Galaxy Z Trifold Ludes Terjual Meski Dibanderol Rp 40 Jutaan

Liputan6.com, Jakarta - Samsung Galaxy Z Trifold menjadi perhatian publik setelah dilaporkan ludes terjual hanya dalam hitungan menit di semua lokasi penjualan saat diluncurkan pada 12 Desember.

Meski Samsung belum mengumumkan jumlah unit terjual, fakta HP layar lipat pertama Samsung ini langsung luder di seluruh lokasi penjualan menunjukkan satu hal.

Konsumen bersedia membayar mahal hingga KRW 3.590.500 (sekitar Rp 40 jutaan) untuk inovasi terasa berbeda.

Daya tarik Galaxy Z Trifold terletak pada layar 10 inci saat dibentangkan penuh. Di tengah inovasi smartphone cenderung stagnan, pendekatan layar lipat tiga ini terasa segar.

Hingga saat ini, ponsel baru Samsung hanya tersedia secara terbatas di berbagai negara. Sementara untuk penilaian keseluruhan ponsel dapat dilakukan setelah perangkat diuji pengguna ketika penggunaan sehari-hari.

Evolusi Ponsel Lipat Samsung

Langkah Samsung di segmen ponsel lipat tidak terjadi dalam waktu semalam. Sejak merilis Galaxy Z Fold generasi pertama, raksasa teknologi asal Korea Selatan itu sempat menuai kritik tajam, mulai dari masalah desain dan daya tahan, layar berbahan polimer mudah rusak hingga notch besar dinilai mengganggu.

Peningkatan signifikan mulai terlihat pada Galaxy Z Fold 2 dirilis di 2020, sebagaimana dikutip dari Android Police, Minggu (21/12/2025).

Meskipun masih memiliki sejumlah kekurangan, model ini menjadi dasar penting bagi pengembangan selanjutnya untuk seri ponsel lipat Samsung. Kini, Galaxy Z Fold 7 disebut sebagai puncak pencapaian Samsung di bidang perangkat lipat.

Seri ini hadir dengan layar lipat berbahan Ultra-Thin Glass (UTG) diklaim mampu bertahan hingga 10 tahun dengan pemakaian normal, sekaligus meminimalkan bekas lipatan. Perangkat ini juga sudah mengantongi sertifikasi IP48.

Dari sisi desain,Galaxy Z Fold 7 tampil lebih pendek dan lebar. Layar 6 inci jauh lebih mudah untuk digunakan dibandingkan layar 6,2 inci pada Galaxy Z Fold 2. Sementara saat ponsel dibuka menjadi 8 inci turut mempermudah multitasking pengguna. 

Kamera pada Galaxy Z Fold 7 juga tidak terasa tertinggal jauh dari seri andalan Galaxy S26 Ultra, meski tanpa lensa ultrawide. Pembaruan software juga menjadi sorotan, dengan berbagai fitur multitasking yang dioptimalkan untuk layar besar seperti fitur Open Canvas.

Galaxy Z TriFold membawa sebagian besar keunggulan Galaxy Z Fold 7. Samsung mengklaim telah menguji lipatan layar hingga 200 ribu kali, serta peningkatan daya tahan baru seperti proses bonding baru untuk membuat perangkat lebih tipis dan kokoh.

Di sektor perangkat lunak, Galaxy Z TriFold menjadi ponsel Samsung pertama yang mendukung Samsung DeX secara mandiri. Pengguna dapat menghubungkan mouse dan keyboard tanpa perlu layar eksternal, menjadikannya lebih fleksibel untuk produktivitas.

Namun, tantangan terbesar Galaxy Z TriFold terletak pada desain lipatannya. Berbeda dengan Huawei Mate XT yang mengusung desain akordeon, layar TriFold dilipat ke dalam di kedua sisi. Lebih jauh lagi, perangkat tidak bisa digunakan seperti ponsel lipat bergaya buku. Saat satu sisi ditutup, layar lipat otomatis akan mati atau nonaktif. 

Keterbatasan ini bisa menjadi masalah bagi Samsung.Namun secara keseluruhan, Samsung tidak mengandalkan desain semata, melainkan juga pada kualitas dan daya tahan perangkatnya. 

Secara keseluruhan, Galaxy Z TriFold tampil sebagai perangkat inovatif dan ambisius. Namun dengan perkiraan harga di pasar AS mencapai USD 2.900 (sekitar Rp 40 jutaan), konsumen masih perlu mempertimbangkan matang-matang apakah inovasi tersebut sudah cukup dengan biaya yang harus dikeluarkan.

Galaxy Z Trifold saat ini sudah dijual di sejumlah negara di dunia, dan langsung menuai respons positif dengan berbagai laporan ponsel layar lipat tiga milik Samsung itu langsung ludes setiap kali stok ditambah.

Padahal, harga Galaxy Z Trifold sendiri tidaklah murah. Di Korea Selatan, ponsel ini dibanderol senilai 3,590,400 won atau sekitar Rp 40,6 jutaan.

Walau hingga saat ini Samsung belum memberikan 'lampu hijau' kapan HP layar lipat tiganya ini meluncur di Indonesia, tim Tekno Liputan6.com berkesempatan secara langsung melihat dan menyentuh Galaxy Z Trifold ini di Indonesia.

Seperti apa sih ponsel baru milik Samsung ini? Cek foto-foto di bawah ini.

Galaxy Z Trifold terasa berbeda saat dipegang secara langsung. Saat tertutup, bodi ponsel hanya memiliki ketebalan 12,9mm dan sudah dilengkapi dengan engsel dual-rail Armor FlexHinge.

Menariknya, Samsung juga sudah memasang titanium housing di engsel untuk memastikan ponsel dapat dilipat dengan mulus hingga 200.000 kali atau sekitar 5 tahun pemakaian sehari-hari

Bagi penikmat konten video atau film, layar utama ponsel berukuran 10 inci sudah lebih dari cukup untuk memberikan pengalaman imersif. Tak hanya itu, ukuran layar yang lebih lebar memungkinkan pengguna membuka tampilan tiga aplikasi secara bersamaan.

Di bagian luarnya, Samsung meletakkan layar Dynamic AMOLED 2x dengan refresh rate 120Hz di bagian tengah ponsel. Sementara itu sisi kanannya tampil polos, sedangkan bagian kiri ada tiga kamera.

Berbeda dari seri fold milik Samsung lainnya, bodi belakang Galaxy Z Trifold ini terbuat dari ceramic-glass fiber-reinforced polymer (CFRP) yang dirancang khusus agar tahan benturan dan retakan tanpa membuat ponsel terasa berat.

Jika diperhatikan lebih jelas, terlihat punggung ponsel ini memiliki tekstur seperti serat karbon. Hal menarik saat memegang dan melihat langsung Galaxy Z Trifold adalah masing-masing panel memiliki ketebalan yang berbeda.

Di panel tengah tempat cover screen memiliki ketebalan 4,0mm, panel kanan setebal 4,2 mm untuk mengakomidir modul komera dan USB-C, dan paling tipis hanya 3,9 mm untuk panel kiri tempat slot SIM.

Seperti lini HP flagship Samsung lainnya, Galaxy Z Trifold sudah mengusung tiga kamera masing-masing berkemampuan 200MP (wide), 10MP (telephoto), dan 12MP (ultra-wide). 

Untuk urusan performa, HP layar lipat Samsung ini sudah dilengkapi dengan chipset Snapdragon 8 Elite for Galaxy.

Walau mengusung konsep ponsel layar lipat, HP Samsung ini ternyata sudah mengantongi sertifikasi IP48. Hal ini bisa tercapai karena perusahaan menggunakan frame Advanced Armor Aluminium dengan engsel titanium sehingga masing-masing panel tidak saling sentuhan saat dilipat.

Galaxy Z Trifold menjadi smartphone pertama Samsung yang langsung mendukung Samsung DeX secara standalone. Maksudnya, pengguna tidak perlu lagi perangkat tambahan untuk mengakses 4 workspace virtual dan menjalankan aplikasi secara bersamaan.

 Dibantu Samsung DeX, ponsel ini juga bisa langsung dihubungkan ke monitor eksternal dan sudah mendukung koneksi bluetooth keyboard dan mouse untuk memberikan pengalaman memakai PC atau laptop.

Samsung juga menyertakan fitur Galaxy AI di dalam ponsel barunya ini, seperti Photo Assist, Generative Edite, hingga Gemini Live. Gimana menurut kamu, kira-kira berapa harga Galaxy Z Trifold bila resmi meluncur di Indonesia?

Samsung membuat banyak pihak terkejut ketika perusahaan asal Korea Selatan tersebut memperkenalkan Galaxy Z Trifold pada 2 Desember, dan langsung bisa dibeli pada 12 Desember 2025.

Walau saat ini sudah tersedia di beberapa negara, seperti Tiongkok, Taiwan, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, dan paling terdekat di Singapura, banyak penggemar gadget bertanya-tanya apakah Galaxy Z Trifold ini akan diboyong ke pasar Indonesia?

Sayangnya, hingga kini perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu masih belum mengungkap apakah HP layar lipat tiga pertama mereka akan dirilis di Tanah Air atau tidak.

"Untuk saat ini, Samsung Galaxy Z Trifold masih belum masuk ke Indonesia dulu. Kita mau lihat respons dari pasar, khususnya para konsumen terhadap peluncuran Samsung Galaxy Z Trifold ini," ujar Ilham Indrawan, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia saat ditemui di Jakarta, Jumat (19/12/2025).

Walau belum ada tanggal pasti kapan Galaxy Z Trifold rilis di Indonesia, Ilham mengakui antusiasme konsumen sangat tinggi. Banyak menilai HP baru Samsung ini relevan untuk produktivitas dan hiburan.