Film Timur Hadapi Avatar 3 di Bioskop, Produser: Semangatnya Jelas Maju Terus Pantang Mundur

1 week ago 21

Liputan6.com, Jakarta - Timur karya sineas Iko Uwais resmi tayang serentak di seluruh bioskop Tanah Air mulai Kamis (18/12/2025). Di tengah dominasi Avatar: Fire and Ash atau Avatar 3 yang dibintangi Sam Worthington Zoe Saldaña, Timur jadi satu-satunya film Indonesia yang rilis pekan ini.

Langkah rumah produksi Uwais Pictures ini menjadi sorotan publik dan pelaku industri film nasional. Produser Eksekutif Yentonius Jerriel Ho, menyatakan, sejak awal film Timur tidak pernah dirancang untuk menghindari persaingan dengan pihak mana pun.

“Kami sadar sepenuhnya siapa yang kami hadapi. Avatar: Fire and Ash adalah film raksasa dunia. Tapi Timur dibuat bukan untuk bersembunyi. Film Indonesia harus berani berdiri sejajar di layar yang sama,” Yentonius Jerriel membeberkan.

Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, pada Kamis (18/12/2025), Yentonius Jerriel berpendapat pertarungan Timur versus Avatar 3 tak hanya soal perolehan jumlah penonton, tapi tentang harga diri maupun kepercayaan diri industri film Indonesia.

“Kalau setiap film Hollywood datang kita selalu menyingkir, maka kita menyerahkan layar kita sendiri. Timur adalah pesan bahwa karya anak bangsa tidak inferior,” ujarnya seraya menyebut, Timur menandai debut penyutradaraan aktor Iko Uwais di layar lebar.

Film Avengers: Endgame mencetak rekor baru sebagai film dengan pendapatan terbesar di dunia. Endgame menggeser posisi film Avatar.

Semangatnya Jelas

Selain menyutradarai, Iko Uwais tampil sebagai pemeran utama dalam film ini. Timur mengusung genre aksi dengan koreografi pertarungan intens, visual sinematik modern, serta narasi heroik yang berakar pada nilai perjuangan maupun nasionalisme.

“Kita ini lahir dari rahim pejuang. Semangatnya jelas: maju terus, pantang mundur. Bagi kami Timur bukan hanya film, tapi simbol perlawanan sinema Indonesia terhadap dominasi Hollywood,” Yentonius Jerriel menyambung.

Avatar itu IP Raksasa

Produser Ryan Santoso menyebut keputusan merilis Timur di pekan yang sama dengan Avatar 3 sebagai langkah besar yang tidak banyak berani diambil rumah produksi mana pun.

“Seperti diketahui, Avatar itu IP raksasa, proyek mega dengan budget yang mungkin 100 kali lipat film Indonesia. Wajar banyak yang tak berani melawan,” ungkap Ryan Santoso.

Ibarat Perang

Menurutnya, keterbatasan bukan alasan untuk menyerah, apalagi Timur mendapat dukungan begitu besar dari negara dan segenap bangsa Indonesia. Ini membesarkan hati Ryan Santoso.

“Ibarat perang, cukup dengan bambu runcing. Kami tak akan mundur dalam memperjuangkan kedaulatan perfilman nasional. Dari Indonesia, untuk dunia,” Ryan Santoso mengakhiri.

Wayan Diananto, Ratnaning AsihTim Redaksi

Share

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |