6 Fakta Film Menjelang Magrib 2 Karya Helfi Kardit: Aditya Zoni 8 Hari Syuting di Tengah Kobaran Api

1 month ago 14

Jadi intinya...

  • Film "Menjelang Magrib 2" tayang 4 September 2025, disutradarai Helfi Kardit.
  • Film ini soroti kesenjangan ekonomi era 1920-an, bukan hanya horor biasa.
  • Aditya Zoni berperan utama, lakukan adegan berbahaya tanpa pemeran pengganti.

Liputan6.com, Jakarta Dalam film Menjelang Magrib 2 yang tayang di bioskop Indonesia mulai 4 September 2025, sineas Helfi Kardit merangkap jabatan sebagai penulis skenario, sutradara, serta produser. Ia mengklaim, Menjelang Magrib 2 film horor dengan visi besar.

Aditya Zoni dipercaya sebagai pemeran utama. Ia memerankan dokter Giandra, remaja Indonesia lulusan Stovia di dekade 1920-an. Menjelang Magrib 2 memotret kesenjangan ekonomi masyarakat Indonesia di era klasik.

“Gue tetap menyampaikan pesan sosial, bagaimana gap ekonomi apakah itu di era sekarang atau 1920-an. Cerita film ini point of view dari dokter lulusan Stovia, anak bangsawan yang melihat bagaimana gap ekonomi masyarakat saat itu,” kata Helfi Kardit.

Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini menampilkan 6 fakta film horor Menjelang Magrib 2 berdasarkan wawancara eksklusif dengan Helfi Kardit. Terang-terangan, ia mengaku Aditya Zoni salah satu aktor favoritnya.

Diakui sang produser, Manoj Punjabi, KKN di Desa Penari ini merupakan salah satu film horor yang memiliki budget cukup tinggi. Bahkan mengalahkan film drama yang pernah dibuatnya.

1. Wanita yang Dipasung, Berdasar Pengalaman Pribadi

Jilid pertama Menjelang Magrib mengisahkan sekelompok mahasiswa melihat anak yang dipasung. Kini, Menjelang Magrib 2 menampilkan Layla, wanita yang dipasung. Rupanya, pemasungan topik yang dekat dengan kehidupan prbadi Helfi Kardit.

“Ini pengalaman pribadi gue saat tinggal di Sumatra. Bagaimana dulu melihat orang dipasung, tapi gue juga melihat rumah sakit-rumah sakit di daerah berjarak sangat jauh. Ini tentang kultur dan mistis (bukan hanya soal penampakan setan),” ujarnya.

2. Mengapa Meminang Aditya Zoni

Sebelum meminang Aditya Zoni, Helfi Kardit mengobrol panjang lebar dan menarik sejumlah kesimpulan. Kesan pertama, bintang sinetron Cinta Karena Cinta ini punya kemampuan bicara yang baik, ekspresif dan saat diajak berdiskusi, punya persektif cerdas.

“Visi gue tentang film ini, apa yang gue hendak sampaikan, dia menangkap dengan baik. Dia bisa menerjemahkan karakter dokter Giandra. Akhirnya kami klop, bekerja sama, dan dia aktor yang menyenangkan. Sangat berkomitmen dengan pekerjaan,” beri tahu Helfi Kardit.

3. 8 Hari Adegan Bertarung di Tengah Kobaran Api

Salah satu adegan yang menguras fisik dan mental yakni bertarung di luar rumah lalu masuk ke dalam di tengah kobaran api. Adegan ini butuh waktu 8 hari. Aditya Zoni mengeksekusi adegan ini tanpa pemeran pengganti. Itu bikin Helfi Kardit terkagum-kagum.

“Kami butuh api yang real, kami bikin koreografi yang real juga, sedikit lengah bisa bahaya. Aditya Zoni oke dan bisa mengeksekusi dengan baik,” ucap Helfi Kardit. “Adegan berat tapi dia punya perhitungan berdasarkan pengalaman kerja,” ia membeberkan.

4. Pemain Yang Pertama Kali Didapat

Helfi Kardit mengakui, Aditya Zoni pemain terakhir yang bergabung ke proyek Menjelang Magrib 2. Yang pertama pemeran Layla, yakni Aisha Kastolan. Ada beberapa kandidat tapi Helfi Kardit dan tim jatuh hati pada performa serta komitmen akris pendatang baru ini.

“Kepalanya harus rontok, badan tampak kurus, lebih ke transformasi fisik. Look-nya harus mewakili masyarakat kelas bawah. Aisha Kastolan yang pertama kali di-lock. Layla ini karakter sentral, dia juga jadi salah satu sumber konflik dalam film,” Helfi Kardit menerangkan.

5. Romantika Syuting di Gunung Papandayan

Proses praproduksi dimulai dengan survei tempat di kaki Gunung papandayan Jawa Barat sejak Oktober tahun lalu. Kala itu warga lokal merekomendasikan syuting di bulan Februari aman. Kenyataan berkata lain. Lokasi syuting diterjang angin kencang.

“Setelah syuting dua minggu harus setop karena angin kencang, udara dingin. Mengingat ada pemain Mbak Mutia Datau usianya sudah kepala 6. Satu lagi, karena mempertimbangkan aspek keselamatan pemain dan kru,” kenang Helf Kardit di Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Syuting dilanjutkan Maret 2025. Untuk sejumlah adegan interior, Helfi Kardit dan tim memindahkan lokasi ke Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur. Mereka membangun set di sana. Syuting berjalan lancar dan beres pada bulan April.

6. Tak Ada Hubungannya Dengan Menjelang Magrib

Pertanyaan yang kemudian muncul apakah harus menonton Menjelang Magrib jika ingin menyaksikan Menjelang Magrib 2? Tidak. Sejak 2017 Helfi Kardit ingin bikin film tentang rumah pasung. Naskah sudah beres tinggal eksekusi tanpa harus menggandeng pihak kedua.

“Untuk yang kedua, tidak harus menonton yang pertama. Cerita berbeda tapi tetap dengan tema sama yakni pemasungan. Latarnya tahun 1920-an di mana mulai bermunculan orang Indonesia yang jadi dokter lukusan Stovia,” Helfi Kardit mengakhiri.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |