Chord Aishiteru 2 dari Zivilia, Mengungkap Kisah di Balik Trilogi Aishiteru

4 days ago 8

Jadi intinya...

  • Trilogi Aishiteru Zivilia menggambarkan tiga fase cinta: penantian, kekecewaan, dan komitmen yang matang.
  • "Aishiteru 2" fokus pada kekecewaan cinta tak terbalas dengan progresi chord Am-D-Em-C-D yang khas.
  • Meskipun vokalis Zul Zivilia dipenjara, band ini tetap berkarya dan merilis lagu baru dengan dukungan Lapas.

Liputan6.com, Jakarta - Zivilia, band asal Kendari, Sulawesi Tenggara, dikenal luas berkat trilogi lagu "Aishiteru" yang fenomenal. Lagu-lagu ini tidak hanya menjadi hits, tetapi juga mengukir kisah cinta yang mendalam di hati para pendengarnya. Dimulai dari "Aishiteru" (2009), dilanjutkan dengan "Aishiteru 2" (2011), hingga ditutup "Aishiteru 3" (2013), setiap versi menawarkan nuansa emosi yang berbeda.

Trilogi ini berhasil mengukuhkan nama Zivilia di industri musik Indonesia, dengan lirik-lirik yang menyentuh dan melodi yang mudah diingat. Banyak penggemar yang mencari tahu lebih dalam tentang makna di balik setiap lagu, termasuk chord Aishiteru 2 yang kerap dimainkan oleh para musisi. Artikel ini akan mengupas tuntas perjalanan trilogi ini, termasuk sejarah band dan kontroversi yang menyertainya.

Dari penantian setia hingga kekecewaan pahit dan dilema hubungan, "Aishiteru" merepresentasikan berbagai fase cinta yang kompleks. Mari kita telusuri lebih jauh apa yang membuat trilogi ini begitu legendaris dan bagaimana setiap lagu, khususnya "Aishiteru 2", meninggalkan jejak mendalam di dunia musik Indonesia. Jadi simak ulasan selengkapnya berikut ini, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (25/12/2025).

Zivilia: Perjalanan Sebuah Band dan Kontroversinya

Zivilia memulai perjalanan musiknya pada tanggal 8 Agustus 2008 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, awalnya dikenal dengan nama Teplan Band. Band ini mengusung aliran Slow Rock Alternative dan segera menarik perhatian dengan lagu-lagu awal seperti "Aishiteru" dan "Karena Cinta". Motor utama di balik Zivilia adalah Zulkifli atau yang akrab disapa Zul, vokalis sekaligus sintesiser piano, yang banyak menciptakan lagu bernuansa Jepang setelah kembali dari negara tersebut.

Nama Zivilia sendiri merupakan ciptaan Zul, gabungan dari kata "Zif" dan "Fhilia/Philia," yang secara harfiah berarti cinta dan kasih sayang. Personel inti band saat ini terdiri dari Zulkifli sebagai vokalis utama dan gitaris, serta Obot sebagai drummer. Identitas musik mereka yang unik dengan sentuhan Jepang menjadi salah satu daya tarik utama Zivilia.

Namun, perjalanan Zivilia tidak lepas dari kontroversi, terutama terkait kasus narkoba yang menimpa vokalis Zul. Ia ditangkap pada 1 Maret 2019 di Apartemen Gading River View City Home, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, atas kepemilikan sabu seberat 9,5 kilogram dan 24.000 butir ekstasi. Akibat kasus ini, Zul divonis 18 tahun penjara dan saat ini masih menjalani masa tahanan di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor.

Aishiteru (2009): Balada Penantian dan Kesetiaan

Lagu "Aishiteru" yang dirilis pada tahun 2009 merupakan singel debut Zivilia yang berhasil melambungkan nama mereka di kancah musik nasional. Lagu ini, yang awalnya berjudul "Menunggu," kemudian diubah menjadi "Aishiteru," dan dengan cepat menjadi hits, terutama di Kendari dan wilayah Indonesia Bagian Timur. Karakter musiknya yang melankolis dengan sentuhan balada rock berhasil menyentuh hati banyak pendengar.

Tema utama lirik lagu ini berpusat pada penantian dan kesetiaan dalam sebuah hubungan jarak jauh (LDR). Tokoh "aku" dalam lagu dengan tulus menyatakan komitmennya untuk tetap setia, meskipun harus menghadapi kerinduan dan cemburu yang tak terhindarkan. Pesan mendalam tentang kekuatan cinta yang tak lekang oleh ruang dan waktu menjadi inti dari lagu ini.

Kutipan lirik seperti "walau raga kita terpisah jauh, namun hati kita selalu dekat" dan "kekuatan cinta kita takkan pernah rapuh, terhapus ruang dan waktu" menjadi penggalan yang sangat ikonik. Lagu ini menggambarkan harapan dan keyakinan bahwa kesetiaan akan selalu berbalas, menjadi fondasi emosional bagi trilogi "Aishiteru" yang akan datang.

Aishiteru 2 (2011): Kekecewaan dan Chord Aishiteru 2

Melanjutkan kesuksesan pendahulunya, "Aishiteru 2" dirilis pada tahun 2011 dan segera menjadi hits single dari album berjudul sama. Berbeda dengan versi pertama yang penuh harapan, lagu ini menyelami tema kekecewaan dan penyesalan yang jauh lebih pahit. Liriknya menceritakan tentang janji-janji yang tak terpenuhi, pengorbanan yang sia-sia, dan cinta yang berakhir tak terbalas, meninggalkan luka mendalam bagi sang protagonis.

Emosi sakit hati yang mendalam karena cinta yang tak dihargai, meskipun telah lama menanti dan mengorbankan segalanya, tergambar jelas dalam setiap bait. Kutipan lirik seperti "Bila cinta tak terbalas, Janji hanya tinggal janji, Sakit hati yang ku rasa" secara gamblang menyampaikan kepedihan yang dirasakan. Lagu ini menjadi cerminan pahitnya realitas ketika harapan cinta tidak sesuai dengan kenyataan.

Karakter musik "Aishiteru 2" sangat dinamis, menggambarkan gejolak emosi antara kesedihan dan kemarahan yang dirasakan. Bagi para musisi dan penggemar, chord Aishiteru 2 menjadi elemen penting untuk merasakan dan memainkan lagu ini. Progresi chord Aishiteru 2 yang sering digunakan adalah Am - D - Em - C - D untuk bagian verse, dan C - D - B - Em untuk chorus, memberikan melodi yang kuat dan ekspresif.

Berikut adalah contoh chord Aishiteru 2 untuk bagian intro dan verse yang banyak dicari:

[Intro] Am D Em C D [Verse] C Bila cinta tak terbalas D Janji hanya tinggal janji Em Sakit hati yang ku rasa G C Sekian lama ku menunggu D Saat-saat ku bersamamu Em Dan kini aku kembali Am D Siksa menanggung rindu Am D Semua sia-sia [Chorus] C D Aishiteru bukti cinta untukmu B Em Namun yang ku beri tak pernah kau hargai C D Demi cinta kita ku korbankan segalanya B Em Semua yang kita lewati selalu ada dalam ingatan [Verse] C Cinta memang penuh misteri D Tiada yang tahu akhirnya Em Seperti yang aku rasakan G C Selalu ingin di dekatmu D Dan buat engkau tersenyum Em Namun tangis yang ku dapat Am D Siksa menanggung rindu Am D Semua sia-sia [Chorus] C D Aishiteru bukti cinta untukmu B Em Namun yang ku beri tak pernah kau hargai C D Demi cinta kita ku korbankan segalanya B Em Semua yang kita lewati selalu ada dalam ingatan C D aishiteru [Instrumental] Em D C Bm Am G F [Bridge] Bb C Jiwa ini tlah pergi bersama semua kenangan Bb C Hampa hidup di dalam luka [Chorus] D Ai ai C D Aishiteru bukti cinta untukmu B Em Namun yang ku beri tak pernah kau hargai C D Demi cinta kita ku korbankan segalanya B Em Semua yang kita lewati selalu ada dalam ingatan C D

Aishiteru 3 (2013): Dilema Cinta dan Komitmen

Sebagai penutup trilogi, "Aishiteru 3" dirilis pada tahun 2013, seringkali dikenal dengan tagline "Cemburu Tanda Cinta". Versi ketiga ini menawarkan perspektif yang lebih matang tentang hubungan, membahas dilema yang muncul seiring berjalannya waktu. Tema liriknya mencakup perasaan cemburu, pertengkaran kecil, rasa takut kehilangan, dan bagaimana komitmen tetap kuat meskipun tidak selalu diungkapkan secara verbal.

Zul Zivilia menjelaskan bahwa "Aishiteru 3" adalah jawaban akhir dari kisah cinta yang sebelumnya dipenuhi penantian dan pengkhianatan, yang akhirnya berhasil mencapai kebahagiaan dalam menjalin hubungan. Lirik seperti "Cemburu tanda cinta, Marah tandanya sayang, Kalau curiga, itu karena kutakut kehilangan" menjadi inti dari pesan lagu ini, menunjukkan bahwa konflik kecil adalah bagian dari cinta yang kuat.

Analisis dari kumparan menegaskan bahwa lagu ini mengungkapkan perasaan serba salah dan dilema tokoh "aku" dalam menghadapi kecemburuan pasangan, yang justru dianggap sebagai bukti cinta. Makna tersiratnya adalah pemahaman bahwa kecemburuan adalah bentuk kasih sayang, meskipun terkadang membingungkan. Karakter musik "Aishiteru 3" lebih kompleks, dengan penambahan frasa bahasa Jepang seperti "この心配だから 疑う のは君を 失うのが怖いから" (Kono shinpai dakara utagau no wa kimi o ushinau no ga kowaikara) yang berarti "Karena kekhawatiran ini, aku meragukanmu, aku takut kehilanganmu," memperkuat identitas Zivilia.

Warisan dan Status Terkini Trilogi Aishiteru Zivilia

Trilogi lagu "Aishiteru" tetap menjadi warisan berharga dalam musik Indonesia, dikenang sebagai bagian nostalgia dari akhir 2000-an hingga awal 2010-an. Lagu-lagu ini terus populer dan dicari, bahkan "Aishiteru 2" sempat kembali viral di platform TikTok, menunjukkan relevansinya yang tak lekang oleh waktu. Daya tarik lirik dan melodi yang kuat membuat trilogi ini tetap hidup di hati para pendengar.

Meskipun vokalis utama Zulkifli (Zul) masih menjalani masa hukuman 18 tahun penjara akibat kasus narkoba, ia tetap diizinkan untuk berkarya dan tampil secara terbatas sebagai bagian dari program pembinaan Lembaga Pemasyarakatan. Zul bahkan tampil di acara seperti Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPAFest) 2025, lengkap dengan gelang GPS sebagai alat pengawasan elektronik dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Zivilia juga terus menunjukkan eksistensinya dengan merilis single baru, seperti "Setia Walau Tak di Sampingmu" pada November 2024. Proses rekaman dan pembuatan video klip untuk lagu-lagu baru ini sepenuhnya didukung oleh pihak Lapas Gunung Sindur, menunjukkan komitmen Zul terhadap musik. Istri Zul, Retno Paradinah, memprediksi bahwa suaminya akan bebas sekitar tahun 2027, memberikan harapan baru bagi kelanjutan karier Zivilia.

FAQ

Q: Apa arti "Aishiteru" dalam lagu-lagu Zivilia?

A: "Aishiteru" (愛してる) adalah bahasa Jepang yang berarti "Aku mencintaimu". Penggunaan kata ini menjadi ciri khas Zivilia dan merepresentasikan pernyataan cinta yang mendalam, tulus, dan kuat dalam trilogi lagu mereka.

Q: Di mana bisa menemukan chord lengkap untuk lagu "Aishiteru 2"?

A: Chord lengkap "Aishiteru 2" dapat ditemukan di berbagai situs musik atau platform chord digital. Berdasarkan struktur lagu, chord intinya sering menggunakan progresi Am - D - Em - C - D untuk verse, dan C - D - B - Em untuk chorus.

Q: Apa perbedaan utama antara Aishiteru 1, 2, dan 3?

A: Perbedaan utama terletak pada tema dan fase cinta yang digambarkan: Aishiteru 1: Fase penantian dan menjaga kesetiaan; Aishiteru 2: Fase kekecewaan dan kepahitan; Aishiteru 3: Fase komitmen dalam hubungan yang penuh dinamika.

Q: Apakah "Cemburu Tanda Cinta" itu judul resmi atau hanya sebutan untuk Aishiteru 3?

A: "Cemburu Tanda Cinta" adalah sebutan atau tagline yang sangat melekat pada lagu "Aishiteru 3" karena lirik chorus-nya yang ikonis. Judul resmi lagu tersebut tetaplah "Aishiteru 3".

Q: Bisakah Zivilia masih tampil atau membuat lagu baru?

A: Ya, meskipun vokalis Zulkifli (Zul) sedang menjalani hukuman, ia tetap diizinkan berkarya dan tampil terbatas sebagai bagian dari program pembinaan Lembaga Pemasyarakatan. Zivilia masih aktif merilis single baru dengan dukungan pihak Lapas.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |