Liputan6.com, Jakarta - Visinema mengumumkan rencana produksi film epik “Perang Jawa” yang akan disutradarai Angga Dwimas Sasongko. Rencana proyek ini diumumkan melalui konferensi pers yang diselenggarakan, Senin (21/07/2025) di Jakarta.
Karya kolaborasi Visinema dan Endgame ini menceritakan bagaimana sudut pandang lain kehidupan Pangeran Diponegoro dalam rentang waktu tahun 1825-1830, memberikan sesuatu yang baru yang tidak tertulis di buku sejarah.
Sang sutradara proyek ini nantinya akan bekerja sama dengan eksekutif produser Gita Wirjawan, sejarawan Peter Carey, dan produser Taufan Adryan. Baik Gita maupun Taufan sudah beberapa kali bekerja sama dengan Angga.
Pada wawancaranya bersama media, Angga sebagai sutradara yang sekaligus CEO Visinema memberikan beberapa informasi terkait produksi film “Perang Jawa”, salah satunya terkait jadwal rilis yang kemungkinan akan diadakan pada tahun 2028.
Perlu Persiapan Panjang
Sebagai sutradara, Angga memproyeksikan persiapan karya terbarunya akan cukup panjang. Prosesnya akan meliputi penyusunan naskah, produksi, hingga pasca produksi.
“Jadi persiapannya akan sangat panjang, enggak panjanglah satu setengah tahun ya, karena kita akan syuting di awal-awal 2027. Saya enggak tahu sih, tapi yang pasti akan cukup panjang syutingnya.”
Angga juga menambahkan jika harus memperkirakan timeline produksi, kemungkinan rilis baru akan bisa dilakukan 3 tahun lagi. “Tahun 2027 (produksinya), ya mungkin kita bisa berekspektasi rilis di 2028,” kata sang sutradara kepada media.
Masih Dipikirkan dengan Matang
Dalam rentang waktu 2025 hingga 2027, Angga menegaskan bahwa ia dan tim produksi akan memikirkan dengan matang agar penonton mendapatkan pengalaman yang baru nantinya. Saat ini, Angga akan terlebih dahulu memfokuskan diri untuk produksi film “Ratu Malaka” yang direncanakan produksi tahun 2026.
“Itu yang sekarang dalam proses sampai tahun 2027 akan kita pikirkan, akan kita riset, akan kita bayangkan. Tentunya film ini mudah-mudahan secara world building akan memberikan satu cinematic experience yang berbeda dan mudah-mudahan penonton juga merasa fresh dan baru,” jawab Angga.
Angga juga menambahkan bahwa proyek “Perang Jawa” ini adalah salah satu filmnya yang ambisius dan juga merupakan eksplorasi baru baginya, “Yang pasti ini film yang epic, film yang ambisius. Kami percaya di Visinema, great things take time. Dan teman-teman bisa mengantisipasi, bisa berekspektasi bahwa film ini dikerjakan dengan sebaik-baiknya,” tambah Angga dengan percaya diri.
Materi Film yang Luar Biasa
Ketika ditanyai terkait pendekatan karyanya nanti, Angga menganggap materi yang sudah terkumpul sudah cukup dan akan sangat bisa diterima masyarakat jika sudah difilmkan. Kisah yang diangkat juga dirasa oleh sang sutradara masih relevan dan resonate dengan hari ini.
“Seperti yang tadi Pak Peter bilang, bahwa kisahnya sendiri sudah sangat epic dan apik. Dan sebagai seorang penulis autobiografi, Pangeran Diponogro juga menulis autobiografi dengan sangat bagus. Jadi sebetulnya kita sudah punya materi yang luar biasa untuk menjadikan film ini bisa diterima oleh berbagai kalangan,” jelas sutradara film “Mencuri Raden Saleh” tersebut.
Angga juga percaya bahwa penonton sudah cukup pintar untuk menilai sebuah film bagus atau tidak, “Saya percaya sama anak-anak muda kita pintar. Saya yakin bahwa yang anak-anak Indonesia, orang-orang Indonesia tahu tentang Diponegoro juga cukup banyak. Dan film ini adalah yang seperti saya bilang tadi, sebuah sajian untuk mengenal lebih jauh, lebih dalam.”
Info Lebih Detail di Sesi Berikutnya
Beberapa hal seperti proyeksi adegan, daftar pemeran, ataupun hal-hal teknis lainnya tidak dijelaskan oleh sang sutradara. Angga menolak untuk menjawab dengan alasan akan ada sesi khusus nantinya.
“Itu pertanyaan yang setelah nanti pas screening. Secara teknis mungkin nanti kita akan bicarakan di session berikutnya,” pungkasnya sambil tertawa kecil.