Eksklusif Reza Rahadian: Soal Film Gowok Kasamutra Jawa dan 16 Tahun Berteman dengan Hanung Bramantyo

5 days ago 15

Liputan6.com, Jakarta Reza Rahadian lagi. Kali ini, ia membintangi film Gowok: Kamasutra Jawa. Porsinya tak banyak. Bisa jadi tak sampai 5 adegan. Namun, Reza Rahadian mengaku jatuh hati pada cerita dan tema yang diusung film tersebut.

Gowok: Kamasutra Jawa adalah karya sineas Hanung Bramantyo. Reza Rahadian mengaku susah menolak jika ditawari peran oleh sutradara peraih 2 Piala Citra itu. Apalagi, ada nama besar Raam Punjabi di belakangnya.

“Sederhana saja alasannya. Kalau sudah Mas Hanung yang mengajak, apalagi ada Pak Raam Punjabi juga, itu susah untuk bilang enggak,” kata Reza Rahadian dalam sesi konferensi pers di Jakarta Pusat, pekan ini.

Dalam Gowok, aktor peraih 5 Piala Citra itu sebagai Kamanjaya, priayi Jawa yang dititipkan kepada gowok terkenal, Nyai Santi (Lola Amaria) untuk belajar memahami pribadi dan detail tubuh perempuan sebelum nikah.

“Aku sebenarnya cuma numpang lewat di film ini. Mungkin empat (scene). Aku sebenarnya memerankan ulang tokoh yang dimainkan Devano ketika dewasa. Jadi begitu,” ia membocorkan.

Versi muda Kamanjaya dimainkan Devano Danendra. Dalam wawancara eksklusif dengan Showbiz Liputan6.com, Reza Rahadian berbagi cerita soal Gowok Kamasutra Jawa dan persahabatan dengan Hanung Bramantyo.

Hangatnya Sambutan Audiens Belanda

Salah satu pencapaian Gowok: Kamasutra Jawa adalah melaju di Big Screen Competition, International Film Festival Rotterdam pada trimester pertama 2025. Reza Rahadian terbang ke Belanda mengikuti festival bergengsi ini.

Yang bikin hati lega, pemutaran Gowok: Kamasutra Jawa di Rottedam dipadati penonton. Sesi tanya jawab digelar di studio berkapasitas besar, teater IMAX, dan banyak penonton bertahan untuk ikut bertanya jawab.

“Kami dapat studio IMAX, full house. Tiga hari tiket ludes terjual. Dapat komentar-komentar bagus. Biasanya, tanya jawab jadi momen deg-degan karena kami bertanya-tanya apakah orang akan tetap stay atau pulang,” kenang Reza Rahadian.

Padahal, tanya jawab digelar jelang jam 11 malam. Unsur Indonesia yang kuat, tema sensitif sekaligus eksotis, performa pemain gemilang, plus penyutradaraan Hanung Bramantyo adalah kunci memikat audiens di Negeri Kincir Angin.

Salah satu pertanyaan penonton Rotterdam yang membekas di benak Reza Rahadian, “Apakah film ini bisa tayang di Indonesia?” Waktu membuktikan, Gowok: Kamasutra Jawa siap tayang di bioskop Tanah Air mulai 5 Juni 2025.

Kabarnya akan ada dua versi. Yang diperkenalkan kepada jurnalis dalam sesi press screening di Plaza Indonesia XXI pekan ini adalah director’s cut dengan label 21 tahun ke atas. Hanung Bramantyo dalam film ini bertutur dengan bebas dan lepas.

“(Saat di Rotterdam) kami jawab, bisa. Mereka berpikir memang boleh ada adegan seperti ini? Belum lagi backgroud-nya 1960-an, sensitif. Tapi memang ini tidak dibahas panjang. Ini sebagai latar, setting waktu. Jadi tidak membahas insiden 1965,” urainya.

Kali Pertama ke Rotterdam

Melenggang ke festival film luar negeri buka hal baru bagi Reza Rahadian. Tahun 2021, bintang film My Stupid Boss dan Habibie & Ainun menghadiri Locarno Film Festival untuk mendukung film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.

Meski demikian, Rotterdam punya tempat tersendiri di hati Reza Rahadian. “Karena aku pertama kali ke Rotterdam. Yang pertama pasti berkesan, kan. Rotterdam itu festival lama dan saya ingin banget datang, untuk berkunjung saja,” ucap Reza Rahadian.

Sang aktor menggambarkan Rotterdam sebagai kota kecil, tenang, dan menyenangkan melihat festival filmnya. Betapa orang datang merayakan sinema. Bahkan, Reza Rahadian bertemu penonton lintas usia, termasuk kakek nenek.

“Apresiasi mereka terhadap seni sangat tinggi,” Reza Rahadian menyanjung. Karakteristik dan kultur festval film di Belanda dengan Indonesia memang beda. Rotterdam punya banyak section. Standar kurasi filmnya pun tak bisa disamakan.

“Dibandingkan Indonesia, yang festival film skala internasionalnya baru satu, menurutku cukup apple to apple. Dalam arti, Rotterdam festival sederhana, tenang, seperti JAFF. Orang datang bajunya santai, enggak dress-up. Di situ kami membangun networking pula,” akunya.

Rotterdam juga punya makna penting bagi Hanung Bramantyo, yang selama ini dikenal sebagai penghasil film-flm box office. Mengenal selama 16 tahun, Reza Rahadian mengaku senang akhirnya ada karya Hanung Bramantyo terbang ke festival film luar negeri.

16 Tahun Berkawan Hanung

Hanung Bramantyo berjasa besar dalam karier Reza Rahadian. Pasalnya, Reza Rahadian kali pertama menang Piala Citra Pemeran Pendukung Pria Terbaik berkat arahan Hanung Bramantyo dalam film Perempuan Berkalung Sorban. Sejak itu, karierya mengangkasa.

“Kolaborasi menarik bersama mas Hanung Bramantyo setelah 16 tahun lamanya. Saya ikut menemani dia memasuki film pertamanya di kompetisi festival besar, dan kami datang. Melihat dia senang saya ikut happy,” Reza Rahadian membeberkan.

“Karena selama ini dia lebih dikenal sebagai sutradara box office, sekarang dia membuktikan diri deserved di festival film sekelas Rotterdam, di sesi kompetisi ya. Bukan hanya official selection, itu kan sangat prestisius,” ia menyambung.

Dalam kesempatan itu, Reza Rahadian mengapresiasi sejumlah pemain yang tampil prima dalam Gowok: Kamasutra Jawa. Menurutnya, Devano Danendra tampil bagus dan Gowok: Kamasutra Jawa menandai salah satu penampilan terbaik seorang Lola Amaria.

Performa Djenar Maesa Ayu, Slamet Rahardjo dan Raihaanun tak perlu disangsikan lagi. Sejumlah aktor muda seperti Ali Fikry, Alika Jantinia, hingga Nayla Purnama pun di luar dugaan tampil melampaui ekspektasi.

“Ini benar-benar breathtaking, meski ini subjektif karena saya ikut main film Gowok. Tapi, menurutku Mas Hanung did a good job,” cetus Reza Rahadian. Terang-terangan, ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Hanung Bramantyo.

Bagi Reza Rahadian, sutradara film Ayat-ayat Cinta tak galak. Ia seperti abang yang tahu apa yang terbaik untuk adiknya di lokasi syuting. Banyak pemain meraih Piala Citra gara-gara arahan Hanung Bramantyo dari Christine Hakim, Meriam Bellina, hingga Reza Rahadian sendiri.

“Sama aku enggak pernah galak dan enggak pernah merasa digalaki. Aku merasa kayak kakak adik dengan Hanung Bramantyo. Dia abangku. Orang yang sangat aku sayang dan saya bisa mengatakan itu secara terbuka. Saya sangat menyayangi Mas Hanung,” akunya.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |