TikTok Uji Fitur Baru untuk Atur Seberapa Banyak Konten AI Muncul di FYP

1 hour ago 1

Liputan6.com, Jakarta - TikTok dikabarkan sedang mulai menguji fitur baru, di mana pengguna kini memiliki kendali lebih besar atas seberapa banyak konten berbasis AI muncul di tab FYP (For You Page).

Fitur ini merupakan bagian dari upaya TikTok untuk mempersonalisasi rekomendasi dan memastikan pengguna menemukan konten yang mereka sukai.

Dilansir The Verge, Senin (1/12/2025), kontrol ini akan muncul di mnu Kelola topik, di mana pengguna bisa menggeser slider untuk meminta lebih banyak konten buatan AI atau justru dikurangi.

Tak hanya itu, fitur baru TikTok ini juga dilengkapi dengan opsi bila pengguna tidak tertarik dengan konten AI tersebut dan filter kata kunci. Aplikasi buatan ByteDance tersebut juga menyematkan watermark tidak terlihat, di mana hanya sistem TikTok yang bisa membaca dan sulit dihapus.

Adapun watermark ini diterapkan pada konten-konten yang dibuat menggunakan AI tools TikTok, seperti AI Editor Pro.

Teknologi ini juga berlaku untuk video yang diunggah memakai standar autentikasi industri C2PA. Perusahaan menyebut, pengembangan ini akan meningkatkan kemampuan deteksi AI di platform mereka.

Meskipun kontrol konten AI saat ini masih dalam tahap uji coba, TikTok mengumumkan kedua perubahan baik kontrol slider maupun implementasi watermark tak terlihat akan diluncurkan secara publik dalam beberapa minggu mendatang.

Lewat siaran pers di newsroom perusahaan, TikTok juga menegaskan komitmennya untuk menggunakan AI dalam memperkuat keamanan platform dan keamanan mereka.

Tak hanya itu, perusahaan juga menjanjikan pembaruan berkelanjutan tentang peran AI dalam mendukung keamanan, penemuan, dan kreativitas di TikTok.

Sora Resmi Hadir di Android, Siap Tandingi TikTok dan Instagram

Di sisi lain, OpenAI baru saja meluncurkan aplikasi generator video berbasis kecerdasan buatan (AI), Sora, untuk pengguna perangkat Android. Aplikasi Sora ini sudah dapat diunduh melalui Google Play Store dengan wilayah Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Sora pertama kali meluncur ke platform mobile lewat peluncuran aplikasi tersebut di App Store pada September 2025. Hanya dalam waktu satu minggu, aplikasi ini mencatat lebih dari 1 juta unduhan dan langsung berada di puncak toko aplikasi Apple tersebut.

Dengan kehadirannya di Play Store, diperkirakan jumlah pengguna Sora akan meningkat secara signifikan.

Mengutip TechCrunch, Minggu (9/11/2025), Sora versi Android membawa fitur berbagi video berbasis feed cara kerjanya mirip TikTok atau Instagram. Fitur ini memungkinkan pengguna menjelajah video buatan AI dalam format vertikal.

Langkah ini dianggap menjadi strategi OpenAI untuk masuk ke pasar video pendek dan bersiang langsung dengan TikTok, Instagram, dan platform berbagi video singkat lainnya.

Pelopor teknologi AI tersebut juga tetap mempertahankan semua fitu di versi iOS, termasuk fitur “Cameos” diperuntukkan bagi pengguna untuk membuat video diri mereka sendiri saat melakukan berbagai aktivitas menggunakan model mirip mereka sendiri.

Sora sendiri saat ini sedang menghadapi kritik terkait penggunaan deepfake. Setelah peluncuran awal, berbagai unggahan video tak pantas dibuat pakai AI ini mulai marak beredar di internet.

3 Fitur Baru TikTok Berbasis AI untuk Permudah Pengguna Bikin Konten

TikTok mengumumkan tiga fitur baru di Tiktok US Creator Summit, Amerika Serikat (AS). Fitur ini mencakup pembaruan sistem bagi hasil untuk kreator yang menawarkan langganan.

Dilansir The Verge, Jumat (31/10/2025), fitur ini dapat membantu tahap awal membuat video dan saat menyunting video panjang menjadi lebih pendek.

Fitur pertama adalah Smart Split, alat penyunting video panjang menjadi lebih pendek. Meskipun berfungsi untuk video yang lebih dari satu menit, TikTok menyarankan alat ini untuk rekaman podcast panjang atau rekaman seharian.

Pengguna dapat memilih bagian video yang ingin dipendekkan. Nantinya Smart Split yang akan mengerjakan sisanya, seperti memilih durasi, membuat teks, dan bahkan membingkai ulang konten secara vertikal.

Fitur ini tersedia global melalui platform manajemen web TikTok Studio.

Fitur kedua adalah AI Outline, yang dirancang untuk digunakan bahkan sebelum rekaman. Sesuai namanya, alat ini menggunakan AI untuk membuat kerangka video berdasarkan permintaan atau topik yang banyak dicari.

Cara Kreator Dapat Cuan di TikTok

Kerangka ini mencakup judul video, tagar, hook, dan ide skrip yang dibuat otomatis. Nantinya, hasil dari konten masih bisa diedit dan disempurnakan oleh kreator sesuai preferensinya.

Berbeda dengan Smart Split, AI Outline akan dirilis terbatas, hanya tersedia mulai Rabu (29/10/2025) untuk kreator TikTok di atas 18 Tahun di AS, Kanada, dan “pasar tertentu”.  Nantinya akan diluncurkan lebih luas dalam beberapa minggu mendatang.

Fitur ketiga yaitu Pembaruan Pembagian Pendapatan Langganan yang memungkinkan kreator menerima hingga 90 persen dari bagi hasil keuntungan. Setelah dikurangi biaya, kreator menerima 70 persen pendapatan langganan.

Namun, kreator yang memenuhi persyaratan tertentu dapat membuka hadiah bulanan tambahan sebesar 20 persen. Kreator harus memiliki minimal 10 ribu pengikut, menghasilkan 100 ribu views dalam sebulan terakhir, dan mengunggah tiga atau lebih video khusus langganan dalam sebulan terakhir.

Dilansir Newsroom Tiktok, “Kami ingin memberdayakan kreativitas manusia dengan perangkat bertenaga AI yang memudahkan pembuatan, penemuan, dan koneksi seputar konten orisinal."

Infografis 7 Tips Bijak Gunakan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |