Sinopsis Film Pamali: Tumbal Dibintangi Ummi Quary dan Keisya Levronka, Adaptasi dari Game Populer

Liputan6.com, Jakarta Industri film Indonesia kembali menajikan genre horor kepada khalayak. Sebuah film dengan judul Pamali: Tumbal siap tayang di bioskop dan menjanjikan kengerian dan drama emosional keluarga. 

Pamali: Tumbal diproduksi LYTO Pictures dengan Keisya Levronka, Fajar Nugra, Ummi Quary, Nai Djenar Maisa Ayu, Verdi Sulaeman, Dominique Sanda, Krishna Keitaro, dan Ben Bening. Film ini digarap sineas Bobby Prasetyo.

Berikut sinopsis film Pamali: Tumbal. Putri (Keisya Levronka) mencari Ibunya yang hilang secara misterius setelah mengambil uang tumbal di jalan karena terimpit masalah ekonomi. Bersama dua sahabatnya, Kiki (Ummi Quary) dan Cecep (Fajar Nugra), Putri mencari kebenaran tentang ibunya.

Pencarian ini membawa mereka ke dalam hutan angker, pabrik tua, hingga rumah misterius yang dihuni tuyul, kumtilanak hitam, dan makhluk seram lainnya. Di balik semua teror itu, muncul pertanyaan, apakah ada pamali atau larangan mereka langgar hingga memantik malapetaka?

Pamali: Tumbal merupakan jilid ketiga dari serial Pamali. Sebelumnya, ada film Pamali dan Pamali: Dusun Pocong. Pamali: Tumbal adalah adaptasi dari game Pamali: The Little Devil yang dibuat studi game Storytale.

Sang sutradra, Bobby Prasetyo, mengatakan bahwa di dalam game, terdapat hantu-hantu khusus yang tampil sebagai signature. “Pas Pamali 1 kuntilanak, Pamali 2 pocong. Kebetulan di game ketiga memang tuyul,” katanya di Epicentrum XXI Jakarta, Selasa (29/7/2025). 

Karena film ini diadaptasi dari game maka sudah semestinya mengikuti sumber aslinya. “Karena kita setia dengan adaptasi itu, makanya waktu kita pertama kali ngobrol kita bikin game yang ketiga berarti memang sudah saatnya si Tuyul keluar,” imbuh Bobby Prasetyo.

Sebelum menggarap Pamali: Tumbal, Bobby Prasetyo melakukan riset dengan main game tersebut untuk memahami seluk beluknya dengan detail. “Setiap kali ingin membuat film yang baru, saya harus main game yang baru pula, karena ‘kan dunianya beda,” ujar Bobby Prasetyo.

Bobby Prasetyo dibantu tim untuk melakukan riset, salah satunya Evelyn Afnilia, penulis skenario film ini.