8 Model Dress Brokat Dewi Soekarno, Gaya Elegan Klasik yang Memesona di Usia 85 Tahun

3 months ago 75

Liputan6.com, Jakarta Dewi Soekarno, istri mendiang Presiden Soekarno dikenal memiliki gaya fesyennya yang tak lekang oleh waktu. Melalui sejumlah acara publik yang ia hadiri, Dewi terlihat mempertahankan estetika klasik Eropa yang mewah dipadukan dengan kelembutan brokat khas Asia. Keanggunannya tidak hanya hadir dalam satu gaya saja, tetapi tercermin dalam serangkaian dress brokat yang memesona.

Penampilannya yang glamor dan berkelas menjadi daya tarik visual, terlebih dengan pemilihan warna-warna pastel hingga royal blue yang menegaskan karakter sosialitanya. Ia tampil berdampingan dengan para sosialita Jepang. Keberanian wanita usia 85 tahun ini memilih dress dengan potongan klasik dan detail padat seperti bordir, payet, dan renda menunjukkan gaya khasnya yang tak tergantikan.

Gaya berbusana Dewi sendiri kerap menjadi acuan, karena beragamnya model yang ia kenakan tampak begitu pas dan masih relevan di era sekarang. Kiranya, dress brokat ala Dewi Soekarano bisa menjadi referensi berpakaian Anda yang ingin tampak berkelas dan elegan. Berikut Liputan6 tampilkan 8 outfit Dewi Soekarno dalam acara formal mewah, talkshow, hingga sesi pemotretan. Setiap penampilan turut menjadi cerminan keanggunan wanita Indonesia yang tetap eksis di panggung internasional.

1. Gaun Brokat Putih di Pemotretan, Cantik Elegan

Dalam unggahannya di akun Instagram @dewisukarnoofficial, Dewi tampak mengenakan gaun brokat putih di sebuah pemotretan studio yang sangat elegan. Tampak, hiasan motif bunga klasik dan bordir terpasang di bagian dada dan lengan. Potongan leher tinggi dan lengan panjang dengan pola garis vertikal menambah kesan formal sekaligus mempertegas kemewahan busana tersebut. Ornamen choker berlian dan anting mutiara besar menjadi pemanis yang memperkuat kesan bangsawan.

Gaun ini tak hanya menyoroti siluet ramping Dewi Soekarno, tapi juga mempertegas bahwa estetika klasik tidak pernah kehilangan daya pikat. Detail brokat yang rumit seolah merepresentasikan pengalaman dan sejarah panjang sang sosialita. Pilihan warna putih sebagai dasar memberi simbol kemurnian, sementara makeup natural dengan sentuhan bibir merah menampilkan kepercayaan diri yang tinggi.

Penampilan ini memperlihatkan bahwa meskipun usianya tidak lagi muda, Dewi Soekarno tetap mampu memaksimalkan busana formal untuk tampil bagaikan tokoh kerajaan. Pemotretan ini tak hanya sekadar dokumentasi visual, melainkan juga pesan kuat akan keteguhan gaya pribadi yang ia pertahankan.

2. Biru Berlengan Pendek di Ballroom, Klasik yang Menyatu dengan Modern

Saat menghadiri acara di ballroom mewah, Dewi Soekarno tampil dalam balutan dress brokat warna biru tebal dengan potongan lengan pendek dan leher transparan. Busana ini menampilkan motif floral timbul dan sulaman rumit yang menyatu dengan kain tulle pada bagian dada hingga leher. Ia melengkapinya dengan kalung batu safir besar yang mencuri perhatian.

Gaun ini memperlihatkan bahwa pemilihan warna mencolok tidak selalu mengurangi kesan anggun, justru mempertegas identitas dan kepercayaan diri. Biru tebal memberikan efek mewah sekaligus segar, sangat sesuai dengan interior marmer ruangan yang menjadi latar. Warna biru juga mencerminkan kebijaksanaan dan kekuatan, dua hal yang identik dengan sosok Dewi Soekarno.

Dengan pose tangan terbuka dan senyum lebar, ia menyampaikan energi positif dan keanggunan yang membaur menjadi satu dalam penampilan tersebut. Tidak hanya menjadi peserta dalam acara itu, Dewi Soekarno menjelma menjadi pusat perhatian dengan perpaduan warna dan detail busana yang memukau.

3. Gaun Lace Biru Muda Metalik

Dalam sebuah acara, Dewi Soekarno tampak mengenakan balutan dress brokat biru muda metalik dengan struktur body-fit yang menjuntai ke bawah. Potongan V-neck dalam dan detail ruffle menyatu di bagian pinggang dengan pita bunga sebagai aksen utama. Kalung besar yang melingkar di leher mempertegas kemewahannya dalam kesempatan itu.

Pemilihan warna biru muda metalik menghadirkan nuansa futuristik namun tetap formal. Detail lipatan di pinggang menciptakan ilusi tubuh yang tinggi dan ramping, menjadikan penampilan ini sebagai salah satu yang paling tegas dari segi karakter. 

Penampilannya di momen ini menegaskan bahwa ia memahami pentingnya peran siluet dan tekstur dalam membangun persepsi terhadap kelas sosial. Tidak hanya berfungsi sebagai busana, dress ini menjadi pernyataan visual akan status dan pengaruhnya di dunia sosialita Jepang.

4. Brokat Ungu dalam Forum Seni, Warna dan Tekstur yang Melambangkan Keanggunan

Dalam sebuah forum seni bergengsi, Dewi Soekarno tampil dalam gaun panjang brokat berwarna ungu gelap dengan detail bertekstur dan motif klasik. Gaun tertutup dengan kancing depan ini memancarkan kesan formal dan intelektual, terlebih ditambah bros bunga besar di bagian dada. Rambut yang disanggul tinggi menegaskan aura kebangsawanan.

Ungu menjadi warna yang tepat untuk konteks ini karena melambangkan kebangsawanan dan spiritualitas. Detail renda dan lipit di seluruh bagian gaun memperlihatkan betapa pentingnya presisi dalam memilih material brokat. Penampilannya kontras dengan warna-warna pastel para tamu, menjadikan dirinya pusat visual acara tersebut.

Dewi Soekarno tampil bukan hanya sebagai hadirin, namun sebagai simbol dari warisan budaya yang tetap dihormati. Gaun ini menunjukkan bagaimana warna dan tekstur bisa menjadi bahasa simbolik yang kuat dalam mengukuhkan eksistensi di ruang publik formal.

5. Dress Biru dengan Kalung Batu Safir

Saat menghadiri sebuah acara internasional bertema persahabatan, Dewi Soekarno tampil bersama seorang wanita Eropa dalam dress biru brokat berdampingan dengan dress merah-putih floral milik rekannya. Gaun birunya memiliki motif renda semi-transparan dan potongan A-line dengan lengan pendek. Warna biru tua tersebut menghadirkan kesan klasik yang solid dan sangat cocok untuk kontras dengan merah-putih yang mencolok di sampingnya.

Kombinasi ini menyimbolkan harmoni antarbudaya, di mana Dewi memilih warna netral elegan sementara rekannya menampilkan warna nasional. Gaun biru dengan detail kalung safir menciptakan hubungan visual yang kuat dengan bunga-bunga mawar pink di latar belakang. Busana ini juga menjadi simbol diplomasi visual dalam dunia fashion.

Penampilannya menyampaikan pesan bahwa busana bukan hanya persoalan gaya, tetapi juga bisa menjadi jembatan antarbangsa. Lewat kolaborasi visual dengan latar bunga dan warna bendera, gaya klasik Dewi Soekarno tetap relevan dalam konteks global.

6. Gaun Brokat Putih dan Kalung Manik

Dalam acara privat di dalam ruangan yang dipenuhi karangan bunga, Dewi Soekarno tampil dalam dress brokat biru muda dengan detail renda halus dan potongan leher bulat. Aksen bahu sedikit mengembang dan struktur body fit menjadikan dress ini feminin dan ringan. Ia memadukannya dengan kalung manik-manik biru mencolok yang menjadi elemen kontras utama.

Pilihan warna putih sangat cocok dengan suasana indoor yang hangat dan pencahayaan kuning lembut. Material brokat ringan dan lembut menjadikan dress ini terasa sejuk secara visual, menghadirkan sisi lain dari gaya Dewi yang biasanya lebih berat dan tegas. Warna turquoise pada aksesori melengkapi tone warna busana dengan manis.

Penampilannya di momen ini lebih kasual namun tetap berkelas. Hal ini menunjukkan bahwa gaya Dewi Soekarno mampu menyesuaikan konteks ruang tanpa mengorbankan identitas visual yang telah ia bangun selama puluhan tahun.

7. Gaun Brokat Pink dalam Perjumpaan Tradisional

Dalam kunjungannya ke rumah budaya Jepang, Dewi Soekarno hadir dalam balutan dress brokat pink muda yang feminin dan klasik. Ia berdiri berdampingan dengan para geisha berpakaian kimono, memperlihatkan kontras budaya yang artistik. Dress pink tersebut dihiasi renda floral dan potongan semi A-line dengan heels senada serta tas tangan berwarna nude.

Warna pink muda menciptakan kesan lembut yang menyatu dengan interior kayu dan pencahayaan hangat khas rumah Jepang. Meski tampil dengan gaya Barat, busana tersebut tetap sopan dan serasi dalam konteks budaya lokal. Pose dan senyumnya menambah kesan ramah sekaligus berkelas.

Gaun ini menunjukkan bahwa meskipun berbeda budaya, gaya klasik yang dipilih Dewi tetap bisa harmonis dalam lingkungan tradisional. Ia tidak mencoba melebur, tetapi tampil dengan gaya khasnya yang tetap menghormati suasana lokal.

8. Brokat Pastel Elegan

Dalam sebuah acara, Dewi Soekarno tampil mengenakan dress brokat krem pastel dengan model lengan dan bawahan panjang. Aksen bunga di dekat pundak menjadi pemanis yang unik dan memperkuat statement penampilannya. Dress ini memancarkan kesan anggun yang elegan.

Di berbagai kesempatan, Dewi memang selalu mempersembahkan gaya yang konsisten dengan citra sosialitanya. Pilihan busana ini memperlihatkan bagaimana berbagai momen dan acara bisa menjadi runway pribadi, di mana setiap outfitnya tak pernah lekang oleh zaman.

5 Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik

1. Siapa Dewi Soekarno?

Dewi Soekarno adalah istri dari Presiden pertama RI, Soekarno, yang dikenal sebagai sosialita internasional dengan gaya hidup glamor.

2. Mengapa brokat menjadi pilihan busana utama Dewi Soekarno?

Karena brokat mencerminkan kemewahan, keanggunan, dan nilai historis yang selaras dengan citranya sebagai tokoh bangsawan.

3. Apa warna favorit Dewi Soekarno dalam berpakaian?

Ia kerap memilih warna biru, putih, dan pink muda—warna yang mempertegas elegansi klasik.

4. Dalam acara apa saja Dewi Soekarno mengenakan dress brokat?

Mulai dari gala dinner, pemotretan, talkshow, hingga pertemuan kebudayaan dan acara diplomatik.

5. Bagaimana cara Dewi Soekarno memadukan busana dengan konteks budaya Jepang?

Ia tetap mempertahankan gaya Barat namun memilih potongan dan warna yang harmonis dengan budaya lokal.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |