6 Fakta Film Psykopat Dibintangi Cornelio Sunny: Pakai Helm Seberat 4,5 Kg, Naskah Digodok Sejak 2017

5 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Salah satu film yang siap menghantui bioskop pada Februari 2025, yakni Psykopat karya sineas Renaldo Samsara dan Matthew Hart. Film ini dibintangi Cornelio Sunny, Hannah Al Rashid, Nino Fernandez, hingga Hannah Al Rashid.

Dalam film Psykopat, Cornelio Sunny memerankan Lewis Ford. Sang aktor menjelaskan, genre Psykopat bukan horor melainkan thriller. Naskahnya digagas dan dikembangkan sejak 2017 namun tahap pascaproduksi menghadapi sejumlah tantangan.

Cornelio Sunny membeberkan sejumlah alasan mengapa mau bergabung dalam proyek Psykopat. “Pertimbangan pertama ketika mengobrol dengan Renaldo, saya baca skripnya, karakter ini menarik banget,” katanya.

Bagi Cornelio Sunny, Lewis Ford tokoh yang sangat mungkin dieksplorasi. Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini merangkum 6 fakta film Psykopat berdasarkan wawancara bersama Cornelio Sunny dan sineas Renaldo Samsara. Simak, yuk!

1. Helm Seberat 4,5 Kg

Renaldo Samsara menjelaskan Psykopat yang diproduksi Elior Tesla Pictures dan R1 Pictures menghadirkan sudut pandang kamera 360 derajat. Fungsinya, mengajak penonton masuk ke dalam film. Para pemain menggunakan helm rakitan dengan berat hampir 5 kg.

Cornelio Sunny membenarkan. “Berat banget sekitar 4,5 kg. Jadi setelah take, kami break 20 menit. Biar enggak kejepit syarafnya ha ha ha. Itu oke dan fun karena perspektif baru dalam film Indonesia. Menarik untuk kami eksekusi bersama,” ujar Cornelio Sunny.

2. Karakter Gelap, Konsultasi ke Psikolog

Dalam pandangan Cornelio Sunny, Lewis Ford adalah karakter gelap. Bukan hantu namun punya tumpukan masalah keluarga hingga depresi. Untuk menyelami karakter ini, bintang film Paranoia dan Tuhan Izinkan Aku Berdosa sampai konsultasi ke psikolog.

“Sempat bertemu psikolog dan kebetulan saya kuliah jurusan Psikologi. Saya mencari tahu, penyakit apa yang dihadapi Lewis, dibutuhkan apa saja karena intensitas setiap pasien beda-beda,” akunya ditemui di Epicentrum XXI Jakarta Selatan, pekan ini.

3. Habis Syuting, Diam di Pojokan

Pengambilan gambar dilakukan sebelum pandemi Covid-19. Cornelio Sunny masih ingat betul suasana di lokasi syuting Psykopat. “Habis take, saya diam di pojokan. Tak ada yang berani ngajak ngobrol, enggak tahu kenapa. Mungkin terlalu seram,” tutur Cornelio Sunny.

Beruntung para lawan main memahami keputusannya untuk in character selama syuting. Hal lain yang disyukuri Cornelio Sunny, naskah Psykopat didapat setengah tahun sebelum syuting. Reading intensif digelar selama 1,5 bulan. Persiapannya sangat matang.

4. Naskah Digodok Sejak 2017

Renaldo Samsara mengakui perjalanan film Psykopat menuju bioskop terbilang panjang. Naskahnya digagas dan digodok sejak 2017 dengan semangat eksperimen. Sejumlah pemain ternama tertarik bergabung.

“Kebetulan teman-teman suka. Fun banget karena tujuannya eksperimen. Konsep POV itu baru pertama di Indonesia. Saya hobi main gim. Kayaknya menarik untuk dibawa ke tema horor. Di Indonesia kan cukup populer, tema horornya,” beri tahunya.

5. Sewindu Menuju Bioskop

Yang jadi pertanyaan publik, mengapa butuh waktu hingga sewindu untuk tayang di bioskop? Renaldo Samsara menyebut proses editing Psykopat sangat lama, dua tahun. Selesai menyunting adegan pada 2019, Renaldo Samsara mencari tanggal rilis ke pihak bioskop.

“Dua tahun selesai di tahun 2019. Tahun 2020 dapat konfirmasi jadwal tayang (di bioskop) tapi ternyata ada pandemi Covid-19. Akhirnya batal tayang di tahun itu,” Renaldo Samsara membeberkan seraya mengaku lega akhirnya beroleh tanggal tayang 6 februari 2025.

6. Sempat Dipinang Platform Streaming

Selama masa penantian tayang di bioskop, sejumlah platform streaming mendekati pihak Renaldo Samsara agar Psykopat bisa tayang via OTT. Untuk menyalakan semangat berkreasi di tengah pandemi, pihaknya merilis cuplikan atau versi pendek Psykopat untuk OTT tersebut.

“Karena kami gemas masih ingin tayang di bioskop. (Demi tayang di bioskop) kami edit ulang. Versi terbaru, kami tampilkan full. Mudah-mudahan ini bisa mengobati kegelisahan kami karena tak kunjung tayang di bioskop,” Renaldo Samsara mengakhiri.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |