Jadi intinya...
- Artika Sari Devi kembali berakting setelah 6 tahun vakum di film horor.
- Film "Dia Bukan Ibu" bergenre horor psikologis, mengangkat kisah perubahan ibu.
- Artika menghadapi tantangan syuting seperti prostetis 5 jam dan adegan laga.
Liputan6.com, Jakarta Setelah 6 tahun vakum dari layar lebar, Artika Sari Devi kembali lewat Dia Bukan Ibu karya sineas Randolph Zaini. Dalam film horor ini, ia memerankan Yanti, yang bercerai dari suami lalu mengasuh putra-putrinya.
Dia Bukan Ibu diangkat dari utas viral karya Jeropoint. Di film ini, mulanya Yanti digambarkan terpuruk. Belakangan, ia lebih ceria, sukses merintis bisnis salon hingga mampu beli rumah baru. Awalnya, semua tampak baik-baik saja. Perlahan kejanggalan terasa
“Menurut point of view anaknya, Yanti mengalami fase perubahan. Mereka selama ini merasa kenal banget sama ibunya tapi di sini kok beda. Ini ibu yang kami kenal atau bukan ya? Kok ada yang berubah?” kata Artika Sari Devi.
Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini merangkum 6 fakta Artika Sari Devi comeback lewat film horor Dia Bukan Ibu berdasarkan wawancara eksklusif di Gedung KLY Jakarta, baru-baru ini. Film ini tayang di bioskop mulai 25 September 2025.
Diakui sang produser, Manoj Punjabi, KKN di Desa Penari ini merupakan salah satu film horor yang memiliki budget cukup tinggi. Bahkan mengalahkan film drama yang pernah dibuatnya.
1. Ngobrol 6 Jam Bareng Sutradara
Setelah baca sinopsis, Artika Sari Devi bertemu Randolph Zaini di kantor MVP Pictures Jakarta lalu mengobrol panjang lebar. Sang sutradara mengajukan sejumlah pertanyaan dimulai dari yang simpel: Apa pandanganmu tentang sosok ibu?
“Wah, itu dalam banget. Ngobrolnya 6 jam saja. Tapi cukup untuk mendapatkan banyak insight dan perspektif ibu itu seperti apa. Dimensi emosinya seperti apa, fase yang dijalani dan struggling-nya seorang ibu seperti apa,” katanya.
2. Setelah Baca Naskah, Malah Ingin Mundur
Naskah Dia Bukan Ibu diangkat dari utas viral Jeropoint yang dikembangkan Randolph Zaini, Titien Wattimena, dan Beta Ingrid Ayu. Kali pertama baca naskah, Artika Sari Devi merinding karena Yanti dan dua anaknya masing-masing menyimpan trauma masa lalu.
Dia Bukan Ibu lalu diformat menjadi horror psychological. “Saya merasa, storytelling-nya unik, dalam, dan langsung mengambil kesimpulan ini horror psychological,” ujar Artika Sari Devi. “Begitu baca skrip, saya sebenarnya ingin mundur karena gila berat banget,” akunya.
3. Pasang Prostetis Butuh Waktu 5 Jam
Randolph Zaini menjelaskan beberapa teknis di lokasi syuting termasuk penggunaan prostetis dan lensa kontak untuk Yanti. Artika Sari Devi juga diminta belajar fighting dan menghafal koreografi tarung untuk sejumlah adegan. Sampai di sini, Artika Sari Devi pun pikir-pikir.
“Selama syuting kita pakai prostetis yang cukup lama karena detail, itu makan waktu 5 jam terus pakai softlens khusus. Ternyata dalam persiapan syuting ada agenda belajar fighting dan koreografi. Saya sampai bertanya ke diri sendiri apakah saya cukup mampu?” beri tahunya.
4. Iming-Iming Mandi Air Hangat
Syuting film horor bareng Randolph Zaini ternyata sangat seru. Ada satu momen yang diingat Artika Sari Devi. Kala itu, syuting big scene yang menguras emosi, fisik, dan pikiran. Agar pemain tetap semangat dan tidak tertekan, Randolph Zaini mengumumkan hadiah menarik.
“Itu sampai dia (Randolph Zaini) bilang begini, ‘Ayo syuting yang keren ya, yang bagus, kasih 100 persen kamu di sini, nanti pas break kita berendam di air panas.’ Jadi kita syuting di Subang (Jawa Barat), di sana jauh dari mana-mana,” Artika Sari Devi berbagi cerita.
5. Syuting di perumahan Terbengkalai
Artika Sari Devi bercerita lokasi syutingnya bareng Ali Fikry dan Aurora Ribero di perumahan yang sudah lama terbengkalai. Tak ada satu pun penghuni di situ padahal secara fisik, rumahnya masih bagus dan layak huni. Aurora Ribero dan Ali Fikry membenarkan.
“Sebenarnya (lokasi syutingnya) perfect karena memang itu yang kita cari dan butuhkan,” cetus Aurora Ribero. “Saking lengang sampai pas syuting dan diminta diam, kami bisa mendengar suara napas masing-masing,” Ali Fikry menambahkan.
6. Comeback di Waktu Yang Tepat
Membintangi Dia Bukan Ibu, Artika Sari Devi merasa comeback di waktu yang tepat karena mendapat dua lawan main tangguh sekaligus cerdas yakni Aurora Ribero dan Ali Fikry. Karenanya, ia tak henti mengucap syukur bergabung dalam proyek Dia Bukan Ibu.
“Bukan timing-nya tapi pas ketemu sama ensambel ini, termasuk cast. Aku lihat Aurora Ribero, Ali Fikry yang wah, akhir-akhir ini mereka lagi banyak dibicarakan. Bukan karena popularitas tapi kemampuan akting mereka di usia muda,” Artika Sari Devi menerangkan.