Update Terbaru Korban Ponpes Ambruk: 9 Tewas, 54 dalam Pencarian

3 hours ago 1

Sidoarjo, CNN Indonesia --

Tim SAR gabungan kembali menemukan satu jasad korban gedung ambruk Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jumat (3/10) pagi. Korban tewas bertambah menjadi sembilan orang. Sementara yang dinyatakan hilang ada 54 orang.

"Penemuan jenazah itu, sekaligus menambah data jumlah korban meninggal dunia menjadi sembilan orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangannya, Jumat (3/10).

Keempat jenazah yang ditemukan hingga Jumat siang itu segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk identifikasi dan penanganan lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan temuan itu, Muhari mengatakan data sementara yang telah dihimpun per Kamis (3/10) pukul 11.45 WIB, secara keseluruhan, jumlah korban terdampak mencapai 166 orang dan data ini masih terus berkembang seiring proses pencarian.

"Data ini didasari dari daftar absensi santri yang dirilis oleh pihak pondok pesantren," ujarnya.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 112 orang telah ditemukan, sementara sekitar 54 orang masih dalam pencarian. Adapun rincian kondisi korban meliputi 14 orang dirawat inap di sejumlah rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang dan sembilan orang dinyatakan meninggal dunia.

Sementara korban yang dirawat tersebar di berbagai fasilitas kesehatan, antara lain RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, RS Unair, Klinik BDS Tebel, RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, dan RS Sakinah Mojokerto.

"Dari catatan medis, sebagian besar pasien telah pulang, sebagian masih menjalani perawatan inap, dan terdapat beberapa korban meninggal dunia di masing-masing fasilitas kesehatan tersebut," katanya.

Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, selaku Direktur Operasi mengatakan, operasi pencarian hari ini menggunakan dua metode. Pertama aadalah evakuasi yang menggunakan alat berat yang difokuskan di sisi utara atau bagian depan runtuhan gedung.

"Yang pertama menggunakan peralatan ataupun alat berat di bagian sisi utara atau atau depan dengan membongkar menggunakan ekskavator membongkar bagian-bagian material-material bangunan," ucapnya.

Yang kedua adalah pencarian menggunakan alat ekstrikasi ataupun non alat berat di bagian sisi belakang. Operasi ini dilakukan petugas perorangan tanpa alat berat.

"Kemudian untuk mempercepat proses evakuasi kami juga melaksanakan evakuasi menggunakan alat ekstrikasi ataupun non alat berat di bagian sisi belakang," ucapnya.

"Kami sudah koordinasikan dengan tim yang melaksanakan atau menggunakan alat berat, di situ posisi yang aman ya atau tidak terpengaruh dengan getaran ataupun kemungkinan keruntuhan dari konstruksi karena menggunakan alat berat tadi," tambahnya.

(frd/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |