kehadiran feed STEM juga diharapkan bisa membantu mendorong terciptanya talenta STEM bagi Indonesia di masa depan.

Kehadiran feed STEM di TikTok Indonesia ini juga mendapatkan dukungan dan apresiasi dari Kementerian Komunikasi dan Digital.

Kepala Badan Pengembangan SDM Komunikasi dan Digital, Bonifasius Wahyu Pujianto, mengatakan, STEM memegang peran penting untuk mendorong inovasi dan hadirkan solusi nyata bagi tantangan global.

Boni menyebut, mewakili Menkomdigi Meutya Hafid, dirinya menyambut kehadiran feed STEM sebagai langkah strategis meningkatkan literasi dan mencetak talenta STEM.

Sekadar informasi, Indonesia menargetkan untuk mencetak 9 juta talenta digital hingga 2030.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |