Liputan6.com, Jakarta Perlahan tapi pasti, horor Indonesia menumbuhkan warna-warna baru dengan eksplorasi cerita lebih tajam. Salah satunya, Angkara Murka karya sineas Eden Junjung yang dibintangi aktris peraih 2 Piala Citra, Raihaanun.
Angkara Murka mengisahkan tambang pasir di lereng Gunung Merapi di perbatasan provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah. Di balik bukit yang diyakini angker karena dihuni demit, ada rahasia kelam tentang buruh dan perbudakan.
Ini terkait dengan tambang berlian, politik, dan kekuasaan di daerah setempat. Dirilis dengan judul internasional Mad of Madness, film Angkara Murka jadi satu-satunya wakil Indonesia di Far East Film Festival 2025 di Udine, Italia.
Film rilisan Forka Films ini akan menyapa bioskop Tanah Air mulai 22 Mei 2025. Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini menghimpun 6 tokoh penting dalam film Angkara Murka. Selamat menonton di layar lebar.
1. Ambar (Raihaanun)
Ambar hidup dalam garis kemiskinan bersama putranya. Suaminya yang bekerja sebagai penambang pasir mendadak hilang berhari-hari tanpa kabar. Ambar lantas menyusul sang suami ke lokasi tambang pasir.
Ada banyak isu menyertai hilangnya suami Ambar. Salah satunya, dimakan demi penghuni hutan terlarang. Tak punya pilihan lain, Ambar terpaksa menyambung hidup jadi penambang pasir bersama sejumlah pria.
2. Jarot ( Aksara Dena)
Jarot adalah suami Ambar. Suatu hari, usai menambang pasir, ia mengajak Bogel (Alex Suhendra) yang sudah dianggap seperti adik sendiri, pergi ke balik bukit untuk berburu berlian.
Jarot hanya ingin membahagiakan Ambar dan putranya dengan kepingan berlian tersebut. Dari balik bukit tampak sejumlah pria mengawasi para buruh yang mengayak pasir demi mencari berlian.
3. Bondan (Nabil Althaf)
Bondan adalah anak Jarot dan Ambar. Tak banyak bicara, ia setia menunggu Jarot pulang meski faktanya, sang ayah berhari-hari tak kembali ke rumah. Bondan kerap diajak ibunya mencari Jarot.
Saat Ambar menjadi buruh tambang pasir, Bondan menemani ibunya. Suatu hari, ia menangis hingga bikin para buruh tambang pasir yang mayoritas laki-laki kesal. Ambar benar-benar terimpit keadaan.
4. Broto (Whani Darmawan)
Pria kaya dengan yang menguasai tambang di lereng Gunung Merapi ini selalu sidak dikawal pria-pria berseragam. Suatu hari, Broto menjelma bak malaikat. Ia mendatangi para buruh membawa banyak karung berisi beras.
Rupanya, ada udang di balik batu. Setelah beras dibagikan, Broto mengumumkan akan terjun ke pemilihan kepala daerah. Karenanya, dukungan para buruh dibutuhkan untuk mendongkrak suara.
5. Lukman (Simhala Avadana)
Salah satu mandor yang mengawasi kinerja para buruh di lokasi penambangan pasir ini rupanya menyimpan banyak rahasia kelam. Termasuk, hilangnya Jarot selama beberapa hari.
Lukman, dengan kacamatanya yang retak, akhirnya mengizinkan Ambar menyambung hidup sebagai penambang pasir. Ambar menjadi satu-satunya perempuan yang bekerja di situ.
6. Komar (Rukman Rosadi)
Air mukanya dingin, tidak bersahabat, dan sangar. Komar menegur Ambar dengan keras saat kali pertama datang untuk bekerja sebagai penambang pasir. Dalam trailer, ia juga protes soal gaji buruh tak kunjung naik.
Suatu malam, Komar mengeluh pada teman-temannya soal merananya banting tulang berhari-hari di lokasi rawan bencana namun gaji yang didapat tak sepadan. Inilah nasib buruh dari masa ke masa.