10 Rekomendasi Film Luar Angkasa Terbaik untuk Temani Akhir Pekan, Petualangan Epik hingga Drama Filosofis

Liputan6.com, Jakarta Rekomendasi film luar angkasa bisa menjadi tontonan menarik di akhir pekan. Akhir pekan menjadi momen ideal untuk menikmati suguhan film berkualitas, terutama bagi penggemar fiksi ilmiah dan eksplorasi kosmos. Rekomendasi film luar angkasa menawarkan lebih dari sekadar hiburan visual, melainkan juga cerita-cerita mendalam tentang keberanian, perjuangan untuk bertahan hidup, serta misteri alam semesta yang belum terpecahkan.

Film-film dalam genre ini seringkali memadukan efek visual yang memukau dengan narasi yang kuat, mengajak penonton berpetualang melintasi galaksi atau menghadapi ancaman di planet asing. Dari drama filosofis hingga aksi mendebarkan, setiap judul menyajikan pengalaman sinematik yang unik dan tak terlupakan.

Artikel ini akan menyajikan kumpulan rekomendasi film luar angkasa terbaik yang wajib Anda tonton. Kami akan menyertakan sinopsis singkat dan alasan mengapa setiap film layak masuk daftar tontonan Anda, memastikan Anda menemukan tontonan yang pas untuk mengisi waktu luang. Jadi simak rekomendasi selengkapnya berikut ini sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (28/11/2025).

Film fiksi ilmiah epik "Interstellar" disutradarai oleh Christopher Nolan pada tahun 2014, menggabungkan elemen drama dan petualangan yang kuat. Kisahnya berlatar di masa depan, ketika Bumi menghadapi degradasi lingkungan parah yang menyebabkan kelangkaan pangan dan badai debu. Kondisi ini mengancam kelangsungan hidup umat manusia di planet biru.

Seorang mantan pilot NASA bernama Cooper, diperankan oleh Matthew McConaughey, menemukan pangkalan rahasia NASA. Di sana, Profesor Brand (Michael Caine) mengungkapkan keberadaan lubang cacing di dekat Saturnus yang membuka akses ke planet-planet berpotensi huni di galaksi lain. Cooper pun bergabung dalam misi berbahaya ini untuk mencari rumah baru bagi umat manusia, meninggalkan putrinya, Murph.

Interstellar dianggap sebagai mahakarya modern yang berhasil menggabungkan konsep sains kompleks dengan narasi emosional yang kuat. Film ini mendalami teori fisika seperti relativitas, dilasi waktu, dan lubang hitam, menjadikannya tontonan yang cerdas. Efek visualnya yang memukau bahkan memenangkan Oscar, memberikan pengalaman sinematik yang masih relevan dan menakjubkan hingga kini.

"The Martian" adalah film fiksi ilmiah survival yang disutradarai oleh Ridley Scott, dirilis pada tahun 2015. Film ini juga memiliki elemen drama yang kuat dan berlatar pada tahun 2035 selama misi Ares III di Mars. Seorang ahli botani bernama Mark Watney, diperankan oleh Matt Damon, terpisah dari krunya dan dianggap tewas setelah badai debu.

Dengan kecerdasan dan selera humornya, Watney harus berjuang untuk bertahan hidup di Mars. Ia menanam kentang di tanah Mars menggunakan kotoran sebagai pupuk, menciptakan air, dan akhirnya berhasil menghubungi NASA melalui probe Pathfinder yang diselamatkan. Sementara itu, kru Hermes yang dipimpin oleh Komandan Lewis (Jessica Chastain), menentang perintah untuk melakukan misi penyelamatan yang berisiko.

Film ini menginspirasi dan penuh optimisme, dengan Matt Damon membawakan peran yang brilian sebagai seorang yang mampu "memecahkan masalah" dengan sains. "The Martian" mendapatkan 91% di Rotten Tomatoes berkat optimisme cerdas, akurasi ilmiah, dan ketegangan mendebarkan. Film ini sangat cocok bagi penggemar kisah survival dan kerja sama tim di luar angkasa.

"Gravity" (2013) adalah film fiksi ilmiah thriller survival yang disutradarai oleh Alfonso Cuarón. Film ini menempatkan penonton pada situasi mencekam di luar angkasa. Dua astronot, Dr. Ryan Stone (Sandra Bullock) dan Matt Kowalski (George Clooney), terjebak di luar angkasa setelah pesawat ulang-alik mereka hancur akibat puing-puing satelit.

Mereka harus berjuang mati-matian untuk bertahan hidup dan mencapai stasiun luar angkasa lain dengan persediaan oksigen dan tenaga yang hampir habis. Kisah ini berfokus pada perjuangan individu melawan kehampaan dan bahaya kosmos yang tak terduga. Pertarungan mereka untuk hidup menjadi inti cerita yang mendebarkan.

Film ini memberikan pengalaman sinematik yang intens dan mendebarkan, didukung oleh efek visual memukau dan pengambilan gambar panjang (long take) yang membuat penonton merasa benar-benar berada di luar angkasa. "Gravity" mendapatkan pujian kritis luas, termasuk tujuh Oscar, untuk penyutradaraan, sinematografi, dan efek visualnya yang revolusioner.

"Ad Astra" (2019) adalah drama fiksi ilmiah yang disutradarai oleh James Gray, dengan elemen misteri yang kuat. Film ini mengikuti perjalanan seorang astronot bernama Roy McBride, diperankan oleh Brad Pitt, yang melakukan perjalanan melintasi tata surya. Misinya adalah menemukan ayahnya yang hilang, Clifford (Tommy Lee Jones), seorang pionir luar angkasa.

Misi ayahnya mungkin menjadi kunci penyelamatan Bumi dari ancaman mematikan yang berasal dari proyek Lima, sebuah ekspedisi pencarian kehidupan alien yang telah lama hilang. Roy harus menghadapi bahaya luar angkasa dan konflik internal dalam pencariannya. Perjalanan ini bukan hanya fisik, tetapi juga emosional dan psikologis.

Film ini lebih filosofis dan kontemplatif dibandingkan film luar angkasa lainnya, mengeksplorasi tema isolasi, hubungan ayah-anak, dan pencarian makna di alam semesta yang sunyi. Brad Pitt membawakan performa yang dalam dan penuh emosi. "Ad Astra" mendapatkan 83% di Rotten Tomatoes berkat kedalaman filosofis dan visualnya yang menakjubkan.

"The Midnight Sky" (2020) adalah drama fiksi ilmiah yang disutradarai dan dibintangi oleh George Clooney, dengan sentuhan petualangan di tengah kehancuran. Kisahnya berlatar di Bumi pasca-kiamat pada tahun 2049. Seorang ilmuwan yang sendirian di Kutub Utara bernama Augustine Lofthouse (George Clooney) berusaha mencegah kru pesawat luar angkasa Aether yang sedang pulang untuk kembali ke planet yang telah hancur akibat bencana global.

Dalam usahanya, Augustine menemukan seorang gadis bisu bernama Iris dan melakukan perjalanan berbahaya untuk mencapai antena yang lebih kuat demi berkomunikasi dengan Aether. Sementara itu, kru Aether menghadapi kerusakan dan kehilangan di luar angkasa. Augustine mendesak Sully (Felicity Jones) dan krunya untuk mengkolonisasi K-23, sebuah bulan Jupiter yang berpotensi huni.

Film ini menyedihkan namun indah, mengeksplorasi tema penyesalan, penebusan, dan harapan di tengah keputusasaan. "The Midnight Sky" cocok bagi penonton yang menyukai drama manusia yang mendalam dalam bingkai fiksi ilmiah. Film ini menyoroti perjuangan untuk menemukan makna di akhir dunia.

"Moonfall" (2022) adalah film bencana fiksi ilmiah yang disutradarai oleh Roland Emmerich, dikenal dengan karya-karya spektakulernya. Film ini dirilis pada 4 Februari 2022, membawa premis yang berani dan skala kehancuran yang masif. Bulan tiba-tiba keluar dari orbitnya karena kawanan teknologi alien yang menguras energi dari inti kerdil putih di dalam megastruktur buatan kuno.

Ancaman ini menyebabkan bencana global di Bumi, mulai dari tsunami hingga anomali gravitasi. Sekelompok orang, termasuk Brian Harper (Patrick Wilson), Jocinda "Jo" Fowler (Halle Berry), dan K.C. Houseman (John Bradley), harus melakukan misi yang mustahil ke Bulan. Tujuan mereka adalah menyelamatkan umat manusia sebelum kehancuran Bumi yang tak terhindarkan.

Jika Anda menyukai film bencana skala besar dengan spekulasi sains yang "gila", "Moonfall" adalah pilihan yang tepat. Film ini menawarkan aksi spektakuler dan konsep ambisius khas sutradara "Independence Day". Meskipun memiliki skor kritis rendah, seperti 35% di Rotten Tomatoes, film ini dipuji karena visualnya yang memukau meskipun dikritik karena sains yang tidak masuk akal dan klise.

"65" (2023) adalah film aksi fiksi ilmiah yang dibintangi oleh Adam Driver sebagai pilot Mills. Film ini menawarkan konsep unik yang menggabungkan petualangan luar angkasa dengan dunia prasejarah. Kisahnya dimulai ketika seorang pilot dari planet Somaris bernama Mills mengalami kecelakaan di sebuah planet tak dikenal setelah pesawatnya dihantam hujan meteor.

Dia dengan cepat menyadari bahwa planet itu adalah Bumi, tetapi 65 juta tahun yang lalu, selama zaman dinosaurus. Mills menjadi satu-satunya yang selamat dari kecelakaan tersebut dan bertemu dengan seorang gadis muda bernama Koa. Bersama-sama, mereka harus bertahan dari ancaman dinosaurus prasejarah yang ganas sambil berusaha melarikan diri dari planet ini.

Misi mereka semakin mendesak karena asteroid besar akan menabrak Bumi, menyebabkan kepunahan dinosaurus. "65" adalah film aksi survival yang seru dan menegangkan, dengan Adam Driver di peran utama yang harus melindungi Koa sekaligus mencari jalan pulang. Kombinasi sci-fi dan dinosaurus menjadikan film ini tontonan yang menarik.

"Space Sweepers" (2021) adalah film fiksi ilmiah space western Korea Selatan yang disutradarai oleh Jo Sung-hee. Film ini dirilis di Netflix pada 5 Februari 2021. Kisahnya berlatar pada tahun 2092, ketika Bumi sekarat karena polusi, memaksa sebagian besar manusia hidup dalam kemiskinan di tengah kemewahan korporasi UTS di luar angkasa.

Kru kapal pengumpul sampah, Victory—yang terdiri dari Tae-ho (Song Joong-ki), Kapten Jang (Kim Tae-ri), Tiger Park (Jin Seon-kyu), dan robot Bubs—menemukan seorang anak robot bernama Dorothy. Dorothy ternyata adalah gadis manusia Kang Kot-nim yang memiliki nanobot dan menjadi target CEO UTS Sullivan untuk plot bom yang bisa menghancurkan Bumi.

Mereka pun terlibat dalam konflik besar untuk menyelamatkan Kot-nim dan menggagalkan rencana jahat Sullivan. Film ini adalah film Korea pertama dengan skala blockbuster luar angkasa, menawarkan aksi seru, efek visual keren, komedi, dan juga sentilan kritik sosial. Nuansa film ini memiliki kemiripan dengan "Guardians of the Galaxy", menjadikannya tontonan yang menghibur dan penuh makna.

"Fly Me to the Moon" (2024) adalah film komedi-romantis yang disutradarai oleh Greg Berlanti. Film ini menawarkan perspektif yang lebih ringan dan humoris tentang eksplorasi luar angkasa. Kisah ini berpusat pada Kelly Jones, seorang ahli pemasaran yang dibawa untuk meningkatkan citra publik NASA selama misi pendaratan di Bulan Apollo 11 yang bersejarah.

Di tengah taruhan tinggi misi tersebut, Kelly ditugaskan untuk merekayasa pendaratan di Bulan palsu sebagai cadangan, menambah drama dan humor saat hitungan mundur menuju peluncuran bersejarah berlangsung. Film ini dibintangi oleh Scarlett Johansson, Channing Tatum, dan Woody Harrelson, menjanjikan kombinasi akting yang menarik.

Ini adalah rekomendasi film luar angkasa yang lebih ringan, menawarkan perspektif unik dan penuh humor di balik salah satu momen bersejarah terbesar umat manusia. Film ini mengeksplorasi tema sejarah luar angkasa, hubungan masyarakat, dan drama manusia di era perlombaan antariksa dengan sentuhan komedi yang menyegarkan.

"When the Stars Gossip" (2025) adalah drama komedi romantis stasiun luar angkasa Korea yang dibintangi Lee Min-ho dan Kong Hyo-jin. Serial ini dirilis pada 4 Januari 2025, dan ditayangkan di saluran tvN Korea Selatan, dengan ketersediaan di Netflix di wilayah tertentu. Kisah ini berpusat pada romansa dan petualangan antara turis antariksa dan astronot di misi luar angkasa.

Plotnya berkisar pada Gong Ryong (Lee Min-ho), seorang astronot, dan Eve Kim, seorang turis antariksa, saat mereka menghadapi tantangan dan romansa dalam gravitasi nol di stasiun luar angkasa. Bersama-sama, mereka juga mengungkap kebenaran tersembunyi yang menambah intrik dalam cerita. Serial ini memadukan elemen fiksi ilmiah, romansa, dan komedi.

Untuk yang mencari rekomendasi film luar angkasa dalam format serial, drama Korea ini menawarkan setting unik di antariksa dengan campuran romance, komedi, dan konflik yang menarik. Serial ini memiliki 16 episode dan telah menarik perhatian karena penggambaran ruang angkasa yang realistis dan dinamika karakter yang menarik, menjadikannya tontonan yang segar dan menghibur.

Q: Apa saja rekomendasi film luar angkasa yang cocok untuk ditonton keluarga?

A: Film "The Martian" adalah pilihan yang relatif aman dan menghibur, mengajarkan tentang kegigihan dan sains. "Fly Me to the Moon" juga merupakan komedi romantis yang ringan dan cocok untuk keluarga.

Q: Manakah rekomendasi film luar angkasa dengan visual efek terbaik?

A: "Interstellar" sering dipuji karena sinematografi dan efek visualnya yang memukau. "Gravity" juga memberikan pengalaman sinematik intens dengan efek visual yang menakjubkan, serta "Ad Astra" yang memiliki visual menakjubkan.

Q: Saya suka film dengan konsep sains yang berat dan filosofis, apa rekomendasinya?

A: "Interstellar" mendalami teori fisika seperti relativitas dan lubang hitam. Sementara itu, "Ad Astra" lebih fokus pada psikologi dan filosofi eksistensial di tengah kehampaan antariksa.

Q: Ada rekomendasi film luar angkasa yang seru dan penuh aksi?

A: "Space Sweepers" menawarkan aksi space western yang seru. "65" adalah film survival dan aksi melawan dinosaurus, sedangkan "Moonfall" menyajikan film bencana spektakuler.

Q: Di mana saya bisa menonton film-film ini?

A: Sebagian besar film seperti "The Midnight Sky", "Space Sweepers", dan "When the Stars Gossip" tersedia di Netflix. Film lainnya seperti "Interstellar", "The Martian", dan "Gravity" biasanya dapat disewa atau dibeli di platform seperti Disney+, Google Play Movies, atau iTunes. Selalu periksa ketersediaan di wilayah Anda.