Ammar Zoni Bantah Keterangan Saksi Kasus Narkoba Mengenai Penemuan Barang Bukti di Dalam Sel

Liputan6.com, Jakarta - Persidangan kasus narkoba yang menyeret aktor Ammar Zoni kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2025). Dalam sidang itu, Ammar Zoni dan terdakwa lainnya, Andi Mualim, membantah keterangan yang disampaikan saksi dari petugas rutan terkait penemuan barang bukti.

Ammar Zoni dan Andi Mualim menilai keterangan saksi tidak sesuai dengan fakta saat penggeledahan yang terjadi. Andi Mualim menjadi pihak pertama yang menepis keterangan saksi, yang menyebutnya hanya diam dan terkejut saat petugas menemukan barang bukti narkoba dalam selnya.

"Waktu ditemukan barang, saya bilang itu bukan punya saya, silakan periksa juga yang lain. Tapi saksi menerangkan saya diam saja. Saya tidak diam, saya sanggah," kata Andi Mualim.

Andi Mualim melanjutkan pembelaannya dengan menyoroti detail kepemilikan barang bukti yang ditemukan. Ia secara khusus mempertanyakan validitas keterangan saksi yang mengklaim sebuah kotak terkunci berada dalam penguasaannya.

Pria itu berkilah bahwa tempat penyimpanan itu merupakan area umum, sehingga tidak bisa dialamatkan kepemilikannya hanya kepada dirinya seorang. Apalagi saksi juga terlihat ragu dalam memberikan penjelasan, mengingat kejadian ini sudah berlangsung hampir setahun lalu.

"Memang tempat naruh lemari pakaian, ada banyak kotak di situ. Dan itu bukan punya saya," Andi Mualim menegaskan.

Artis Ammar Zoni mengaku depresi dengan kondisi keluarganya, sehingga mengkonsumsi narkoba jenis ganja dan sabu. Apapun alasannya, Ammar Zoni sudah tiga kali ditangkap karena kasus narkoba dan kini terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Setelah Andi Mualim, giliran Ammar Zoni yang mengambil sikap membela diri di hadapan Majelis Hakim. Ia menyatakan bahwa data yang disampaikan oleh saksi banyak mengandung kesalahan.

"Salah semua Yang Mulia. Pertama soal kapasitas, yang ada di kamar saya itu empat orang. Saya memang sendiri di atas, tapi tiga orang di bawah," jelas Ammar Zoni.

Lebih lanjut, Ammar Zoni menyoroti keadilan dalam persidangan jika kesaksian banyak mengandung unsur ketidaktahuan atau lupa. Ammar Zoni menyampaikan fakta penting bahwa dirinya telah dikeluarkan dari sel sebelum proses penggeledahan benar-benar rampung dilakukan.

"Waktu penggeledahan (saat barang bukti ditemukan) saya tidak ada di TKP Yang Mulia. Saya sudah dibawa ke depan," pungkas Ammar Zoni.

M Altaf Jauhar, Wayan DianantoTim Redaksi