Penyanyi Tefa Suarakan Pentingnya Menyayangi Diri Sendiri di Lagu Love Me (Let Your Mind Be Free)

1 week ago 17

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi Stefani Anindya alias Tefa, kembali menunjukkan eksistensi lewat lagu terbaru, "Love Me (Let Your Mind Be Free)." Lagu ini bercerita tentang proses panjang seseorang dalam menerima dan mencintai diri sendiri.

Melalui lagu tersebut, Tefa menggambarkan bagaimana seseorang bisa berdamai dengan masa lalu, menerima ketidaksempurnaan, dan menjalani hidup dengan lebih damai serta terbuka terhadap masa depan.

"Lagu ini mengajak pendengarnya untuk hidup di saat ini dan terbuka terhadap apa pun yang akan terjadi di masa depan," kata Tefa kepada awak media, di Jakarta, Selasa (8/04/25).

"Pesan yang coba disampaikan adalah pentingnya keberanian untuk menerima ketidaksempurnaan dan menghadapi hidup dengan sikap positif, terbuka, dan penuh harapan," Tefa menambahkan.

Ruang Perubahan

Melalui "Love Me (Let Your Mind Be Free)," Tefa ingin menyampaikan pesan kuat namun lembut kepada pendengar. Ia berharap lagu ini bisa jadi pengingat bahwa keberanian mencintai dan menerima diri sendiri adalah langkah awal menuju kehidupan yang lebih bahagia.

"'Love Me (Let Your Mind Be Free)' adalah seruan untuk mencintai diri sendiri dan memberi ruang perubahan serta pertumbuhan pribadi," Tefa menyambung.

Refleksi Perjalanan Pribadi

Lagu ini menjadi refleksi perjalanan pribadi Tefa sebagai seorang individu dan musisi. Pengalaman hidup yang ia alami, hingga tantangan dan proses belajar, turut memengaruhi warna dalam karya musiknya.

Kehadiran lagu ini makin memperkuat eksistensi Tefa di industri musik Indonesia. Berlatar belakang pendidikan vokal, pengalaman internasional, dan kepedulian terhadap isu-isu emosional relevan, Tefa membuktikan diri bukan sekadar penyanyi, tapi juga seniman dengan visi dan misi jelas.

Berkarier Sejak Usia 9 Tahun

Berbicara soal karier, Tefa memulai tarik suara sejak usia 9 tahun. Bakat menonjol membawanya meraih beasiswa untuk bergabung dengan Paduan Suara Anak Indonesia (PSAI) asuhan Aida Swenson Simanjuntak.

Dari sini kemampuan vokal Tefa diasah, khususnya di genre musik klasik dan musikal, yang menjadi fondasi awal dari perjalanan musikalnya. Lebih dari 1 dekade, Tefa memperkaya pengalaman bermusik melalui berbagai penampilan di ajang internasional.

Tak hanya terpaku pada satu genre, Tefa juga mengembangkan kemampuan dalam berbagai gaya menyanyi lainnya. Ia mempelajari teknik vokal untuk genre pop, jaz, R&B, hingga soul.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |