DeepSeek AI Dituding Tiru ChatGPT, Sam Altman: Kami Tak Akan Menggugat

14 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini, industri kecerdasan buatan (AI) sedang diramaikan dengan persaingan OpenAI dan DeepSeek AI.

Ditengah panasnya perdebatan, Sam Altman, CEO OpenAI sempat menuding startup China ini meniru model AI buatan mereka.

Baru-baru ini, Sam Altman menegaskan OpenAI tidak akan mengambil langkah hukum terhadap DeepSeek terkait hal tersebut.

DeepSeek memang sedang menjadi sorotan setelah model AI buatan China itu memiliki performa lebih mengesankan, dan menjadi pesaing serius bagi ChatGPT milik OpenAI.

Tudingan DeepSeek meniru ChatGPT semacam ini bukanlah hal baru. Perusahaan-perusahaan AI sering menghadapi tuduhan terkait rekayasa balik (reverse engineering).

Sam Altman mengatakan, model AI DeepSeek akan belajar dari model yang sudah lebih besar dan matang seperti milik OpenAI.

Meski begitu, bos ChatGPT itu menegaskan OpenAI tidak akan membawa masalah ini ke jalur hukum.

Saat ditemui jurnalis di Tokyo, Sam Altman mengatakan OpenAI tidak memiliki rencana untuk menuntut DeepSeek. "Tidak, kami tidak punya rencana untuk menuntut DeepSeek AI saat ini," kata CEO OpenAI sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Rabu (4/2/2025).

"Kami akan terus menciptakan produk-produk hebat dan memimpin dunia dengan kemampuan model dan saya pikir hal itu akan berjalan dengan baik," jelasnya.

CEO OpenAI Puji DeepSeek

CEO OpenAI Sam Altman kunjungi Indonesia, Selasa (14/6/2023) (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Sam pun mengutarakan dirinya kagum dengan model AI buatan DeepSeek tersebut, "kami yakin kami akan terus mendorong terdepan dan menghadirkan produk-produk hebat, jadi kami senang memiliki pesaing lain."

"Kami sudah mengalami banyak hal sebelumnya, dan saya pikir adalah kepentingan semua orang agar kami terus maju dan terus memimpin,” jelas bos OpenAI.

Namun, OpenAI sendiri menghadapi berbagai tuduhan pelanggaran kekayaan intelektual, terutama terkait dengan penggunaan materi berhak cipta dalam pelatihan model AI generatifnya.

Apple bakal Pakai DeepSeek untuk Apple Intelligence

 Apple)

Apple hingga kini belum meluncurkan fitur AI mereka, Apple Intelligence, untuk pengguna mereka di pasar China. Namun, hal ini mungkin segera berubah.

Mengutip Phone Arena, Senin (3/2/2025), raksasa teknologi berbasis di Cupertino itu berencana untuk mengintegrasikan DeepSeek ke dalam fitur Apple Intelligence.

Satu alasan utama Apple Intelligence belum tersedia untuk pengguna iPhone di China adalah karena peraturan ketat pemerintah setempat. Undang-undang di China melarang penggunaan modal AI dari barat, seperti ChatGPT atau Gemini.

Karena itu, Apple butuh mencari mitra AI lokal untuk memenuhi standar regulasi China. DeepSeek AI sedang mencuri perhatian belakang ini muncul sebagai kandidat utama untuk mengisi celah tersebut.

Bakal Terintegrasi di Apple Intelligence?

 Apple)

DeepSeek, startup AI asal China besutan Liang Wengfeng ini sedang menjadi pembicaraan hangat di industri AI dan disebut-sebut mampu menyaingi model buatan OpenAI, Google, dan Meta.

Tak hanya itu, biaya operasional DeepSeek sendiri diklaim jauh lebih rendah dibandingkan ChatGPT juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Apple.

Laporan terbaru menyebutkan, perusahaan tengah menguji integrasi DeepSeek ke dalam Apple Intelligence. Jika sukses, langkah ini dapat membuka peluang besar bagi Apple untuk kembali bersaing di pasar smartphone China, yang saat ini didominasi oleh produsen lokal.

Walau integrasi DeepSeek ke Apple Intelligence dapat menjadi solusi penjualan iPhone di China, hal ini belum menjamin apakah fitur-fitur AI yang ditawarkan akan dirilis bersamaan.

Hingga kini, fitur AI buatan Apple masih belum tersedia sepenuhnya untuk pengguna iPhone, iPad, maupun perangkat lainnya.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |