Liputan6.com, Jakarta Arkiv Vilmansa, seniman kontemporer ternama yang juga dikenal dalam dunia fesyen, kembali menghadirkan karya spektakuler melalui acara bertajuk "Widya Segara". Acara ini dijadwalkan berlangsung di Tanah Lot, Bali, dengan menampilkan instalasi seni yang unik dan penuh makna. Dalam proyek ini, Arkiv mempersembahkan sebuah instalasi berbentuk paus raksasa yang memiliki panjang 30 meter, tinggi 9 meter, dan lebar 12 meter.
Instalasi tersebut didesain untuk menggambarkan kekayaan maritim Nusantara sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap pelestarian lautan Indonesia. Lokasi di Tanah Lot, yang terkenal dengan keindahan alam dan nilai spiritualnya, dipilih karena sejarah hubungan manusia dengan paus di kawasan Tabanan. Proyek ini diharapkan dapat memberikan pengalaman apresiasi seni yang berbeda serta meningkatkan kesadaran budaya dan lingkungan secara atraktif dan interaktif.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi Arkiv Vilmansa dengan E-Motion Entertainment dan Galeri Zen 1. E-Motion Entertainment, yang sebelumnya dikenal di bidang musik, film, televisi, dan teknologi digital, kini memperluas cakupannya ke dunia seni rupa. CEO E-Motion Entertainment, Arnold Jaguar Limasnax, menyatakan bahwa "Widya Segara" adalah bagian dari komitmen untuk mendukung industri kreatif Indonesia.
“Dari awal, kami selalu mendukung industri kreatif anak bangsa. Mulai dari musik, film, dan sekarang seni rupa, semua ini adalah upaya untuk memajukan industri kreatif Indonesia. Widya Segara adalah gerakan yang membanggakan, membawa pesan untuk dunia melalui seni,” ujar Arnold dalam keterangan tertulisnya.
Menjaga Kelestarian
Arnold juga mengimbau masyarakat dan seniman lokal untuk terus menjaga kelestarian alam laut Indonesia. “Cintai dan berbanggalah atas kekayaan laut Indonesia. Jagalah kelestariannya melalui kesenian yang menginspirasi. Pesan ini dapat menyebar luas dan menginspirasi seniman lokal lainnya untuk berkarya dengan pesan positif,” tambahnya.
Sebagai pemilik Galeri Zen 1, Nicolaus Kuswanto merasa memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung aspirasi Arkiv. “Tugas saya adalah menjembatani karya seniman Arkiv yang sudah mendunia. Tahun depan, kami akan mengangkat tema biota laut yang mencerminkan kekayaan alam Indonesia, tidak lagi mengambil inspirasi dari kebaratan,” ujar Nicolaus.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga kelestarian biota laut yang menjadi inspirasi dalam karya seni. Hal ini sejalan dengan tema "Widya Segara" yang bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem bawah laut. “Seniman harus menyadari bahwa biota laut yang mereka tampilkan harus tetap dilestarikan. Hal ini menjadi relevan dengan tema pelestarian laut yang diusung acara ini,” jelasnya.
Inspirasi instalasi ini bermula dari pengalaman Arkiv beberapa tahun lalu saat mengunjungi pantai-pantai indah di luar negeri. Ia menyadari bahwa Indonesia memiliki pantai yang jauh lebih indah dan kaya akan potensi seni yang bisa dieksplorasi.
Instalasi Seni dan Perayaan Budaya Bali
Selain instalasi paus raksasa, acara "Widya Segara" juga menghadirkan berbagai pertunjukan seni lokal yang memperkaya pengalaman pengunjung. Pertunjukan budaya Bali dan seni tradisional lainnya menjadi bagian tak terpisahkan dari acara ini, menciptakan perayaan budaya yang penuh warna.
Acara ini juga bertepatan dengan perayaan ulang tahun Kabupaten Tabanan, menambah makna sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya lokal. Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, menyampaikan apresiasinya terhadap karya seni ini.
“Filosofi yang kita dapatkan dari karya ini sangat relevan. Di Bali, khususnya Tabanan, paus dianggap sebagai simbol kesakralan. Instalasi paus ini membawa pesan pelestarian alam, khususnya laut, yang sangat penting bagi kita semua,” ujar Bupati Sanjaya.
Instalasi ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran akan isu pencemaran laut, termasuk dampak negatif plastik terhadap ekosistem. Melibatkan seniman peduli lingkungan diharapkan menjadi salah satu solusi dalam mengatasi masalah ini.
Perjalanan Instalasi "Widya Segara"
Setelah dipamerkan di Tanah Lot, instalasi seni "Widya Segara" akan berpindah ke beberapa lokasi lain. Pada Desember 2024, instalasi ini dijadwalkan tampil di Locca Sea House, Badung, Bali, yang terkenal dengan suasana pantai yang tenang. Menariknya, pengunjung yang tiba di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai akan langsung disambut dengan kreasi seni ini.
Kemudian, pada Februari 2025, karya Arkiv lainnya akan dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Pameran ini diharapkan menjadi momen penting dalam dunia seni Indonesia, tidak hanya menonjolkan keindahan visual tetapi juga menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan biota laut.
Instalasi bertema "Widya Segara" tidak hanya menonjolkan keindahan seni rupa tiga dimensi, tetapi juga menghubungkan sejarah dan budaya maritim Nusantara dengan visi modern Arkiv Vilmansa. Proyek ini menjadi pengingat betapa kayanya Indonesia dalam hal alam, seni, dan budaya. Dengan instalasi paus raksasa yang ikonik, "Widya Segara" memberikan pengalaman unik bagi pengunjung sekaligus menginspirasi tindakan nyata untuk menjaga laut Indonesia.
Melalui kolaborasi antara Arkiv, E-Motion Entertainment, dan Zen 1, acara ini tidak hanya menjadi ajang pameran seni, tetapi juga langkah konkret dalam mempromosikan pelestarian lingkungan serta memperkenalkan Indonesia ke panggung dunia. Semoga "Widya Segara" menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus menjaga keindahan dan keberlanjutan ekosistem laut kita.