Sulthan Hamonangan Main Film Waktu Maghrib 2, Bahas Teror Ummu Sibyan hingga Momen Mistis Saat Syuting

1 week ago 17

Liputan6.com, Jakarta Sulthan Hamonangan kembali menunjukkan kemampuannya dalam dunia akting lewat film horor terbaru berjudul Waktu Maghrib 2. Sekuel dari film horor box office Waktu Maghrib (2023) ini akan tayang di bioskop mulai 28 Mei 2025.

Masih disutradarai oleh Sidharta Tata, film Waktu Maghrib 2 menghadirkan cerita yang lebih mencekam, dengan teror baru dari jin Ummu Sibyan yang kini menghantui sekelompok anak-anak di desa Giritirto.

Dalam film ini, Sulthan memerankan karakter Yogo, salah satu anak yang terjebak dalam petaka di waktu maghrib. Lewat wawancara eksklusif, Sulthan membagikan berbagai pengalaman unik dan tantangan selama syuting, mulai dari perubahan penampilan, kesurupan di lokasi kuburan, hingga proses mendalami karakter dan dialek Jawa.

Sinopsis

Waktu Maghrib 2 berkisah 20 tahun setelah kejadian yang dialami Adi dan kawan-kawannya di Jatijajar, Jin Ummu Sibyan kembali meneror anak-anak di sebuah desa, kali ini di Giritirto.

Yogo, Dewo, dan Wulan beserta lima anak lainnya terlibat keributan di pertandingan bola antara pemain inti dan cadangan. Kalah dalam keributan, mereka bergegas pulang ke desa di waktu maghrib. Sepanjang perjalanan mereka menyumpahi tim inti sepak bola agar terkena musibah. Tanpa mereka sadari, mereka telah membangkitkan petaka seperti kejadian Jatijajar. Kali ini lebih gila dan mencekam, di tengah hutan dan malam yang dingin, Ummu Sibyan merasuki salah satu dari mereka untuk memburu nyawa anak-anak tanpa ampun.

Ubah Gaya Rambut Demi Totalitas Peran

Demi mendalami karakter Yogo, Sulthan Hamonangan memutuskan untuk mengubah penampilannya secara drastis, khususnya pada bagian rambut. Dikenal dengan rambut aslinya yang keriting, Sulthan kali ini tampil dengan gaya rambut yang lebih lurus demi menyesuaikan sosok remaja dari desa di Jawa.

“Karena kebanyakan di beberapa film aku tuh kan look-nya sama ya. Dan rambut asli aku itu curly gitu kan. Jadi kali ini diganti lebih lurus, kayak jamet-jamet Jawa gitu,” ungkap Sulthan saat wawancara bersama Liputan6.com di Gedung KLY, Jakarta, pada Kamis, (24/4/2025).

Perubahan gaya ini enggak cuma memperkuat karakter Yogo secara visual, tapi juga menunjukkan kinerja Sulthan dalam menciptakan nuansa yang lebih autentik di layar.

Pingsan saat Adegan Kesurupan, Sulthan Alami Momen Mistis di Lokasi Syuting

Proses syuting Waktu Maghrib 2 tak hanya menantang secara fisik, tapi juga menyimpan pengalaman yang tak terlupakan bagi Sulthan Hamonangan. Salah satunya saat ia harus memerankan adegan kesurupan di lokasi kuburan, yang justru membuatnya nyaris tak sadarkan diri.

“Jadi, waktu syuting di kuburan itu ada adegan aku kesurupan dan leher aku tuh kayak terlalu nekan, terus aku merasa kayak pingsan gitu. Jatuh ke belakang dan untung banyak orang kan, jadi ditangkep deh,” kenangnya.

“Terus pandangan rada burem sama slow motion gitu, aku rasainnya bener-bener kayak di film-film horor.”

Momen tersebut jadi pengalaman pribadi yang mendekati realitas mistis bagi Sulthan, menambah kesan mencekam dalam proses syuting film ini.

Kesamaan Karakter Yogo dengan Dirinya

Bagi Sulthan Hamonangan, berakting sebagai Yogo bukanlah sesuatu yang sulit. Bahkan, ia merasa karakter Yogo sangat dekat dengan kepribadiannya di dunia nyata. Hal ini ternyata turut memudahkan proses penjiwaan peran di lokasi syuting.

“Karakter Yogo ini hampir sama lah sama aku. Pembawaannya kalem, gak terlalu neko-neko. Jadi tinggal nge-copy sifat aku aja ke Yogo, udah nyambung,” ujarnya santai.

Ia juga mengaku diberi kebebasan oleh sutradara Sidharta Tata untuk mengeksplorasi sendiri cara memerankan Yogo. 

Sulthan Belajar Dialek Jawa Langsung dari sang Ayah

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Sulthan Hamonangan selama proses syuting Waktu Maghrib 2 adalah penggunaan dialek Jawa. Mengingat latar cerita berada di sebuah desa daerah Jawa, Sulthan harus bisa membawakan dialog dengan baik.

“Karena ini kan berlatar belakang di daerah Jawa ya, jadi paling susahnya tuh saat dialek berbahasa Jawa. Dan kebetulan ayahku kan emang orang Jawa juga ya, jadi di rumah tuh aku belajar sama ayah,” jelas Sulthan menambahkan.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |