CNN Indonesia
Sabtu, 25 Okt 2025 17:15 WIB
Ilustrasi. Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDIP Bonnie Triyana menyarankan agar wacana bahasa Portugis menjadi mata pelajaran di sekolah dikaji ulang. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --
Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDIP, Bonnie Triyana menyarankan agar wacana bahasa Portugis menjadi mata pelajaran di sekolah dikaji ulang.
Bonnie menduga, Presiden Prabowo Subianto hanya ingin menghibur Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva. Sebab, usulan itu disampaikan Prabowo saat menerima Lula.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin Presiden sedang meng-entertain Presiden Lula sebagai bagian dari diplomasi," kata Bonnie dalam keterangannya, Sabtu (25/10).
Kepala Badan Sejarah DPP PDIP itu mengaku mendukung perluasan pengajaran bahasa asing di sekolah. Namun, kata dia, pemerintah harus mempertimbangkan kembali mengajarkan bahasa Portugis, sebab bukan bahasa pergaulan internasional.
Selain itu, lanjut dia, bahasa Portugis juga tak lazim dalam budaya literasi akademik.
"Bahasa Portugis itu bukan bahasa pergaulan internasional. Bukan pula bahasa pengetahuan umum digunakan di kalangan akademik," katanya.
Dia berpendapat, pembelajaran bahasa Portugis juga akan memberatkan para siswa. Begitu pula dengan para guru yang mesti mahir berbahasa Portugis, apabila mata pelajaran ini diwajibkan.
Kecuali, kata Bonnie, siswa dibebaskan untuk memilih, misalnya hanya diajarkan di ekstrakurikuler atau sebagai pelajaran tambahan.
"Kalaupun dipelajari di sekolah, apalagi wajib, malah jadi beban siswa. Begitu pula pendidik, karena pasti perlu pengajar bahasa Portugis. Lain halnya kalau jadi mata pelajaran pilihan tak wajib. Siswa boleh memilih ikut atau tidak pelajarannya," katanya.
Bonnie juga mempertanyakan staf pengajar atau guru yang akan mengajarkan bahasa Portugis. Dia pun mengingatkan potensi anggaran tambahan yang akan dialokasikan.
"Namun, lagi-lagi pertanyaannya siapa yang akan mengajar? Gurunya dari mana? Apakah juga siap dengan anggarannya?" ungkap Bonnie.
Bonnie menyarankan sekolah saat ini memaksimalkan pengajaran bahasa Inggris atau bahasa Mandarin sebagai bahasa wajib sekaligus bahasa internasional.
"Lebih baik maksimalkan mutu pengajaran bahasa Inggris. Atau kalau mau ada tambahan pelajaran bahasa, bahasa Mandarin jauh lebih strategis untuk diajarkan," katanya.
(thr/asr)

4 hours ago
1












































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5235930/original/096035800_1748445930-Juragan_99_2.jpg)



:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5260657/original/001104500_1750603586-20250417_162636.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5267540/original/093627200_1751117129-WhatsApp_Image_2025-06-28_at_20.22.07_8e035b79.jpg)