Pesan Natal dari Justin Bieber, Ungkap Pelajaran Kenangan Pahit dari Masa Lalu

Liputan6.com, Jakarta - Bagi Justin Bieber, kehadiran Natal bukan hanya sebuah perayaan keagamaan saja, tapi juga momen refleksi atas apa yang telah terjadi dalam kehidupan selama ini. Dilansir dari People, hal ini ia ungkap dalam unggahan di media Instagram pada malam Natal, Rabu (24/12/2025). 

Salah satu hal yang ia tekankan secara khusus, adalah pengalaman pahitnya di industri hiburan. 

"Natal adalah waktu untuk merenung dan bertanya pada diri sendiri apa yang sebenarnya Anda inginkan. Apa yang benar-benar membuatnya merasa puas?" tulisnya dalam keterangan unggahan pertamanya, yang menyertakan sejumlah ayat Injil. 

"Natal adalah pengingat tentang Yesus dan karunia pengampunan cuma-cuma yang hanya bisa diberikan oleh Ia. Merenungkan hal ini, mengingatkan saya tentang semua yang telah kulalui. Dan bagaimana Dia telah menolongku melewati semuanya," kata dia lagi. 

Justin Bieber mengaku, sulit rasanya melepas dendam dalam hati. "Tetapi ketika Yesus menyatakan diri-Nya sebagai pribadi yang rela dan mampu, sulit untuk menyangkal-Nya. Semoga di mana pun Anda berada, Anda dapat bersandar pada kasih ini yang menemui kita tepat di tempat kita berada, apa pun kondisinya," ia menambahkan. 

Mulai dari Justin Bieber doa untuk Israel pakai foto Gaza hingga Bedu Bangkrut ngutang Raffi Ahmad 5 juta, berikut sejumlah berita menarik News Flash Showbiz Liputan6.com.

"Aku tumbuh dalam sistem yang menghargai bakat saya tetapi tidak selalu melindungi jiwa saya."

"Ada saat-saat saya merasa dimanfaatkan, terburu-buru, dibentuk menjadi sesuatu yang tidak sepenuhnya saya pilih. Tekanan semacam ini meninggalkan luka yang tidak terlihat di atas panggung," kata Justin Bieber.

"Aku menyimpan amarah. Aku bertanya kepada Tuhan mengapa. Tetapi Yesus terus menemuiku di tengah-tengah rasa sakit – bukan untuk membenarkan apa yang menyakitiku, tetapi untuk mengajariku bagaimana agar hal itu tidak menjadi pahit," kata dia. 

Ia melanjutkan, "Aku telah melalui rasa sakit yang membentukku, bahkan sebelum aku punya kata-kata untuk menggambarkannya. Aku berada dalam sistem yang mengambil lebih banyak ketimbang melindungi," kata sang pelantun "Sorry." 

Justin Bieber menyebut kini ia sudah sembuh, dan sedang dalam perjalanan untuk memberi maaf. "Aku tidak ingin menghancurkan industri musik. Aku ingin melihatnya diperbarui – lebih aman, lebih jujur, lebih manusiawi," kata dia. 

Ia juga menegaskan bahwa dirinya sudah bangkit dari luka masa lalunya. 

"Saya tidak berbicara sebagai korban yang masih berlumur darah – saya berbicara sebagai seseorang yang telah pulih."

Ratnaning AsihTim Redaksi