Liputan6.com, Jakarta Rachel Vennya, konten kreator dengan jumlah pengikut sampai dengan 8 juta kini mencoba tantangan baru di film Hutang Nyawa yang akan tayang pada 12 Desember 2024. Sebagai film horor pertamanya, ia menerima banyak keraguan dari para warganet hingga Billy Christian selaku produser film mengakui hal tersebut.
Namun pada acara konferensi pers yang dilakukan di Metropole XXI, Jakarta pada Kamis, 21 November 2024, Billy mengatakan bahwa pandangannya kepada ibu dari Xabiru ini berubah hingga memuji keberhasilannya dalam mendalami karakter di film Hutang Nyawa.
"Kadang-kadang kalau ada permintaan (mengajak influencer) seperti itu kan biasanya produser mikir 'ya gapapa kalau aktingnya ga terlalu ini (bagus) yang penting followersnya', this time aku pikir akan kayak gitukan, tapi pas aku lihat materi castingnya, oh she's not bad. She's good," ujar Billy.
Ia pun menambahkan Rachel dapat belajar dengan sangat cepat dari tim produksi dan artis-artis yang lebih berpengalaman di lokasi syuting yang turut membantunya.
"Dengan support dari pemain lain, dia akan lebih tersemangat lagi gitu, jadi you're good," puji Billy kepada Rachel Vennya.
Meragukan Dirinya Sendiri
Melakukan debut di dunia akting melalui film Sleep Call pada tahun 2023 ini mengungkapkan ketertarikannya dalam genre horor untuk dapat keluar dari zona nyaman. Rachel mengakui sering mendapatkan ajakan untuk berkesempatan tersebut namun ia masih meragukan kemampuan dirinya sendiri dalam hal tersebut.
"Sebenernya udah bertahun-tahun aku jadi konten kreator dan gak pernah mau ambil kesempatan main film karena meragukan diri sendiri, akhirnya coba di film pertama dan pas ada tawaran film ini tuh aku merasa ini juga di luar dari zona nyaman dan beda banget sama film pertama aku," ungkapnya.
"Jadi, aku mau menentang diri aku sendiri, aku bisa gak sih, untuk challenge-challenge kehidupan ke depannya juga," lanjutnya.
Mengikuti Pelatihan-Pelatihan
Hutang Nyawa sebagai projek horor pertamanya ini menerima banyak perhatian dari Rachel Vennya sendiri, ia mengatakan melakukan banyak hal untuk dapat berperan sebagai Tri, seorang buruh pabrik. Melakukan riset hingga mengikuti latihan-latihan yang sudah disediakan oleh Visinema untuk menyempurnakan setiap karakter dalam film mereka.
"Dari Visinema sendiri ada workshopnya, kayak ngecap batik, workshop sling, terus olah tubuh, olah rasa, dan kayak ritual-ritual yang nari-narinya itu di dalam film," ucapnya
"Jadi kita juga untuk mencapai di titik kita riset itu ada latihan-latihannya juga. Dan membangun Chemistry sama teman-teman pabrik aku ini, terus juga nge-searching kayak gimana sih orang kalau kesurupan gitu," tuturnya.
Merasa Relate dengan Tri
Rachel Vennya mengaku tertarik untuk berperan sebagai Tri di film ini karena ia merasa relate dengan kehidupannya. Sebagai seorang tulang punggung keluarga yang harus menghidupi setiap anggota keluarganya membuat ia dapat mengerti perasaan dari karakter tersebut.
"Tertarik sama peran ini karena kurang lebih aku merasa bisa memahami layer-layer perasaannya Tri, karena Tri itu disini dia tulang punggung keluarga, dia harus menghidupi adik-adiknya," katanya.
"Kayak aku sama Tri anak sulung yang harus menghidupi keluarga jadi obsesi bekerja untuk keluarga dan beban yang dirasain Tri tuh secara gak langsung tuh ada juga lah di aku," jelasnya lebih lanjut.
Selain itu, ia pun bercerita bahwa perbedaan latar belakang keduanya membuat dirinya semakin tertarik dalam memerankan karakter di film Hutang Nyawa, Tri sebagai buruh pabrik dan Rachel seorang konten kreator menjadi perbedaan kontras yang ini dirasakannya.
"Pengen bener-bener ngerasain karakter yang dari beda dunia dengan diri aku, walaupun ada kesamaan dalam karakter Tri dengan aku sendiri," tutupnya.