CNN Indonesia
Rabu, 23 Jul 2025 06:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih menata Stasiun Karet agar dapat terintegrasi dengan Stasiun Sudirman dan BNI City sebagai upaya memudahkan mobilitas penumpang.
"Sekarang kami sedang dalam proses penataan untuk kawasan Stasiun Karet, diintegrasikan dengan kawasan Stasiun BNI Sudirman," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo dalam Talkshow bertema "Peta Strategis 5 Abad Jakarta Menuju Top 50 Global City 2029" di Balai Kota Jakarta, Selasa (22/7).
Dia mengatakan integrasi yang diupayakan meliputi sistem pembayaran dan akses penumpang untuk beralih dari satu moda ke moda lain.
Kemudian, untuk memfasilitasi pejalan kaki dan penumpang yang turun dan beralih ke moda transportasi lain seperti MRT, Pemprov DKI menata kawasan Blora.
"Jalan Blora yang tadinya kami prioritaskan untuk kendaraan, dengan konsep car-oriented development menjadi transit-oriented development, maka kita batasi jalannya hanya untuk pejalan kaki," kata Syafrin.
Adapun penataan Stasiun Karet ini menambah jumlah stasiun KRL yang ditata, termasuk Stasiun Palmerah. Totalnya saat ini 13 stasiun KRL di DKI yang sudah ditata.
Syafrin mengatakan, penataan juga dilakukan pada Stasiun Tanah Abang. Di sana, kini terdapat halte Transjakarta dan jalur khusus mikrolet atau mikrotrans sehingga tak menggunakan badan jalan.
Lalu, disiapkan pula lokasi parkir bagi pengemudi ojek daring dan pangkalan, sehingga kawasan Stasiun Tanah Abang secara tidak langsung menjadi lebih tertib.
"Dulu, begitu turun di Stasiun Tanah Abang, kita harus melipir di trotoar yang kecil, dipenuhi oleh mikrolet, pedagang, dan kemudian sulit mau mencari angkutan lanjutannya," kata dia.
Adapun penataan kawasan stasiun, tambah Syafrin, tidak menggunakan APBD, tetapi pembiayaan kreatif dengan pola koefisien lantai bangunan (KLB).
"Jadi KLB-nya, koefisien luas bangunannya itu dihitung, kemudian ada kompensasi untuk dibangunkan infrastrukturnya," ujarnya.
(antara/kid)