Investasi di Bekasi Meningkat, LPCK Hadirkan Hunian dan Komersial Baru

14 hours ago 4

loading...

PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) terus berupaya memperkenalkan produk-produk residensial dan komersial baru di kawasan Lippo Cikarang Cosmopolis (LCC). Foto/Dok. SindoNews

BEKASI - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) terus berupaya memperkenalkan produk-produk residensial dan komersial baru di kawasan Lippo Cikarang Cosmopolis (LCC). Hal ini seiring dengan tren kenaikan investasi dan pertumbuhan tenaga kerja di Kabupaten Bekasi.

LPCK berkomitmen memperluas portofolio dan mendorong inovasi. Khususnya bagi pembeli rumah pertama, melalui peluncuran produk perumahan terjangkau di LCC.

Pada 2024, LPCK berhasil mencatatkan pra-penjualan sebesar Rp1,64 triliun, dengan kontribusi produk residensial mencapai 51%, produk komersial 22% dan produk industri 27%. Di segmen perumahan, produk unggulan yang ditawarkan meliputi XYZ Livin dan Cendana Spark North.

Diketahui, Kabupaten Bekasi kembali mencatatkan realisasi investasi tertinggi di Jawa Barat pada tahun 2024, dengan nilai mencapai Rp71,8 triliun. Angka ini setara dengan 28,6 persen dari total investasi yang masuk ke Jawa Barat dan melampaui target Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sebesar Rp64 triliun. Pencapaian ini menjadi bukti kuat akan tingginya kepercayaan investor terhadap Kabupaten Bekasi sebagai lokasi investasi yang menguntungkan.

Dari total investasi tersebut, Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang sebesar Rp50,62 triliun (70,47 persen), sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp21,21 triliun (29,53 persen). Sektor-sektor yang paling dominan dalam hal investasi adalah Jasa Lainnya (Rp15,57 triliun), Industri Logam Mesin dan Elektronika (Rp9,9 triliun), Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi (Rp7,79 triliun), serta sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp6 triliun).

Tren investasi di Kabupaten Bekasi menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Pada 2021, realisasi investasi tercatat sebesar Rp43,2 triliun, meningkat menjadi Rp47 triliun pada 2022, Rp61,2 triliun pada 2023, dan mencapai puncaknya di Rp71,8 triliun pada 2024.

Selain itu, Kabupaten Bekasi juga tercatat sebagai daerah dengan serapan tenaga kerja tertinggi di Jawa Barat, dengan total 63.148 pekerja pada tahun 2024. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menyerap 35.137 pekerja (55,64%).

Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) menyerap 28.011 pekerja (44,36%). Lima sektor dengan serapan tenaga kerja terbesar antara lain adalah Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi (9.000 pekerja), Industri Logam Mesin dan Elektronika (8.000 pekerja), Perdagangan dan Reparasi (6.000 pekerja), Industri Mineral Non-Logam (6.000 pekerja) serta Jasa Lainnya (6.000 pekerja).

(poe)

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |