6 Potret Rumah Ahmad Dhani di Bogor, Berdiri Megah di Lahan Seluas 6.000 Meter Persegi

7 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta Tak sekadar megah, rumah Ahmad Dhani di Bogor menyimpan perpaduan gaya arsitektur yang unik dan penuh makna. Mengutip YouTube EL RUMI, Villa Mataram diperkirakan berdiri di atas lahan seluas 6.000 meter persegi ini menggabungkan unsur kolonial tropis, Jawa klasik, dan simbol etnik Tionghoa. Setiap bagian rumah seperti dibangun dengan niat memperkuat identitas budaya dan karakter sang pemilik.

Rangkaian dekorasi yang kaya mulai dari pilar-pilar tinggi, ukiran rumit, hingga patung pelindung menciptakan suasana rumah yang berwibawa dan hangat. Udara khas Bogor yang lembap dan pemandangan hijau lebat memperkuat fungsi rumah ini sebagai tempat relaksasi sekaligus ekspresi estetika. Tak heran jika rumah ini juga menjadi bagian dari narasi keluarga dan karya Ahmad Dhani yang lekat dengan nilai budaya.

Salah satu anaknya, El Rumi, pernah menyampaikan kesannya saat berada di villa tersebut. Cerita itu menjadi gambaran nyata bagaimana rumah ini bukan hanya untuk dipandang, tapi juga dihidupi.

1. Potret Fasad Bergaya Kolonial dengan Detail Eropa Klasik

Foto pertama menampilkan bagian depan rumah yang memperlihatkan pilar-pilar tinggi ala arsitektur kolonial Eropa. Pilar Doric atau Tuscan dengan bentuk silindris besar mendominasi tampilan depan dan memberi kesan bangunan lama Hindia Belanda. Keberadaan langit-langit tinggi menambah efek sejuk, cocok untuk iklim tropis seperti di Bogor.

Dinding putih polos menguatkan citra bersih dan anggun, sedangkan kusen pintu dan jendela dari kayu tua menampilkan ketegasan dan kualitas klasik. Elemen estetis seperti besi tempa pada pagar teras dan lampu gantung bergaya vintage memperjelas bahwa rumah ini sangat memperhatikan detail gaya kolonial. Ventilasi kecil di atas pintu juga mencerminkan ciri khas rumah tropis tempo dulu.

Di bagian ini, terasa bahwa pemilik rumah memang ingin mempertahankan nuansa aristokrat lama yang megah, namun tetap menyatu dengan alam sekitar. Kombinasi antara keindahan dan fungsi tropis ini menjadikan fasad rumah benar-benar mencolok secara visual dan atmosferik.

2. Teras Luas 

Pada foto kedua, sudut pandang lebih luas memperlihatkan sisi depan bangunan yang dilengkapi kanopi hitam dengan tulisan “Villa Mataram”. Area ini tampaknya berfungsi sebagai teras utama dan tempat penyambutan tamu, lengkap dengan tangga kecil menuju halaman depan. Pintu kayu ganda dengan ventilasi kisi kayu di atasnya menampilkan kualitas pengerjaan tinggi khas rumah Jawa atau Tionghoa kuno.

Lampu gantung besar dan furnitur antik menghiasi ruang ini, mulai dari kursi singa, meja kayu solid, hingga kursi anyaman bergaya kerang. Semua furnitur tersebut memberikan kesan klasik dan personal. Di dinding tampak ornamen kepala kerbau serta papan bertuliskan aksara Tionghoa—indikasi bahwa tempat ini punya akar budaya yang kompleks dan berlapis.

Detail semacam ini memberi kesan bahwa rumah tersebut adalah hasil persilangan banyak budaya yang hidup harmonis di bawah satu atap. Dari sisi visual dan fungsi, teras ini dirancang untuk menjadi ruang transisi yang menyambut namun tetap mempertahankan kesakralan rumah.

3. Kolam Renang 

Foto ketiga menampilkan kolam renang berkonsep infinity pool, dengan latar belakang perbukitan dan kabut khas Bogor yang memukau. Kolam ini bukan hanya sebagai fasilitas rekreasi, tetapi menjadi bagian dari lanskap tropis yang diolah dengan estetika tinggi. Pinggiran kolam didesain seolah menyatu dengan cakrawala, menciptakan efek visual yang dramatis dan tenang.

Dek kolam dari beton ekspos atau batu alam memperkuat koneksi antara bangunan dan alam sekitar. Elemen seperti lampu gantung outdoor, patung etnik, dan tanaman pisang membuat kolam ini terasa seperti bagian dari resort eksklusif. El Rumi pun pernah menceritakan pengalamannya berenang di sini sebagai momen favorit saat berkunjung.

Nuansa yang ditampilkan dari kolam ini menunjukkan rumah yang bukan hanya estetis, tetapi juga menawarkan pengalaman multisensori untuk seluruh penghuninya.

4. Interior Tradisional Jawa dengan Sentuhan Galeri Budaya

Foto keempat menunjukkan interior rumah yang sangat mencerminkan rumah adat Jawa dengan langit-langit tinggi dari kayu dan struktur tiang kokoh. Teknik sambungan tanpa paku dan ukiran yang khas di tiang dan langit-langit menandakan bahwa rumah ini dibangun dengan prinsip-prinsip tradisi yang kuat. Fungsi ruangan tampaknya tidak hanya sebagai ruang tamu, tapi juga galeri pribadi atau museum mini.

Lampu gantung antik dan ambient lighting menyinari relief ukiran serta furnitur klasik, menciptakan atmosfer mewah sekaligus hangat. Di dinding terpajang koleksi wayang kulit dan wayang golek, lukisan, hingga foto tokoh-tokoh budaya yang mengisi hampir seluruh sisi ruangan. Ini menambah kesan rumah sebagai tempat tinggal tokoh seniman atau budayawan.

Ruang ini tak hanya sebagai tempat berkumpul, melainkan juga menjadi manifestasi kecintaan terhadap budaya dan sejarah yang dituangkan dalam arsitektur dan dekorasi.

5. Kamar Anak yang Sarat Simbol Historis dan Gaya Kolonial

Foto kelima memperlihatkan kamar tidur Al, El, dan Dul yang mencerminkan perpaduan antara gaya tradisional Jawa dan kolonial Eropa. Kepala tempat tidur dari kayu berukir, tirai tebal emas mustard, dan jam dinding antik adalah detail penting yang membangun suasana kamar yang penuh karakter. Warna hijau toska tua di dinding menguatkan atmosfer klasik yang tenang dan reflektif.

Dekorasi kamar ini juga menampilkan foto-foto raja Jawa di dinding, memberi kesan historis dan edukatif. Cermin berdiri oval, meja rias kayu, dan lukisan-lukisan tua menambah unsur vintage yang memperkaya estetika ruang.

Kamar ini bukan sekadar tempat beristirahat, tapi juga tempat yang membentuk kesadaran akan sejarah, warisan budaya, dan identitas keluarga.

6. Tampak Luar Villa Mataram: Simbol Rumah Tropis Aristokratik

Foto keenam memperlihatkan keseluruhan tampilan luar Villa Mataram dengan tiang besar berwarna putih bergaya Doric, langit-langit tinggi, dan lampu gantung antik. Gaya kolonial tropis terlihat dari bentuk struktur atap serta ornamen kepala kerbau di atas pintu utama. Area teras dilengkapi dengan sofa putih chesterfield dan meja besi tempa, memperkuat gaya rumah keluarga bangsawan.

Elemen budaya semakin terasa lewat pajangan dinding bertuliskan aksara Tionghoa serta simbol-simbol pelindung seperti kepala rusa. Bahkan di sudut area teras, terlihat angklung yang ditumpuk—kemungkinan rumah ini digunakan juga sebagai tempat pertunjukan seni atau diskusi budaya.

Fasad rumah ini seolah menyatakan bahwa di balik desain megahnya, terdapat warisan budaya dan nilai-nilai luhur yang ingin diwariskan dan diperlihatkan kepada generasi mendatang.

Pertanyaan Seputar Topik

Q: Apakah rumah Ahmad Dhani bisa disewa sebagai villa?

A: Belum ada konfirmasi resmi. Namun, adanya tulisan "Villa Mataram" menunjukkan kemungkinan fungsi ganda sebagai tempat tinggal sekaligus penginapan.

Q: Apa saja elemen budaya yang terlihat di rumah Ahmad Dhani?

A: Elemen kolonial Eropa, simbol Tionghoa seperti kaligrafi dan patung penjaga, serta gaya arsitektur dan ukiran Jawa klasik.

Q: Siapa yang mendesain rumah Ahmad Dhani?

A: Tidak disebutkan secara eksplisit, namun rumah ini tampaknya dibangun secara bertahap dengan referensi budaya yang kuat dari berbagai etnis di Indonesia.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |