Liputan6.com, Jakarta Kecerdasan buatan atau AI kini telah merambah ke berbagai sektor industri termasuk film. Dalam rangka peringatan 200 tahun Perang Jawa (1825–2025) sekaligus HUT ke-80 RI, Mars Media meluncurkan film Diponegoro Hero.
Film berdurasi 30 menit yang berbasis teknologi AI ini diinisiasi produser King Bagus. Diponegoro Hero jadi film bertema Pahlawan Nasional pertama dan terpanjang di dunia yang memakai kecerdasan buatan (AI).
Diponegoro Hero merefleksikan semangat juang dan spiritualitas Pangeran Diponegoro lewat narasi visual berbasis teknologi Generative AI. Karenanya, film ini lebih dari sekadar dokumenter sejarah.
“Kami berharap, ke depan sejarah tidak hanya dibaca, tapi dirasakan dan dilihat dalam format film AI. Fokus kami adalah membuat film-film sejarah kepahlawanan nasional,” kata King Bagus.
Pengalaman Sinematik
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Sabtu (26/7/2025), film Diponegoro Hero diharapkan mampu menyuguhkan pengalaman sinematik yang menggugah sekaligus edukatif.
“Tujuan kami mendukung pemerintah dalam menumbuhkan rasa patrionisme,” King Bagus menambahkan. Mars Media menggandeng Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro atau Patra PADI dalam produksi Diponegoro Hero.
Media Edukasi dan Spiritualitas
Patra PADI menjadi penasihat historis untuk memastikan akurasi sejarah dan nilai-nilai luhur sang pahlawan tetap terjaga. Dengan hadirnya film sejarah berbasis AI, Pangeran Diponegoro bukan di medan perang, tapi kini di layar lebar.
“Sehingga film Diponegoro Hero ini tak hanya jadi hiburan, tapi juga media edukasi, spiritualitas dan patriotisme di era digital,” King Bagus menyambung. Pangeran Diponegoro sendiri lahir pada 11 November 1785.
Perkuat Nilai Patriotisme
Ia beperan penting dalam Perang Jawa yang berkobar pada 1825 hingga 1830. Perjuangan Pangeran Diponegoro menginspirasi generasi berikutnya terkait keberanian dan cinta Tanah Air. Karenanya, kehadiran Diponegoro Hero salah satu upaya memperkuat nilai patriotisme.
“(Lewat film ini) pemerintah dan dunia pendidikan juga dibantu dalam memperkuat nilai patriotisme dan memberi edukasi tentang sejarah dalam kemasan audio visual yang sesuai kebutuhan kekinian,” pungkas King Bagus.