Komdigi dan Operator Seluler Perkuat Layanan Darurat untuk Mudik Lebaran 2025

4 days ago 15

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut arus mudik Lebaran 2025, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama operator seluler (Opsel) dan Pemerintah Daerah (Pemda) memperkuat layanan darurat serta sistem peringatan dini untuk menjamin keselamatan masyarakat.

Langkah kolaborasi Komdigi ini mencakup optimalisasi Panggilan Darurat 112 dan Sistem Early Warning System (EWS) melalui SMS Blast dan TV Digital.

“Call Center 112 dan EWS SMS Blast adalah bentuk komitmen kami untuk memberikan rasa aman selama mudik. Nomor darurat 112 memudahkan masyarakat mengakses bantuan darurat di mana saja. Ini langkah nyata menuju sistem single number emergency seperti 911 di AS,” ujar Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (27/3/2025). 

Upaya ini merupakan hasil kerja sama antara Komdigi, Pemda, Opsel, serta instansi terkait seperti Damkar, Dinas Kesehatan, BPBD, Satpol PP, dan Polres.

Selain itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut mendukung dengan memberikan notifikasi cuaca ekstrem secara real-time melalui EWS.

Hingga saat ini, layanan darurat 112 telah tersedia di 161 kabupaten/kota dan telah diuji coba di jalur mudik utama di Pulau Jawa serta Sumatera.

Pemerintah memastikan bahwa infrastruktur di jalur mudik Lebaran sudah siap mendukung layanan darurat ini guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan pemudik.

Nantinya, Call Center 112 beroperasi 24/7 untuk memberikan respons cepat terhadap berbagai keadaan darurat, seperti kebakaran, kecelakaan, kondisi medis, bencana alam, dan tindak kriminal.

"Kami ingin memastikan jalur mudik memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung layanan darurat, sehingga masyarakat merasa lebih tenang," tutur Edwin. 

Promosi 1

Peringatan Dini via SMS Blast

Selain layanan 112, sistem EWS SMS Blast juga berperan penting dalam memberikan peringatan dini bagi masyarakat.

Notifikasi otomatis akan diterima oleh ponsel di wilayah terdampak, terutama terkait potensi cuaca ekstrem atau bencana alam lainnya.

“Kami sangat mengapresiasi Opsel yang memberikan panggilan gratis ke 112 dan SMS Blast kebencanaan. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen bersama untuk keselamatan masyarakat,” ungkap Edwin.

Masyarakat dapat menghubungi 112 tanpa pulsa atau kode area. Layanan ini diharapkan mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lebih aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.

Komdigi Siap Jaga Konektivitas Mudik Lebaran dan Nyepi 2025: Kerahkan 386 Posko Siaga

Di samping itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), memastikan akses internet stabil dan terjangkau bagi seluruh pemudik selama libur Lebaran dan Nyepi 2025. 

Langkah itu dilakukan dengan mendirikan 386 posko siaga, serta didukung oleh 1.500 personel gabungan dari Komdigi dan operator seluler.

Langkah ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjamin kelancaran layanan publik selama libur panjang, termasuk konektivitas digital yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat modern.

"Ini adalah layanan dasar, dan kita adalah garda terdepan dalam menjaga keberlangsungan sistem komunikasi dari Aceh hingga Papua," tegas Menteri Komdigi Meutya Hafid dalam Apel Bersama Posko Siaga Kualitas Layanan Telekomunikasi Optimal 2025 di Jakarta seperti dikutip dari siaran pers yang diterima, Rabu (26/3/2025).

Apel ini menandai dimulainya operasi posko siaga yang berlangsung dari 26 Maret hingga 8 April 2025. 

Posko Tersebar di Seluruh Indonesia

Dari total 386 posko, 35 di antaranya berasal dari Kemkomdigi, sedangkan sisanya disiapkan oleh operator seluler, yakni 152 posko Telkomsel, 184 posko Indosat, 10 posko XL Axiata, dan 5 posko Smartfren.

Posko-posko ini tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di titik-titik krusial seperti bandara, pelabuhan, terminal, dan jalur utama mudik, memastikan akses internet yang andal bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.

Untuk memperkuat fungsi pengawasan dan penanganan gangguan selama mudik Lebaran dan Nyepi 2025, Kemkomdigi bersama operator juga mengerahkan 29 unit mobil teknis, termasuk mobil pemantau frekuensi dan kualitas jaringan.

"Yang teman-teman lihat adalah mobil monitoring dan direction finder yang bertujuan untuk melacak sumber pancaran frekuensi, termasuk yang ilegal, juga untuk menangani gangguan dan pengawasan penggunaan spektrum frekuensi," tutur Menkomdigi. 

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |