Liputan6.com, Jakarta Konflik ayah Vadel Badjideh, Umar Badjideh dengan Nikita Mirzani meruncing. Terang-terangan, Umar Badjideh mengaku tak gentar kala bintang film Nenek Gayung mengancam akan merobohkan rumahnya.
Konflik ini bermula ketika Nikita Mirzani melaporkan Vadel Badjideh atas dugaan pencabulan anak di bawah umur dan aborsi dengan korban Lolly, ke Polres Metro Jakarta Selatan, September 2024.
Beredar isu sejumlah uang Lolly mengalir ke keluarga Umar Badjideh. Isu lain yang tak kalah liar, aliran dana ini dipakai membangun rumah keluarga Vadel Badjideh. Jika terbukti benar, Nikita Mirzani mengancam akan merobohkan rumah itu.
“Satu, kalau berani ke rumah saya, jangan ngomong saja. Datang! Kedua, ini kan si NM saya enggak pernah kenal soalnya sama samp** ini. NM dia bilang anaknya yang biayain rumah saya. Anaknya saja numpang di rumah saya, saya jagain,” kata Umar Badjdeh.
Koar-Koar di TV
Melansir dari video klarifikasi di kanal YouTube Intens Investigasi, Rabu (6/11/2024), Umar Badjideh menampik tudingan Lolly punya utang hingga diam-diam Nikita Mirzani terpaksa melunasi utang anaknya.
“Jadi itu sudah tidak mungkinlah. Jangan dia berkoar-koar di semua TV, nangis, bayarin utang. Lolly itu tidak pernah utang sama orang. Enggak pernah utang. Masa ibunya bayarin?” Umar Badjideh menyambung.
Jawaban Menohok Umar Untuk Nikita
“Kalau mau bayarin ya anaknya itu dijagain, dikasih nafkah, enggak disuruh kerja. Jadi, orang itu yang masuk akal kalau bohong. Lolly itu enggak pernah utang sama orang, masa dia mau bayar? Dia menangis ke sana sini. Orang yang gampang nangis, gampang nipu,” cetusnya.
Berkali Umar Badjideh mengaku tak gentar kala Nikita Mirzani menyatakan akan merobohkan rumah keluarga Vadel Badjideh jika terbukti menerima aliran dana dari Lolly untuk menbangun rumah.
Jangan Ngomong Saja, Ke Rumah!
Tak hanya berkoar di siaran langsung Instagram, Nikita Mirzani menyampaikan ini di depan awak media. Umar Badjideh mengaku tak khawatir mendengar ancaman pihak seberang.
“Jangan ngomong saja. Ke rumah!” cetusnya kepada jurnalis seraya menggarisbawahi tak ada kekhawatiran. “Khawatir? Saya tunggu. Gangnya itu lebih kecil dari gang saya,” Umar Badjideh mengakhiri.