Harta 50 Miliarder Korea Melorot Jadi Rp1.646 T Gegara Darurat Militer dan Tarif AS

10 hours ago 5

loading...

Kekayaan 32 miliarder paling tajir mengalami pengurangan, termasuk ahli ekuitas swasta Michael Kim, yang merebut kembali posisi No. 1 setelah jeda setahun. Foto/Dok

JAKARTA - Harta kolektif 50 orang terkaya Korea di 2025 melorot menjadi USD99 miliar atau setara Rp1.646 triliun (kurs Rp16.628 per USD) dari USD115 miliar pada tahun lalu. Penyebabnya krisis politik terbesar dalam beberapa dekade yang dialami Korea Selatan (Korsel), ditambah tarif impor Amerika Serikat (AS) yang mengguncang dunia.

Gejolak politik di Korea dipicu oleh deklarasi darurat militer yang berumur pendek pada bulan Desember oleh Presiden Yoon Suk Yeol, hingga berujung diskors dan akhirnya dimakzulkan. Gejolak serta tarif AS berdampak pada indeks acuan Kospi negara itu, yang turun 15% sejak terakhir kali mengukur data tahunan dalam 12 bulan.

Kekayaan 32 miliarder paling tajir mengalami pengurangan, termasuk ahli ekuitas swasta Michael Kim, yang merebut kembali posisi No. 1 setelah jeda setahun, meskipun ada sedikit penurunan kekayaan bersihnya menjadi USD9,5 miliar. MBK Partners menjadi sorotan setelah rantai hypermarket Homeplus terjerat utang hingga mengalami masalah keuangan dan mengajukan rehabilitasi perusahaan.

Sementara itu kekayaan Jay Y. Lee, chairman eksekutif Samsung Electronics, juga menyusut sebesar USD3,7 miliar menjadi USD7,8 miliar dan membuat posisinya tergelincir ke tempat kedua dari yang terkaya tahun lalu. Perusahaan dinilai lambat mengantisipasi ledakan AI, menjadikannya sebagai salah satu yang tertinggal di antara saham teknologi.

Pemenang terbesar dalam dolar tahun ini adalah chairman Meritz Financial Group, Cho Jung-ho yang kekayaannya melonjak sebesar USD1,5 miliar menjadi USD7,7 miliar dan dia naik satu peringkat untuk menjadi orang terkaya ketiga di negara itu.

Raksasa keuangan melaporkan rekor laba bersih sebesar 2,3 triliun won (USD1,6 miliar) pada tahun 2024, menyusul penggabungan unit asuransi dan sekuritasnya.

Di sisi lain miliarder yang terpukul yakni Kwak Dong Shin, chairman dan CEO Hanmi Semiconductor, ketika kekayaannya anjlok lebih dari dua pertiga menjadi USD1,25 miliar. Saham pembuat peralatan pengemasan semikonduktor turun lebih dari setengahnya dari tahun lalu karena pertumbuhan pendapatan kehilangan tenaga.

Pemenang terbesar secara persentase adalah Park Soon-jae, salah satu pendiri dan CEO perusahaan bioteknologi Alteogen, yang kekayaannya melesat 68% menjadi USD2,4 miliar setelah menandatangani serangkaian kesepakatan lisensi yang menguntungkan.

Pada bulan Maret, mereka menandatangani dua kontrak senilai USD1,4 miliar dengan raksasa farmasi AstraZeneca untuk menggunakan teknologi enzimnya yang mengembangkan obat kanker subkutan (disuntikkan tepat di bawah kulit).

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |