Program Jogja Hanyengkuyung Sumatra Didukung Letto Hingga Jikustik, Rawat Tradisi Tolong Menolong

Liputan6.com, Jakarta - Desember 2025 diwarnai empati dan kepedulian musisi Indonesia untuk warga terdampak bencana di Pulau Sumatra. Salah satunya, program Jogja Hanyengkuyung Sumatra yang dukung sejumlah musisi Kota Gudeg dari Letto, Kunto Aji, hingga Jikustik.

Nama lain yang ikut manggung yakni Jumbrong, Jahanam, Korekayu, Tembang Gula, Wawes, Ngatmo Mbilung, Rebellion Rose, YKHC, Shaggydog, dan Hasan Aftershine. Ajang ini telah digelar di Stadion Maguwoharjo Yogyakarta pada 23 Desember 2025.

Menariknya, beberapa hari menjelang acara, sejumlah musisi mengunggah pesan di akun Instagram dalam rangka menggugah kepedulian dan rasa kemanusiaan untuk saudara sebangsa di Aceh, Sumatra Utara, serta Sumatra Barat yang ditimpa banjir maupun longsor.

“Halo, saya Letto mengajak kalian semua untuk berdonasi sebanyak-banyaknya di acara Jogja Hanyengkuyung Sumatra pada tanggal 23 Desember 2025 di Selasar Timur, Stadion Maguwharjo,” kata personel Letto, Agus Riyono, yang akrab disapa Patub, dalam video yang diunggah di medsos.

Ia mengabarkan, donasi 100 persen untuk saudara-saudara yang terdampak bencana di Sumatra melalui teman-teman dari Masjid Jogokaryan Yogyakarta. Pesan serupa disampakan Jikustik. Pelantun “Saat Kau Tak Di Sini” dan “Tak Ada Yang Abadi” itu menyinggung kerusakan akibat bencana.

“Bencana yang melanda beberapa wilayah di Sumatra berdampak kerusakan maupun kerugian besar. Sebagai manusia, peristiwa ini jangan sampai meruntuhkan kemanusiaan kita,” tulis Jikustik di akun Instagram terverfikasi pada 19 Desember 2025.

Rekaman drone memperlihatkan kerusakan besar akibat banjir bandang di Batang Toru, Sumatera Utara. Rumah rusak, jalan dan jembatan putus, serta tim penyelamat kesulitan menjangkau wilayah terisolasi. Pemerintah menyelidiki dugaan penebangan liar yang...

“Melalui Jogja Hanyengkuyung Sumatra bersama musisi Jogja, mengundang sedulur Jogja bergotong royong (nyengkuyung) saudara kita di Sumatra, lewat acara musik amal dengan tiket donasi disengkuyung penampilan band–musisi lintas genre Yogyakarta,” imbuh mereka.

Program Jogja Hanyengkuyung Sumatra didukung banyak pihak. Salah satunya, pemilik perusahaan rokok asal Yogyakarta, Haji Muhammad Suryo atau Haji Suryo. Ia menyatakan, konser ini bentuk solidaritas masyarakat Yogyakarta untuk membantu korban bencana di Sumatra.

Sedikitnya 14 band berpartisipasi dalam konser sosial tersebut. Musisi Yogyakarta sebagai inisiator mendapat respons positif dari berbagai pihak. Meski waktu persiapan sangat singkat, gerakan amal ini berjalan lancar. Haji Suryo menyebut membantu sesama adalah panggilan hati.

“Kami merasa terpanggil untuk tidak hanya berempati, tapi juga mengambil langkah nyata mendukung musisi Jogja menggalang donasi lewat konser amal,” kata Haji Suryo lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, pada Rabu, 24 Desember 2025.

Jogja Hanyengkuyung Sumatra bukan sekadar panggung hiburan. Haji suryo mendukung acara ini karena konser tersebut jadi ruang kebersamaan yang menggerakkan kesadaran masyarakat Yogyakarta dalam merespons persoalan kemanusiaan secara konkret.

“Saya harap kegiatan ini jadi yang terakhir dan tak ada lagi yang kena musibah. Tapi saya berharap musisi dan pelaku event di Yogyakarta jangan berhenti mengarah ke hal positif,” ujar Haji Suryo. Ketua Pergelaran Jogja Hanyengkuyung Sumatera, Ganesha, menyuarakan hal serupa.

Menurutnya, konser ini wujud tolong menolong. “Kegiatan ini kami inisiasi untuk merawat tradisi tulung tinulung yang mengakar di Yogyakarta. Bukan hanya musisi, tapi berbagai elemen masyarakat ikut terlibat dalam gerakan kemanusiaan ini,” Ganesha mengakhiri.

Wayan Diananto, Ratnaning AsihTim Redaksi