Komdigi: Ada 1.151 Konten Disinformasi-Fitnah Sepanjang Demo Agustus

Makassar, CNN Indonesia --

Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengawasan Ruang Digital Kementerian Digital dan Komunikasi (Komdigi) menyebut ada sebanyak 1.151 konten disinformasi, fitnah dan kebencian (DFK) selama momen demo akhir Agustus lalu atau pada 25-31 Agustus.

"25-31 Agustus ya ada kejadian cukup besar, bayangkan hanya dalam waktu 6-7 hari, (tanggal) 25-31 Agustus, konten DFK-nya ada 1.151," kata Dirjen Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexsander Sabar dalam acara MediaConnect: Dari Clickbait Jadi Kredibel di Menara Bosowa, Makassar, Kamis (23/10) malam.

Dari jumlah itu, TikTok menjadi penyumbang terbesar dengan 223 konten, kemudian fitur live TikTok sebanyak 229 konten, Facebook ada 144 konten.

Kemudian, Instagram sebanyak 163 konten, Threads 128 konten, SnackVideo 123 konten, Twitter (X) 96 konten, WhatsApp 28 konten, YouTube 3 konten, Telegram 3 konten, dan satu konten lainnya ditemukan di situs web.

Fitur TikTok live diketahui sempat menjadi perhatian pada demo akhir Agustus lalu. Diketahui, saat itu fitur TikTok live sempat hilang dan tidak bisa digunakan.

Alex kembali menyebut pihak TikTok yang kemudian mengambil langkah untuk mematikan fitur live itu di tengah memanasnya situasi unjuk rasa.

"Saya menjamin kalau Komdigi yang melakukan bukan cuma live TikTok, TikTok-nya pun enggak bisa diakses. Jadi itu dilakukan sendiri oleh TikTok untuk menghentikan live-nya, karena mereka juga melihat ada pertumbuhan DFK di fitur itu," ujarnya.

Sementara itu, secara total Ditjen Pengawasan Ruang Digital Komdigi telah menangani 3.943 konten DFK selama priode 25 Agustus hingga 21 Oktober.

TikTok masih menjadi penyumbang konten DFK terbanyak yakni 1.102 konten, disusul oleh Twitter sebanyak 984 konten dan Facebook sebanyak 968 konten.

"Tren ini menunjukkan bahwa disinformasi masih menjadi ancaman serius. Karena itu, upaya kolaboratif antara pemerintah, media, akademisi, dan masyarakat sipil menjadi sangat penting untuk memastikan ruang digital tetap sehat," tutur Alexander.

(dis/gil)

[Gambas:Video CNN]