Deretan Artis Terjerat Kasus Narkoba di 2025: Musisi Legendaris hingga Aktor Muda

Liputan6.com, Jakarta - Industri hiburan Indonesia kembali dikejutkan dengan fenomena artis terjerat kasus narkoba di 2025. Masalah penyalahgunaan zat terlarang ini terus menjadi tantangan serius yang menghantui dunia entertainment tanah air. Dampak kasus-kasus ini tidak hanya merusak reputasi dan karier para selebriti, tetapi juga memberikan citra negatif pada industri secara keseluruhan.

Sepanjang tahun 2025, aparat penegak hukum telah mengungkap berbagai kasus yang melibatkan musisi, aktor, dan figur publik lainnya. Kasus artis terjerat kasus narkoba di 2025 mencakup beragam pelanggaran, mulai dari penggunaan pribadi hingga keterlibatan dalam jaringan peredaran narkotika. Setiap kasus memiliki kronologi dan konsekuensi hukum yang berbeda, menyoroti kompleksitas permasalahan di kalangan selebriti.

Berikut ini telah Liputan6 rangkum, secara komprehensif lima kasus artis terjerat kasus narkoba di 2025 yang paling menarik perhatian publik, pada Minggu (28/12). Dari musisi legendaris hingga aktor muda, daftar ini menunjukkan bahwa masalah penyalahgunaan zat terlarang dapat menimpa siapa saja, tanpa memandang usia atau status sosial. Mari kita telusuri ulasan lengkap mengenai kasus-kasus tersebut beserta konsekuensi hukum yang dihadapi masing-masing pelaku.

Musisi legendaris Fariz RM kembali berhadapan dengan hukum terkait penyalahgunaan narkotika pada Februari 2025. Penangkapan dilakukan di wilayah Bandung, Jawa Barat, sebelum kasusnya dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk penanganan lebih lanjut. Petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa ganja dan sabu-sabu, yang diduga untuk konsumsi pribadi.

Pengadilan menjatuhkan vonis 10 bulan penjara kepada Fariz RM, efektif sejak September 2025, ditambah denda Rp800 juta. Kasus ini menjadi sorotan karena merupakan kali keempat musisi tersebut terlibat masalah serupa. Riwayat penangkapan sebelumnya pada 2007, 2015, dan 2018 menunjukkan pola berulang meskipun telah menjalani rehabilitasi.

Halaman berikutnya

Hasil tes urine Fachri positif untuk metamfetamin, amfetamin, dan benzodiazepine. Pengadilan memvonisnya rehabilitasi selama enam bulan di Panti Rehabilitasi BNN Lido, Bogor, karena statusnya sebagai pengguna. Ini adalah kasus ketiga baginya, dengan catatan sebelumnya pada 2007 dan 2018, menunjukkan perjuangan mengatasi ketergantungan terhadap zat terlarang.