Liputan6.com, Jakarta - Upaya pemutusan jaringan internet berbasis satelit kini menjadi perhatian serius China. Penelitian terbaru menunjukkan, meskipun jaringan satelit seperti Starlink dikenal tangguh, komunikasi di wilayah seluas Taiwan tetap berpotensi diputus dengan operasi besar-besaran menggunakan ribuan drone.
Dilansir Dark Reading, Selasa (8/12/2025), sejak invasi Rusia ke Ukraina hampir empat tahun lalu, konstelasi satelit berperan penting untuk menjaga konektivitas internet dan komunikasi militer Ukraina di tengah serangan.
Dalam sebuah makalah akademis yang diterbitkan dalam bahasa mandarin pada November 2025, para peneliti di dua universitas besar Tiongkok menemukan bahwa komunikasi yang disediakan oleh konstelasi satelit dapat diganggu, tetapi dengan biaya yang sangat besar.
Untuk mengganggu sinyal dari jaringan Starlink ke wilayah sebesar Taiwan, diperlukan 1.000 hingga 2.000 drone pengganggu sinyal.
Laporan tersebut, yang dikutip South China Morning Post, memperkuat kekhawatiran bahwa konflik di kawasan Indo-Pasifik pecah, terutama antara China dan Taiwan. Serangan terhadap konektivitas satelit bisa menjadi langkah pembuka.
Hal ini disampaikan oleh Clemence Poirier, peneliti pertahanan siber senior untuk Pusat Studi Keamanan (CSS) di Universitas teknik Swiss, ETH Zurich.
“Perusahaan antariksa harus memantau sistem mereka secara ketat, memisahkan jaringan antara pelanggan sipil dan militer, dan akhirnya memperbarui model ancaman mereka jika konflik terjadi,” ujarnya.
Satelit Jadi Target Baru
Selain menjadi penopang internet di daerah terpencil, satelit kini berfungsi vital di zona perang. Akibatnya, serangan terhadap satelit, baik melalui siber maupun perang elektronik, semakin sering terjadi.
Gangguan dan pemalsuan sinyal pada sistem navigasi global (GNSS) meningkat di sekitar wilayah konflik. Peneliti dan peretas negara juga semakin agresif menargetkan satelit untuk mengendalikan orientasi atau posisinya. Bahkan kelompok kriminal memanfaatkan jaringan satelit untuk mempertahankan komunikasi mereka.
Serangan siber dan electronic warfare dinilai lebih “aman” secara politik dibanding serangan kinetik.
“Serangan kinetik masih menjadi perhatian, tetapi sulit membayangkan serangan kinetik terjadi di masa yang relatif damai atau bahkan bertensi tinggi, serangan ini terlalu eskalatif, sedangkan serangan siber, pengacauan, dan pemalsuan sinyal sering terjadi dan merupakan taktik zona abu-abu yang tampaknya tidak mengancam eskalasi yang tidak diinginkan,” ujar Clayton Swope, Wakil Direktur Aerospace Security Project di CSIS, Washington DC.
Interferensi Adalah Musuh Terburuk Satelit
Konstelasi satelit seperti Starlink dan OneWeb, dirancang tahan gangguan karena bergerak cepat, jumlahnya banyak, dan memiliki beragam mekanisme koreksi sinyal. Taiwan bahkan sudah bekerja sama dengan Eutelsat One Web yang mengoperasikan lebih dari 600 satelit untuk memastikan konektivitas tetap berjalan saat bencana.
Starlink menggunakan satelit yang jauh lebih banyak, saat ini sekitar 9.000 satelit orbit rendah, jauh lebih banyak dari sistem sejenis lainnya sehingga upaya pemutusan total sangat sulit dilakukan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Systems Engineering and Electonics itu menjadi bagian dari strategi luas Tiongkok dalam operasi ruang angkasa. Poirier mengungkapkan pengembangan strategi terperinci ini dilakukan untuk operasi kontra-antariksa, termasuk konsep perang presisi multidomain, yang digariskan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada tahun 2021.
Namun, setiap negara besar sedang mempersiapkan perang di ranah antariksa, terutama di orbit rendah Bumi, ujarnya.
"Luar angkasa telah menjadi tulang punggung semua operasi militer, saat ini tidak ada konflik yang tidak bergantung pada luar angkasa. Oleh karena itu, satelit merupakan target yang menarik,” ujar Poirier.
China, Rusia, dan AS Tingkatkan Uji ASAT
China, Rusia, dan Amerika Serikat telah mengembangkan kemampuan anti-satelit yang signifikan.
"Namun seiring AS dan negara lain beralih ke konstelasi satelit terdistribusi yang besar, senjata yang sebelumnya diteliti, seperti amunisi anti-satelit pendakian langsung (ASAT), menjadi kurang bernilai strategis," kata Direktur Strategi dan Keamanan Nasional di Pusat Kebijakan dan Strategi Luar Angkasa di The Aerospace Corp, Sam Wilson.
"Meskipun melumpuhkan satu aset saja akan menyebabkan kerusakan dan berpotensi meningkatkan konflik, hal itu tidak akan melumpuhkan seluruh konstelasi," ujarnya.
Menurut CSIS, China saat ini sedang mengembangkan teknologi konstelasi sendiri untuk mendapatkan manfaat dari jaringan ruang angkasa terdistribusi. setara Starlink. Sehingga dalam skenario konflik, AS dan sekutunya juga harus mempertimbangkan bagaimana cara menghambat akses PLA ke jaringan tersebut.
Sementara Secure World Foundation mencatat, sejak 2015, Rusia telah melakukan uji ASAT, China melakukan enam pengujian, dan India melakukan dua pengujian sejak 2015.
Selain gangguan sinyal, sejumlah negara mengembangkan operasi ruang angkasa aktif, termasuk Prancis yang berencana menyebarkan satelit nano kecil untuk pertahanan, India menciptakan kemampuan docking di orbit, dan China beberapa kali melakukan “dogfighting” antar satelit manuver antar wahana yang menunjukkan kemampuan operasi jarak dekat.
Belum Ada Negara yang Serang Satelit Lawan
Sejauh ini, belum ada negara yang menembakkan rudat saat ASAT ke satelit milik negara lain.
"Belum ada negara yang meluncurkan rudal anti-satelit terhadap pesawat ruang angkasa musuh," ujar Poirier.

18 hours ago
5
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5438557/original/070913400_1765328132-Timnas_Esports_Indonesia_Berangkat_ke_SEA_Games_2025_Thailand_01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5437749/original/071044500_1765261691-Pakai_Gemini_untuk_Liburan_Akhir_Tahun_00.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5429431/original/070225500_1764586417-pexels-yankrukov-9072212.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4731330/original/087268000_1706698285-fotor-ai-2024013117501.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4938876/original/004090400_1725699420-live_streaming_di_KBT-HERMAN_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5438332/original/072250900_1765282308-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5264410/original/018329200_1750847416-WhatsApp_Image_2025-06-25_at_17.13.07.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3652168/original/032318400_1638531504-shutterstock_1815662243.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5189703/original/091936900_1744795420-Screenshot_2025-04-16_162244.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311627/original/093019500_1754889679-Gx3i8nUXYAAD3b8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3572330/original/077412200_1631684705-GTA_V_PS5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5382292/original/017049900_1760571968-iPhone_17_Pro_Max_01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/680832/original/ilustrasi-android-3-140522-yos.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4310505/original/019783400_1675263915-photo_2023-02-01_22-02-59.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422250/original/037436900_1763974345-WhatsApp_Image_2025-11-24_at_15.00.21.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434294/original/022663100_1764921813-Depositphotos_209735730_L.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426749/original/093696900_1764315934-One_UI_8.5_Galaxy_S25_Ultra.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5436662/original/047923600_1765182123-Gemini_Live_di_Galaxy_S25_FE.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436909/original/033649500_1765188699-Ilustrasi_HP_ramah_orang_tua.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5300627/original/017310100_1753895433-Screenshot_2025-07-30_234419.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4746070/original/032614500_1708267303-Screen_Shot_2024-02-18_at_21.35.16.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5343581/original/090312500_1757443723-iPhone_17_02.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4363973/original/012046500_1679223657-n-beefsteak-a-20171103.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4667381/original/034639800_1701238155-Planet_Uranus.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5356529/original/011803100_1758456800-WhatsApp_Image_2025-09-20_at_21.13.52_28a67ceb.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352717/original/059565100_1758110238-Punya_Performa_Ultra__HUAWEI_Pura_80_Pro_Hadir_dengan_Sensor_1_Inci_Terbesar_di_Industri___Akurasi_Warna_Terbaik_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5356385/original/001937200_1758439833-Screenshot__6653_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347010/original/078961100_1757657130-IMG_20250912_125515.jpg)