Tiongkok Kembangkan Tangki Penyimpanan Besi Tahan Karat untuk Dongkrak Produksi Roket

1 week ago 17

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi yang berasal dari Tiongkok kian berkembang dan kian dilirik oleh banyak pihak di belahan dunia. Tiongkok juga banyak membangun banyak hal "yang pertama" di dunia.

Laporan terbaru dari Tiongkok mengungkapkan, negara ini telah berhasil mengembangkan tangki penyimpanan roket baja tahan karat berdiameter besar pertama dengan lebar 5 meter.

Mengutip Gizchina, Jumat (11/4/2025), proyek ini merupakan bagian dari penelitian China Aerospace Science and Tech Group Ltd. Proyek ini menandai adanya peningkatan besar dalam kemampuan aerospace Tiongkok.

Adapun hal ini jadi prestasi yang akan membantu Tiongkok menyelesaikan tugas-tugas teknik penting di masa mendatang.

Sekadar informasi, tangka penyimpanan roket merupakan salah satu elemen penting dalam pembuatan roket.

Institut Penelitian Teknologi Kendaraan Peluncuran Tiongkok mengungkapkan, tangki-tangki ini membentuk lebih dari setengah struktur roket baik dari massa maupun volume.

Saat ini, ada banyak misi roket yang direncanakan dan tiap misi memiliki kebutuhan spesifiknya sendiri. Ukuran muatan dan spesifikasi roket tidak sama untuk tiap misi.

Perubahan ini berarti, tiap roket Tiongkok akan dikembangkan untuk misinya sendiri dan ini memakan waktu lebih dari enam bulan dan setidaknya tiga putaran pengujian yang ketat.

Benda asing jatuh dari angkasa di wilayah Kalimantan Barat. Benda tersebut diduga puing-puing roket milik China.

Kebutuhan akan Produksi Roket

Dengan adanya banyak misi roket, kebutuhan akan produksi roket yang kian meningkat. Misalnya, delapan tangka berdiameter 2,25 m biasanya dibutuhkan untuk roket dengan empat pendorong.

Ada masalah besar dalam memenuhi permintaan produksi jangka pendek tersebut. Dalam upaya mengatasi masalah ini, Tiongkok pun memilih untuk penyimpanan baja tahan karat baru berukuran 5 meter.

Tangki penyimpanan ini akan meningkatkan skalabilitas dan mempersingkat waktu tunggu.

Inovasi seperti ini menjadi hal yang penting mengingat banyaknya misi roket yang tengah direncanakan oleh Tiongkok, untuk eksplorasi ruang angkasa.

Roket Amatir Karya Pelajar SMK Sukses Diluncurkan

Sementara itu, sebelumnya PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), perusahaan satelit swasta pertama di Indonesia mendorong generasi muda untuk turut berperan dalam mengembangkan industri antariksa di tanah air.

Direktur Utama Pasifik Satelit Nusantara Adi Rahman Adiwoso mengharapkan, keberanian generasi penerus bangsa untuk terus melangkah maju melakukan berbagai inovasi guna membangun masa depan industri antariksa di Indonesia yang berkelanjutan.

Salah satu wujud komitmen PSN tersebut sukses membimbing Tim Mengangkasa, tiga pelajar dari SMKN 4 Pontianak, Kalimantan Barat, dalam mengembangkan dan meluncurkan roket amatir yang disebut “Roket Nusantara”, sehingga mampu mencatatkan rekor ketinggian satu kilometer.

"Sebagai pionir perusahaan satelit nasional, kami memiliki tanggung jawab untuk menyebarluaskan edukasi mengenai teknologi antariksa di Tanah Air, terutama bagi generasi muda," ujar Adi Rahman dikutip dari Antara, Kamis (13/3/2025).

Dorong Generasi Muda Pelajari Teknologi Antariksa

Melalui langkah nyata tersebut, Adi yang juga Ketua Asosiasi Antariksa Indonesia itu optimistis akan semakin menarik banyak minat dan antusias generasi muda untuk mempelajari teknologi antariksa sehingga kedepannya Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) unggul demi kemajuan industri antariksa nasional.

“Kami akan terus mengemban tanggung jawab ini untuk mendukung hadirnya generasi-generasi muda Tanah Air yang unggul dalam teknologi antariksa," katanya.

Dengan keberhasilan Tim Mengangkasa dan sejalan dengan misi Asosiasi Antariksa Indonesia dalam mewujudkan kemajuan dan kemandirian antariksa nasional, tambahnya, pihaknya siap menjadi garda terdepan untuk keterbukaan akses informasi dan edukasi mengenai teknologi antariksa di Indonesia.

Dalam kesuksesan pengembangan dan peluncuran Roket Nusantara, PSN memberikan pengalaman dan pembelajaran melalui program internship kepada Tim Mengangkasa, Daris Cahyo Adi (17 Tahun), Fathur Rahman (17 Tahun), dan Abdul Aziz (18 Tahun), sejak Oktober 2024 hingga Februari 2025.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |