Liputan6.com, Jakarta Radio Republik Indonesia (RRI) terus menunjukkan komitmen dan konsistensinya dalam mendukung perkembangan musik Indonesia melalui ajang Bintang Radio, yang diadakan rutin setiap tahun. Ajang pencarian bakat ini mengundang peserta dari seluruh Indonesia untuk menunjukkan kemampuan vokal mereka. Tahun 2023, Bintang Radio telah menghadirkan 10 grand finalis yang mendapatkan kesempatan untuk merekam lagu dengan dukungan produksi dari para profesional di industri musik.
Direktur Layanan Pengembangan Usaha (LPU) RRI, Yonas Markus Tuhuleruw, menjelaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Mvda Entertainment selama setahun terakhir untuk memproduksi sepuluh lagu dari para pemenang.
“Oktober 2024 ini adalah periode terakhir kami merilis empat lagu dari sepuluh lagu yang dijadwalkan,” ujarnya.
Keempat finalis yang terpilih dari kompetisi tahun lalu akan merilis lagu-lagu mereka sebelum ajang Bintang Radio 2024 dimulai pada bulan November.
Keempat finalis yang dipilih untuk merilis lagu tahun ini adalah Maria Pudesa dari Jakarta, Josh Florentino dari Manokwari, Dhoony DJ dari Gorontalo, dan Heidy Mongga dari Manado. Keempatnya akan tampil dalam album kompilasi khusus dengan lagu yang sudah disiapkan oleh para komposer handal.
Josh Florentino: Menghidupkan Kembali "Aku Sadari"
Josh Florentino, pemenang pertama pria pada Bintang Radio 2023, membawa lagu "Aku Sadari" yang diciptakan oleh Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun. Lagu ini sempat populer di era 1980-an, dan kini Josh membawakannya dengan aransemen baru dari Ika Ratih Poespa. Josh memiliki suara yang khas, dengan timbre tebal dan kuat, mengingatkan banyak orang pada penyanyi Josh Groban. Selain itu, teknik vokal modern yang dimilikinya membuatnya mampu menyampaikan emosi dalam lagu ini dengan maksimal.
Lagu “Aku Sadari” mengisahkan hubungan asmara yang hampir berakhir namun dapat diselamatkan karena pengakuan kesalahan dari sang pria. Ketulusan hati untuk memperbaiki diri membuat cinta mereka bersemi kembali. Josh berhasil memberikan sentuhan baru pada lagu klasik ini, menghadirkan perasaan cinta yang mendalam dan penuh kejujuran.
Maria Pudesa: "Drama Apalagi" yang Penuh Makna
Maria Pudesa, yang dikenal juga dengan nama Maria Puspita Sinaga, adalah pemenang pertama kategori wanita di ajang Bintang Radio 2023. Maria yang berusia 18 tahun ini menyanyikan lagu "Drama Apalagi," ciptaan Seno M. Hardjo dan Bemby Noor. Lagu ini mengisahkan tentang seorang pria yang hidupnya hancur akibat terjerat pinjaman online dan judi, membuatnya melakukan hal-hal yang berbahaya hingga menyusahkan kekasihnya. Setelah beberapa kali dimaafkan, sang kekasih akhirnya memilih untuk meninggalkannya dan mencari hubungan yang lebih stabil.
Momen kemenangan Maria diwarnai oleh isak tangis haru karena pelatih vokalnya meninggal dunia saat ia berada di Manado untuk grand final. Meski penuh emosi, Maria tetap tampil gemilang dan berhasil memenangkan hati para juri, yang terdiri dari Seno M. Hardjo, Ferdy Element, Ucie Nurul Firlan, Danski, dan Rimar Callista.
Dhoony DJ: "Belum Tergesa Kembali Mesra" yang Sarat Emosi
Dhoony DJ, pemenang kedua kategori pria, memiliki warna vokal yang sangat unik, dengan timbre yang menyerupai remaja. Karakter vokalnya yang khas membuatnya sering mendapat perhatian khusus dari para juri. Lagu yang dibawakan Dhoony berjudul "Belum Tergesa Kembali Mesra," ciptaan Ika Ratih Poespa dan Seno M. Hardjo. Lagu ini menceritakan seorang pria yang tidak terburu-buru untuk kembali menjalin hubungan dengan kekasihnya hingga sang kekasih dapat mengubah perilakunya.
Keunikan vokal Dhoony yang belum sepenuhnya matang menambah dimensi emosi pada lagu ini, membuatnya semakin hidup. Kemampuan Dhoony menyampaikan lagu dengan karakter vokal yang sangat khas membuat juri dan pendengar terpukau.
Heidy Mongga: "Tak Pernah Mati" sebagai Perwujudan Cinta Abadi
Heidy Mongga, atau dikenal dengan nama panggung Mongga, meski tidak masuk sepuluh besar di ajang Bintang Radio2023, berhasil masuk dapur rekaman. Ia membawakan lagu "Tak Pernah Mati" karya Ananda Mahardhika yang direkam di Manado dengan arahan Haryono Rio Sumerah. Lagu ini mengisahkan cinta abadi antara dua insan yang terpisah oleh jarak dan waktu, bahkan hingga sang kekasih telah meninggal dunia.
Bagi Mongga, kesempatan ini adalah kejutan besar dan penuh berkah. “Praise the Lord untuk kesempatan ini. Itu benar-benar kejutan besar,” ujar Mongga.
Lagu ini mengisahkan cinta yang tetap abadi meskipun mereka sudah tidak bersama di dunia. Dengan warna vokal yang penuh emosional, Mongga mampu menyampaikan kesedihan yang mendalam dalam lagu ini.
Direktur LPU RRI, Yonas Markus Tuhuleruw, menutup dengan harapan besar terhadap ajang Bintang Radio. “Radio Star pilihan Dewan Juri memang tepat. Kami dari RRI sangat berkenan dan tentunya bangga. Semoga di masa depan, akan semakin banyak talenta musik Indonesia yang lahir dari panggung Bintang Radio dan mampu bersinar, mengharumkan nama bangsa di kancah musik internasional,” ungkap Yonas.
Bintang Radio telah menjadi wadah yang memfasilitasi banyak penyanyi muda Indonesia untuk mengembangkan bakat mereka dan meraih impian di industri musik. Dengan dukungan penuh dari RRI dan kolaborasi dengan para profesional di industri, keempat Radio Star yang baru ini diharapkan dapat membawa warna baru di dunia musik Indonesia dan terus menginspirasi generasi muda untuk berkarya.