Lesti Kejora Sampaikan Harapannya Usai Menjadi Saksi Sidang Uji Materiil Terkait Hak Cipta di MK

Liputan6.com, Jakarta Lesti Kejora bersukur mendapat kesempatan menjadi saksi dalam sidang uji materiil terkait Undang Undang Hak Cipta di Mahkamah Konstitusi (MK). Lesti berharap apa yang dirinya dan Sammy Simorangkir sampaikan dapat menjadi pertimbangan majelis hakim terkait perkara ini.

Dalam kesaksiannya, Lesti Kejora sempat menyampaikan keresahannya sebagai seorang penyanyi. Sebab ia harus berurusan dengan hukum karena membawakan lagu yang sudah disepakati dengan pihak penyelenggara dalam suatu acara.

"Alhamdulillah bersyukur berjalan lancar. Saya juga sangat senang diberi kesempatan jadi saksi di sidang Mahkamah Konstitusi," ujar Lesti Kejora di MK, Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2025).

"Ya mudah-mudahan apa yang tadi sampaikan dan Om Sammy sampaikan bisa menjadi pertimbangan yang baik untuk ke depannya," Lesti Kejora menyambung.

Diakui Lesti, pelaporan tersebut memiliki dampak negatif pada dirinya. Meskipun bukan secara finansial, ia merasa tidak nyaman karena status menjadi terlapor akan terus menghantui.

"Ya kalau soal itu (job) bersyukur aja, alhamdulillah. Cuma lebih kenyamanan hati kenyamanan pribadi saya. Sebagai masyarakat masa menjadi terlapor terus," kata Lesti.

Menurut Lesti, tidak ada satu pun masyarakat yang merasa nyaman menjadi terlapor. Karenanya ia berharap masalah yang dihadapi segera selesai, meskipun solusinya secara kekeluargaan.

"Inginnya kan cepet selesai ada solusi. Kalau memang cara penyelesaiannya harus silaturahmi ya apa pun caranya lah. Saya sih ingin cepat selesai. Sejauh ini dari kuasa hukum saya ada komunikasi, tapi nggak lewat saya langsung," akunya.

Disinggung apakah akan tetap menyanyikan lagu orang lain setelah kasus yang dihadapinya, Lesti menyitir pesan Sammy Simorangkir. Sang penyanyi memberi semangat pada Lesti tetap berkarya.

"Tadi Om Sammy beri semangat untuk tetap berkarya dan jangan takut jadi penyanyi. Jangan takut menyanyikan lagu-lagu yang top," ucap Lesti Kejora.

M Altaf Jauhar, Ratnaning AsihTim Redaksi