Kemenkes dan BPOM Bakal Turun Awasi Dapur MBG Sepekan Sekali

3 hours ago 1

CNN Indonesia

Kamis, 02 Okt 2025 14:34 WIB

Kemenkes dan BPOM akan awasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) seminggu sekali. Ilustrasi. Kemenkes dan BPOM bakal turun awasi MBG. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bakal mengawasi seluruh dapur-dapur penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut pengecekan pengawasan akan dilakukan seminggu sekali terhadap seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada.

"Peran Kemenkes dan BPOM disini adalah kita akan melapis, melakukan pengawasan eksternal kepada para SPPG ini yang akan kita lakukan seminggu sekali," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (2/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, Budi mengatakan pengawasan secara berkala setiap harinya akan dilakukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Ia menyebut pemerintah nantinya bakal membuat standar pengecekan terhadap seluruh SPPG mulai dari bahan baku hingga kualitas air yang digunakan.

"Tadi juga kami bahas bahwa kualitas air itu sangat penting untuk menentukan apakah nanti makanan yang disajikan itu baik atau tidak," pungkasnya.

Sebelumnya Kepala BGN Dadan Hindayana menyebut total terdapat 6.517 korban keracunan akibat mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis sejak diluncurkan pada Januari 2025.

Hal itu disampaikan Dadan dalam Raker dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu (1/10). Ia mengatakan kasus keracunan paling banyak terjadi di Pulau Jawa dengan total 45 kasus.

"Sebaran kasus terjadinya gangguan pencernaan atau kasus di SPPG terlihat dari 6 Januari sampai 31 Juli itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian. Sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi itu ada 51 kasus kejadian," jelasnya.

Ia menjelaskan dari total 75 kasus keracunan itu korbannya mencapai 6.517 orang yang tersebar di masing-masing wilayah.

Rinciannya 1.307 korban di wilayah I atau Pulau Sumatera. Kemudian 4.207 korban untuk wilayah pemantauan II atau Pulau Jawa dan 1.003 korban untuk wilayah pemantauan III atau Indonesia bagian timur.

(tfq/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |