Doa dan Jeritan Orang Tua Santri Korban Gedung Ponpes Ambruk Sidoarjo

2 hours ago 2

Surabaya, CNN Indonesia --

Lantunan doa dan ayat suci Al-Qur'an terus bergema di salah satu sudut Pondok Pesantren Al Khozyni, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (2/10).

Isak tangis hingga jeritan dari para orang tua santri korban gedung ambruk yang belum ditemukan saling bersahutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, ibu-ibu, bapak-bapak, tua hingga muda, semuanya duduk bersimpuh di selasar salah satu gedung asrama putri Pesantren Al Khozyni yang dijadikan Posko SAR Gabungan.

Tangan mereka menengadah ke atas, kepala mereka merunduk, mata mereka tertutup, tapi mulut mereka tak berhenti merapal doa dan melantunkan ayat-ayat suci.

"Sedo (meninggal) dalam nuntut ilmu, InsyaAllah husnul khatimah," kata ustaz pemimpin pembacaan doa.

Namun di tengah prosesi pembacaan doa, suasana kemudian pecah dengan tangisan dan jeritan salah satu wali santri. Air matanya tak terbendung. Bebarapa orang lain memenangkannya.

"Anakku iku, anakku iku," jeritan seorang ibu, salah satu wali santri.

Tak lama seorang pria, berjalan tertatih sambil dipapah. Tak ada yang dikatakannya. Dia sibuk menyeka air matanya dengan tisu.

"Ya Allah, ya Allah, ya Allah," katanya berulang-ulang.

Gedung tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk, Senin (29/9) sore.

Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

Selama tiga hari operasi pencarian, hingga Rabu (1/10) malam, terdapat 108 orang korban telah dievakuasi. Dari jumlah itu, lima di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Sementara 103 lainnya dipastikan selamat namun mengalami luka-luka. Diperkirakan masih ada puluhan orang yang terjebak di reruntuhan.

(fra/frd/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |