Review Film Anaconda 2025, Ketika Proyek Film Berubah Jadi Kekacauan di Amazon

5 days ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Anaconda versi terbaru hadir dengan gaya yang jauh lebih santai dan nyeleneh dibanding film originalnya. Cerita berpusat pada Doug (Jack Black) dan Griff (Paul Rudd), dua sahabat lama yang dilanda krisis paruh baya dan akhirnya nekat mengejar mimpi masa kecil mereka, yaitu membuat ulang film favorit mereka, Anaconda. 

Dorongan nostalgia dan keinginan untuk kembali merasakan semangat lama membuat keduanya rela mengambil risiko besar demi mewujudkan proyek yang terdengar mustahil. Bersama beberapa teman, mereka pergi ke hutan Amazon untuk mulai syuting. 

Namun, rencana yang awalnya terasa konyol dan penuh optimisme itu perlahan berubah menjadi mimpi buruk ketika mereka benar-benar berhadapan dengan anaconda raksasa di alam liar. Dari titik inilah film bergerak liar, memadukan aksi, ketegangan, dan humor absurd dalam satu petualangan yang tidak terduga dan penuh kekacauan.

Berbeda dari Anaconda versi 1997 yang cenderung serius, film ini justru mengajak penonton menikmati kekacauan para karakternya. Kelucuannya tidak datang dari lelucon yang dipaksakan, melainkan dari situasi ekstrem yang dihadapi orang-orang yang jelas tidak siap menghadapi alam liar. Hasilnya adalah film monster yang terasa lebih ringan, aneh, namun tetap seru untuk diikuti hingga akhir.

Agak Laen merupakan sebuah film komedi Indonesia yang diproduksi Imajinari. Film ini sukses raup sekitar 6.000.000 penonton

Humor Absurd yang Dibangun dari Situasi Serius

Semuanya berawal ketika Griff tidak sengaja membunuh ular anaconda jinak milik Santiago (Selton Mello), si pawang ular, yang digunakan untuk kebutuhan syuting mereka. Melihat Santiago yang sangat berduka, Griff pun akhirnya setuju untuk membantunya mencari ular baru. Hal tersebut tentunya tidak berjalan dengan mulus karena tanpa mereka sadari, ular anaconda besar tengah mengintai mereka. 

Kekuatan utama film ini terletak pada humornya yang muncul dari kondisi berbahaya. Para karakter menghadapi ancaman anaconda dengan kepanikan, keputusan ceroboh, dan dialog yang tidak terduga. Meski begitu, mereka tetap memandang situasi tersebut sebagai sesuatu yang serius, bukan bahan bercanda.

Versi Nyeleneh yang Lepas dari Bayang-Bayang Film Lama

Alih-alih meniru gaya film originalnya, Anaconda terbaru memilih untuk berdiri sebagai karya yang benar-benar berbeda. Ular raksasa tetap menjadi ancaman utama, tetapi fokus cerita lebih banyak tertuju pada dinamika para karakter dan kekacauan proses mereka membuat film.

Halaman berikutnya

Beberapa adegan dan dialog sengaja dibuat lebih konyol dan dramatis. Ditambah dengan humor yang terkadang terkesan penuh dengan sarkasme membuat film satu ini terasa seperti parodi yang sadar diri, tanpa benar-benar melepas unsur ketegangan yang menjadi ciri khas Anaconda. Kombinasi drama yang dibuat-buat, dialog sarkastik, dan keputusan-keputusan ceroboh justru menjadi daya tarik utama yang membuat penonton terus terhibur.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |