Liputan6.com, Jakarta Aktor sekaligus Youtuber Denny Sumargo menyatroni kediaman pengacara Farhat Abbas beberapa waktu lalu berbuntut panjang. Farhat melaporkan Denny Sumargo ke Polres Metro Jakarta Selatan atas dugaan ujaran kebencian.
Farhat Abbas mengatakan, langkah hukum ini diambil menandakan pertandingan dengan Denny Sumargo telah dimulai. Ia ingin menunjukkan Denny cara yang benar dalam membela harga diri.
"Saya menepati pertandingan hari ini, bukan pertandingan otot tapi pertandingan otak. Bukan salah benar, tapi etika. Saya mau mengatakan masalah siri (harga diri) itu bukan menggunakan body, pistol, atau senjata," ujar Farhat di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (7/11/2024).
"Bukan dengan cara mempermalukan orang mengetok rumah orang dengan cara yang tidak benar. Bersama tim, dengan Krisna Murti dan tim gabungan pengacara pembela kaum lemah, kami tempuh secara hukum," Farhat Abbas menambahkan.
Geram
Farhat geram dengan video Denny di akun Instagram, yang seolah memframing dirinya penakut. Padahal kala itu Farhat menyambut kedatangan Denny dengan baik dan sopan.
"Dia bertamu udah clear, tiba-tiba di luar dibuat saya ini orang tidak berdaya, ketakutan. Padahal dia ke rumah saya, dia minta 'pukul saya'. Apakah dengan kesopanan saya ini membuat saya jadi penakut," kata Farhat.
Enggan Menanggapi
Farhat sendiri enggan menanggapi pandangan orang terkait video kedatangan Denny ke kediamannya. Jika Denny sosok pemberani, kata Farhat, silakan hadapi laporan yang dibuatnya.
"Udah enggak apa-apa kalian bilang saya takut, tapi saya sopan dan menghormati tamu. Sekarang silahkan kalau dia berani, silahkan dihadapi unsur-unsur pasal yang menjerat dia nanti ketika ini berlangsung," ucap Farhat.
Niat Mengklarifikasi
Diberitakan sebelumnya, Denny Sumargo menyatroni rumah Farhat Abbas guna mengklarifikasi langsung ucapan sang pengacara yang akan menghajarnya. Permasalahan ini bermula dari komentar ta* yang Denny tuliskan pada kolom komentar video Farhat.
Sempat terjadi adu argumentasi antara Denny Sumargo dan Farhat saat pertemuan itu. Endingnya, pertemuan Denny dan Farhat berjalan damai tanpa harus diwarnai kekerasan.