Liputan6.com, Jakarta Curahan hati Selena Gomez atas kebijakan deportasi massal terhadap migram ilegal ternyata dibalas dengan pedas oleh seorang politisi Amerika Serikat. Dilansir dari People, Rabu (29/1/2025), politisi tersebut adalah Sam Parker yang berasal dari Partai Republik—partainya Presiden Donald Trump.
Sam Parker membagikan ulang cuitan seorang warganet di platform X yang membicarakan soal latar belakang kakek dan nenek dari bintang film Emilia Perez ini, yang berasal dari Meksiko. Sang warganet mengklaim kakek nenek Selena adalah migran ilegal yang berhasil mendapat kewarganegaraan lewat kebijakan Amnesti 1987.
Sam Parker kemudian menambahkan komentar singkatnya sendiri, “Deportasi Selena Gomez.”
Wanita 32 tahun ini tak mau kalah. Lewat unggahan Instagram Story, ia membalas sang politisi dengan menulis, “Oh Tuan Parker, Tuan Parker. Terima kasih atas guyonan dan ancamannya.”
Seperti diketahui, baru-baru ini tunangan Benny Blanco tersebut membagikan video yang memperlihatkan dirinya yang sedang emosional saat membicarakan kebijakan deportasi massal di Amerika Serikat.
“I'm so sorry. (Aku sungguh minta maaf),” kata Selena Gomez dalam unggahan Instagram Story. Ia terlihat tanpa makeup, dan mengenakan kaus hitam.
Merasa Tak Berdaya
Selena Gomez tampak sangat bersedih dengan kondisi ini. Air matanya bercucuran, dan sambil tersedu-sedu, bintang Only Murders in the Building ini mencoba berbicara.
“Orang-orangku diserang. Anak-anak, mereka tak mengerti apa-apa,” katanya. Sambil menangis, Selena Gomez melanjutkan, “Aku sungguh minta maaf, aku berharap bisa melakukan sesuatu tapi aku enggak bisa. Aku enggak tahu harus melakukan apa.”
Akan Mencari Cara
Meski mengungkap perasaan tak berdaya, wanita keturunan Meksiko ini mengungkap akan mencari cara untuk berbuat sesuatu.
“Aku akan mencoba semua. Aku janji,” tutur Selena Gomez, kemudian memungkasi videonya. Wanita 32 tahun ini juga mencantumkan tulisan “I’m Sorry” dan bendera Meksiko dalam video tersebut.
Unggahan ini tak bertahan lama, kemudian dihapus Selena Gomez, tapi rekamannya terlanjur tersebar di medsos. Tampaknya, ia mendapat serangan atas postingan ini. Tak lama kemudian, ia membuat Instagram Stories baru, “Kelihatannya enggak boleh ya, menunjukkan empati untuk orang lain.”
Kebijakan Presiden Donald Trump
People mencatat, postingan pelantun “Good for You” ini muncul satu hari setelah 956 orang diciduk terkait masalah imigrasi. Ini adalah angka terbesar sejak Presiden Donald Trump dilantik pada 20 Januari lalu.
BBC mewartakan, menurut data dari Immigration and Customs Enforcement (ICE), terjadi 956 penangkapan yang dilaporkan pada hari Minggu, 286 penangkapan pada hari Sabtu, dan 593 penangkapan pada hari Jumat lalu.