Bos Perusahaan AS Ramai-ramai Teriak Soal Dampak Tarif Trump

7 hours ago 4

loading...

Deretan eksekutif dari beberapa perusahaan top AS memperingatkan terkait dampak tarif tinggi terbaru Presiden Donald Trump terhadap kelangsungan bisnis mereka dan ekonomi secara garis luas. Foto/Dok Bloomberg

JAKARTA - Deretan eksekutif dari beberapa perusahaan top Amerika Serikat (AS) memperingatkan terkait dampak tarif tinggi terbaru Presiden Donald Trump terhadap kelangsungan bisnis mereka dan ekonomi secara garis luas. Bos dari raksasa teknologi Intel, produsen sepatu Skechers dan perusahaan produk konsumen Procter & Gamble, memangkas perkiraan laba mereka dengan alasan ketidakpastian ekonomi .

Seperti diketahui Presiden AS Donald Trump sedang mencoba menyeimbangkan kembali hubungan dengan mitra dagang utama, lewat kebijakan tarif impor tinggi untuk membawa mereka ke meja perundingan. Belum ada perjanjian perdagangan baru antara AS dan negara-negara lain yang terkena sanksi, meski ada sinyal positif terkait pembicaraan dengan Korea Selatan.

"Kebijakan perdagangan AS dan sekitarnya, serta risiko peraturan, telah meningkatkan kemungkinan perlambatan ekonomi dengan kemungkinan resesi semakin besar," kata chief financial officer Intel, David Zinsner seperti dilansir BBC.

"Kami pasti akan melihat seberapa besar kenaikan biaya," tambahnya saat perusahaan yang berbasis di California itu mengumumkan perkiraan laba dan pendapatan yang suram.

Saham Intel turun lebih dari 5% setelah pernyataan tersebut.

Di luar industri teknologi, pembuat sepatu Skechers juga mengirim sinyal negatif buat investor. Saham perusahaan turun setelah menunda perkiraan hasil tahunannya. "Lingkungan saat ini terlalu dinamis untuk merencanakan hasil dengan jaminan kesuksesan yang wajar," kata chief operating officer Skechers, David Weinberg, kepada investor.

Skechers - seperti saingan mereka yakni Nike, Adidas dan Puma - menggunakan pabrik di Asia, terutama di China, untuk membuat produknya.

Selain itu eksekutif Procter & Gamble (P&G) juga mengisyaratkan bagaimana tarif bisa memicu kenaikan harga bagi pelanggan. Produsen Ariel, Head & Shoulders dan Gillette mengatakan sedang mempertimbangkan perubahan harganya untuk menebus biaya tambahan bahan yang bersumber dari China dan beberapa tempat-tempat lain.

Ia juga mengatakan, pihaknya memperkirakan penjualan akan tumbuh tahun ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. "Kami akan mencari setiap kesempatan untuk mengurangi dampaknya," kata Andre Schulten, kepala keuangan P&G yang juga menambahkan, bahwa akan ada penyesuaian pada "beberapa harga untuk konsumen".

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |