Liputan6.com, Jakarta - Teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) semakin sering kita temukan di kehidupan sehari-hari. Berkat AI, fitur kamera smartphone, chatbot, sampai sistem rekomendasi di media sosial kini makin pintar.
Kendati begitu, masih banyak mitos yang beredar dan membuat masyarakat salah paham soal apa itu AI dan bagaimana cara kerjanya.
Supaya tidak salah kaprah, berikut deretan mitos dan fakta soal AI yang sudah dirangkum Tekno Liputan6.com dari berbagai sumber.
1. Mitos: AI Akan Menggantikan Semua Pekerjaan Manusia
Teknologi AI dirancang untuk membantu pekerjaan manusia. Namun perlu diingat, AI membantu dalam mengerjakan tugas yang bersifat rutin dan repetitif, sehingga bukan berarti semua profesi bakal hilang.
Dengan bantuan AI, manusia bisa sangat terbantu dan bisa bekerja lebih efisien, serta memilih lebih banyak waktu untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan kreativitas.
AI Punya Perasaan atau Pikiran
2. Mitos: AI Punya Perasaan atau Fikiran Seperti Manusia
Meskipun AI bisa merespons secara natural dan terdengar "manusiawi", bukan berarti mereka punya emosi atau kesadaran.
AI sering digambarkan layaknya robot yang bisa membantu manusia memecahkan masalah atau teman curhat manusia. Namun dikutip dari laman Early Information Science, AI hanya bisa menyelesaikan masalah yang dirancang untuknya.
3. Mitos: AI Selalu Netral
Faktanya, AI bersifat bias. Ini dikarenakan AI dilatih menggunkan data manusia. Jadi kalau datanya mengandung bias, hasil keluarannya juga tidak bisa adil.
Kendati begitu, para ahli kini sedang berusaha untuk menciptakan AI yang lebih adil. Beberapa di antaranya bahkan berupayta mengembangkan framework etika untuk memastikan teknologi AI yang lebih transparan dan bertanggung jawab.
AI Hanya Ada di Industri Teknologi
4. Mitos: Semua AI Itu Sama
AI punya banyak jenis. Yang paling umum sekarang adalah Narrow AI, contohnya asisten virtual atau fitur kamera pintar di smartphone.
Ada juga General AI, yaitu sistem yang bisa berpikir layaknya manusia secara umum, tapi ini masih dalam tahap penelitian. Sementara Super AI yang lebih pintar dari manusia masih sebatas konsep di dunia fiksi.
5. Mitos: AI Cuma Dipakai di Industri Teknologi
Nyatanya, AI kini digunakan di berbagai sektor. Mulai dari kesehatan (buat deteksi penyakit), pertanian (buat prediksi cuaca dan panen), hingga pendidikan (untuk personalisasi belajar).
McKinsey Global Institute dalam laporannya tahun 2023 menyebutkan bahwa AI sudah berkontribusi signifikan di banyak sektor non teknologi dalam lima tahun terakhir.
Perkembangan AI memang membawa banyak peluang, tapi juga tantangan baru. Memahami informasi yang benar atau sekadar dugaan menjadi hal penting untuk bisa beradaptasi dengan lebih bijak.