Pasangan Jemaah Haji Asal RI yang Terpisah Bisa Bergabung di Makkah

6 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dan Syarikah sepakat bahwa pasangan jemaah yang terpisah dapat bergabung dalam penempatan hotel di Makkah.

Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah haji atas ketidaknyamanan sebagai dampak kebijakan layanan berbasis syarikah.

Ia menjelaskan PPIH terus berkomunikasi intensif dengan Kemenhaj Saudi dan Syarikah agar bisa menggabungkan kembali jemaah yang terpisah dalam satu hotel meski berbeda syarikah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan komunikasi yang intensif dan terus menerus antara kami, Kementerian Haji Arab Saudi dan Syarikah selaku penyedia layanan, akhirnya menyepakati satu kesimpulan, yaitu jemaah yang terpisah dari pasangannya bisa digabungkan kembali dalam satu hotel, walaupun syarikahnya berbeda-beda," kata Mukhlis dikutip dari laman Kementerian Agama, Senin (19/6).

Ia menjelaskan penggabungan juga telah disepakati antarsyarikah. Sehingga, antarsyarikah sudah berkomitmen untuk melayani jemaah, dan akan menata kembali penempatan jemaah terpisah di hotel syarikah masing-masing.

"Penggabungan ini adalah atas dasar kemanusiaan dan kepedulian kita bersama, baik PPIH Arab Saudi, Syarikah, dan Kementerian Haji Arab Saudi," katanya.

Muchlis meminta Ketua Kloter untuk mendata pasangan yang terpisah dan jenis syarikahnya dalam 1x24 jam sejak kedatangan jemaah di Makkah.

"Sedangkan bagi jemaah yang sudah bersama pasangan namun belum melapor, kami minta untuk melaporkannya segera ke Ketua Kloter untuk kelancaran pergerakan jemaah saat puncak haji, yaitu Armuzna," katanya.

"Kami juga telah meminta Kadaker Makkah untuk menunjuk Penanggung jawab khusus penggabungan pasangan terpisah ini," imbuh dia.

Muchlis mengapresiasi Kerajaan Arab Saudi yang sudah memenuhi permintaan penggabungan jemaah haji terpisah dengan pasangannya.

"Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah Arab Saudi yang sudah memperhatikan kenyamanan bagi jemaah haji Indonesia sebagai Jemaah haji terbanyak di dunia. Kami akan bekerja terus guna menyempurnakan layanan kepada jemaah haji," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menjelaskan masalah jemaah haji Indonesia yang terpisah dari pasangan maupun keluarganya bukan akibat dari prosedur Saudi, melainkan kesalahan operasional dari perusahaan yang melayani haji.

Dalam keterangan tertulis, otoritas Saudi menyebut kasus tumpang tindih data jemaah hingga pemisahan gender merupakan kesalahan operasional yang dilakukan delapan perusahaan RI yang bertanggung jawab melayani jemaah haji Indonesia.

(yoa/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |