Liputan6.com, Jakarta Tim produksi Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba angkat suara terkait kebocoran trailer film terbaru mereka, Infinity Castle, yang beredar secara ilegal di media sosial. Lewat akun resmi X (Twitter), pihak waralaba menyampaikan pernyataan resmi dalam bahasa Jepang pada Minggu, yang kemudian disusul dengan versi bahasa Inggris pada Selasa (13/5/2025) lalu.
Trailer tersebut sejatinya hanya ditayangkan secara eksklusif di bioskop Jepang bersamaan dengan penayangan ulang film Demon Slayer – Kimetsu no Yaiba – The Movie: Mugen Train. Namun, cuplikan video tersebut mulai tersebar secara tidak sah di berbagai platform seperti X, YouTube, TikTok, dan Facebook.
Dalam unggahannya, tim Demon Slayer menegaskan bahwa “merekam film di dalam bioskop adalah tindak pidana di bawah Undang-Undang Pencegahan Perekaman Film Ilegal” di Jepang, mengutip dari Anime News Network.
Selain itu, pengunggahan tanpa izin ke platform daring juga termasuk pelanggaran hak cipta. Pelanggaran tersebut dapat dikenai hukuman penjara hingga 10 tahun, atau denda hingga 10 juta yen (sekitar 70.000 dolar AS), atau keduanya.
Unggahan versi Jepang mendapat respons besar dari publik dengan lebih dari 750 komentar, 18.000 repost, dan 63.000 likes hingga berita ini diturunkan. Komentar yang masuk berasal dari berbagai bahasa, meskipun sebagian besar ditulis dalam bahasa Jepang.
Dukungan dan Kritik
Sebagian besar pengguna Jepang mendukung pernyataan pihak produksi, bahkan mengaitkannya dengan kampanye layanan masyarakat No More Eiga Dorobo (yang berarti "Jangan Mencuri Film Lagi") yang telah berjalan sejak 18 tahun lalu.
Dukungan serupa juga datang dari sejumlah pengguna internasional, seperti akun @muchlaxe yang menulis, “Banyak dari kalian mencoba membenarkan tindakan kriminal dan malah menyalahkan korban. Menjijikkan. Kalian tidak berhak atas sesuatu hanya karena orang lain sudah mendapatkannya.”
Namun, tidak sedikit pula yang mengkritik strategi pemasaran film Infinity Castle. Kritik paling umum adalah keterbatasan distribusi trailer resmi yang hanya tersedia lewat dua teaser sebelumnya dan cuplikan eksklusif di akhir Mugen Train.
Seorang pengguna dengan nama akun @ihaljjag menulis, “Menyisipkan trailer berdurasi kurang dari satu menit ke film yang rilis lima tahun lalu—itu baru strategi pemasaran tingkat dewa.”
Latar Belakang Hukum
Undang-Undang Pencegahan Perekaman Film Ilegal di Jepang disahkan pada Mei 2007 untuk melindungi industri film dari distribusi ilegal rekaman yang dilakukan di dalam bioskop.
Setelah undang-undang tersebut berlaku, Komite Eigakan ni Iko! meluncurkan kampanye edukasi No More Eiga Dorobo, berupa video layanan masyarakat yang ditayangkan sebelum pemutaran film di bioskop.
Iklan ini menampilkan karakter kamera antropomorfik yang ditangkap oleh polisi berbentuk lampu sirine, lengkap dengan peringatan dalam tujuh bahasa bahwa perekaman film adalah ilegal.
Sejumlah kasus penangkapan dan dakwaan berdasarkan undang-undang ini pernah terjadi, termasuk pada film Space Battleship Yamato Resurrection (2010), Mobile Suit Gundam 00: A Wakening of the Trailblazer (2011), Magical Girl Lyrical Nanoha the Movie 2nd A's (2012), The Wind Rises (2014), Mugen Train (2021), dan Detective Conan: The Scarlet Bullet (2021).
Jadwal Penayangan
Film Demon Slayer – Kimetsu no Yaiba – The Movie: Mugen Train kembali diputar di bioskop Jepang sejak Sabtu lalu, termasuk dengan tayangan trailer eksklusif Infinity Castle. Penayangan ulang juga akan digelar di Amerika Serikat dan Kanada mulai Rabu (14/5/2025) ini.
Sebagai informasi, Mugen Train pertama kali dirilis pada Oktober 2020 dan mendominasi box office Jepang selama 12 minggu berturut-turut. Film ini menjadi yang pertama menembus pendapatan 40 miliar yen dan tercatat sebagai film dengan pendapatan tertinggi secara global pada tahun 2020.
Kisah dalam film tersebut kemudian diadaptasi menjadi serial tujuh episode berjudul Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – Mugen Train Arc yang tayang perdana pada Oktober 2021.
Sementara itu, film pertama dari trilogi Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – Infinity Castle akan tayang di Jepang pada 18 Juli 2025. Di Amerika Serikat dan Kanada, film ini akan hadir di bioskop—termasuk dalam format IMAX dan layar besar premium lainnya—pada 12 September. Penayangan juga direncanakan di lebih dari 150 negara dan wilayah di seluruh dunia.