Budi Arie Bela Jokowi soal Utang Woosh: Itu Sudah Berguna Kok

8 hours ago 2

CNN Indonesia

Jumat, 24 Okt 2025 22:01 WIB

Budi Arie Setiadi membela Jokowi terkait utang kereta cepat Woosh, menegaskan manfaatnya bagi masyarakat dan menolak anggapan proyek ini membebani negara. Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi membela Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) terkait utang kereta cepat Woosh yang membebani sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). (CNN Indonesia/Rosyid)

Solo, CNN Indonesia --

Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi membela Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) terkait utang kereta cepat Woosh yang membebani sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Budi Arie menolak jika Jokowi dikaitkan dengan utang yang ditimbulkan kereta cepat tersebut. Menurutnya, Woosh sudah memberi banyak manfaat bagi masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya kan ngelihatnya begini, itu sudah berguna kok, berguna buat masyarakat kok," kata Budi Arie usai menemui Jokowi di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (24/10).

Mantan Menteri Koperasi itu juga membantah jika kereta cepat Jakarta-Bandung dibangun tanpa perencanaan matang. Ia yakin proyek kereta cepat Jakarta-Bandung itu sudah melalui kajian yang memadai.

"Itu kan kajiannya sudah dilakukan. Nanti secara teknisnya tanya yang berkompeten ya. (Kementerian) Perhubungan dan pihak-pihak terkait," ujarnya.

Budi juga tak setuju jika kereta cepat dianggap membebani keuangan negara. Ia menilai kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan murni proyek investasi.

"Enggak, enggak. Ini kan investasi," katanya.

Lebih lanjut, Budi Ari memuji Woosh sebagai karya terbaik bangsa. Ia bahkan mengusulkan agar kereta cepat diperpanjang hingga Surabaya.

"Enggaklah, itu karya terbaik kok. Harusnya ditambahin tuh kereta cepatnya dari Jakarta ke Surabaya, kalau perlu Banyuwangi," ujarnya.

Sebagai informasi, total investasi proyek KCIC mencapai sekitar 7,27 miliar dolar AS atau setara Rp120,38 triliun.

Sekitar 75 persen dari nilai proyek tersebut dibiayai melalui pinjaman dari China Development Bank (CDB) dengan bunga 2 persen per tahun.

Hingga kini, terdapat dua opsi penyelesaian utang yang tengah dikaji, yakni pelimpahan kepada pemerintah atau penyertaan dana tambahan ke PT KAI.

Namun, opsi tersebut belum final dan tetap mendorong Danantara untuk mengambil peran utama dalam pembayaran.

(fra/syd/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |